Dunia Berada dalam Genggaman Superman Bernama Edouard Mendy
INDOSPORT.COM – Edouard Mendy menunjukkan bahwa dunia dalam genggamannya tatkala tampil bak Superman di laga Brentford vs Chelsea, Sabtu (16/10/21).
Edouard Mendy menjadi pahlawan Chelsea dalam Derby London Barat saat bertandang ke markas Brentford yang berakhir dengan skor 1-0.
Di laga tersebut, Chelsea dan Brentford bermain seimbang sepanjang babak pertama dan awal babak kedua. Bahkan, peluang-peluang matang didapatkan kedua tim dalam kurun waktu tersebut.
Namun, Chelsea berhasil menjadi tim pertama yang mencetak gol terlebih dahulu. Adalah Ben Chilwell yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor lewat tendangan voli sesaat sebelum turun minum.
Setelahnya di babak kedua permainan praktis dikuasai oleh Brentford. Serangan demi serangan dibuat oleh The Bees ke arah pertahanan Chelsea.
Bahkan Chelsea harus dipaksa bermain bertahan oleh tim promosi tersebut. Peluang demi peluang emas pun berhasil didapatkan Brentford dalam sisa waktu yang ada di babak kedua.
Akan tetapi, peluang-peluang emas itu mentah di tangan satu orang yang tampil ciamik. Ia adalah Edouard Mendy yang dengan cekatan berhasil menggagalkan sederet peluang tim tuan rumah.
Alhasil karena penampilannya itu, pemain berusia 29 tahun ini mendapat penghargaan Man of the Match di laga tersebut.
Penghargaan dan penampilannya di bawah mistar Chelsea dalam mementahkan setiap peluang emas Brentford pun membuktikan bahwa saat ini dunia berada di dalam genggaman seorang Edouard Mendy.
1. Edouard Mendy Butuh Pengakuan yang Sama
Setelah laga berakhir, pelatih Brentford, Thomas Frank, masuk ke dalam lapangan untuk memberikan salam ke wasit dan juga para pemain yang berlaga.
Saat memberi salam ke wasit, Thomas Frank dihampiri oleh Mendy yang mengajaknya bersalaman. Ajakan itu pun dibalas dengan ekspresi tak percaya bahwa sosok di depannya lah yang menggagalkan timnya memenangi atau mengimbangi Chelsea.
Sepanjang laga, Thomas Frank juga menunjukkan beragam ekspresi tak percaya yang terus ia tunjukkan dari tepi lapangan. Ekspresi itu menjadi bukti bahwa Mendy benar-benar diakuinya sebagai penghalang besar timnya di laga ini.
Wajar bola Thomas Frank kesal dan tak percaya. Sebab, dalam laga tersebut Mendy mencatatkan 6 penyelamatan dari Expected Goals Conceded (xGC) senilai 1,95.
6 penyelamatan itu merupakan jumlah penyelamat tertingggi dalam kariernya di Premier League sejak bergabung bersama Chelsea.
Selain itu, keberhasilannya mementahkan bola masuk ke gawangnya turut membuat Mendy mencatatkan 20 Clean Sheet di Premier League hanya dalam 38 laga sebagai starter.
Tak ayal penampilan dan catatan yang dibuat Mendy membuatnya menuai pujian dari rekan setim, pundit, eks pesepak bola lainnya, dan netizen
Pujian yang didapatkannya pun mayoritas menyindir nominasi Ballon d’Or di mana nama Mendy tak masuk nominasi. Padahal ada nama Gianluigi Donnarumma yang masuk dalam daftar tersebut.
Antonio Rudiger, selaku rekannya di Chelsea, turut menyoroti hal ini. Menyusul komentar yang dilepaskan kompatriotnya, Kalidou Koulibaly dan Sadio Mane.
Thomas Tuchel, selaku pelatih Chelsea, mengaku tak peduli dengan nominasi. Baginya, penampilan Mendy telah cukup menjadi bukti bahwa ia memang salah satu pemain terbaik saat ini.
Berkat penampilan itu, saat ini dunia dalam genggaman Edouard Mendy. Pujian dan pengakuan mulai didapatkannya, seorang pria berusia 29 tahun yang 7 tahun silam merupakan pengangguran dan kini menjadi salah satu kiper terbaik di muka bumi.