Antonio Conte vs Frank Lampard, Siapa Pelatih Paling Pas untuk Newcastle United?
INDOSPORT.COM – Newcastle United dikaitkan dengan dua mantan juru taktik Chelsea, Frank Lampard dan Antonio Conte. Siapakah sosok yang lebih pas untuk membesut The Magpies?
Newcastle United terus menjadi perbincangan sepekan terakhir ini. Seperti diketahui, The Magpies kini memang jadi klub kaya raya baru usai diakuisisi konsorsium yang dimotori Public Investment Fund milik Kerajaan Arab Saudi.
Memasang target bersaing di papan atas, Newcastle dikaitkan dengan sejumlah pemain, mulai dari Alexandre Lacazette, Philippe Coutinho, Timo Werner, hingga Anthony Martial.
Di sisi lain, The Magpies juga dikabarkan bakal mendepak pelatih kepala Steve Bruce. Pasalnya, kinerja mantan bek MU itu dianggap buruk dengan Allan Saint-Maximin dkk kini terjerembap di zona degradasi.
Sejumlah nama pun masuk dalam daftar kandidat, di antaranya Brendan Rodgers, Steven Gerrard, Frank Lampard, hingga Antonio Conte.
Namun, Rodgers menolak pindah ke Newcastle meskipun manajemen The Magpies siap membayar 16 juta pounds untuk menebusnya dari Leicester.
Sementara itu, Steven Gerrard juga masih terikat kontrak dengan Glasgow Rangers. Selain itu, meski sukses di Skotlandia, mantan pemain Liverpool ini dinilai masih minim pengalaman dan belum pernah melatih di Liga Inggris.
Dengan situasi ini, Lampard dan Conte pun menjadi kandidat terkuat. Seperti diketahui, keduanya kini sama-sama tengah menganggur.
Keduanya pun dikenal berkualitas, meski punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lantas, di antara Antonio Conte dan Frank Lampard, siapakah yang lebih pas bagi Newcastle? Berikut ini ulasannya:
1. Sosok Berpengalaman vs Darah Muda
Secara kualitas, Antonio Conte dikenal sebagai pelatih mumpuni. Terbukti, ia bisa menghadirkan gelar juara bagi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.
Tekad besarnya untuk menang dan menjadi juara bisa mendorong The Magpies untuk bersaing di papan atas dan menjadi pesaing dalam perebutan gelar.
Selain itu, nama besarnya bisa memudahkan Newcastle dalam mendatangkan pemain baru yang berstatus bintang.
Meski demikian, sikap keras kepalanya bisa menjadi masalah baru. Seperti diketahui, ia tak segan berselisih dengan manajemen jika permintaannya tidak dituruti.
Di sisi lain, membujuk Conte untuk datang ke St James’s Park dalam waktu dekat ini bukan tugas yang mudah.
Manajemen baru Newcasle harus mampu meyakinkan sang pelatih terkait keseriusan mereka membangun proyek baru dan memberikan dukungan penuh kepada sang pria Italia, termasuk dengan belanja besar-besaran di bursa.
Conte sendiri pernah mengatakan hanya ingin melatih dari awal musim, sehingga ia punya keleluasaan untuk membangun tim dari awal dan bergerak di bursa transfer.
Sementara itu, Frank Lampard memang tak memiliki CV sementereng Conte sebagai pelatih. Bersama Chelsea, ia gagal menyumbangkan gelar juara, sedangkan di Derby County ia gagal membawa klub tersebut promosi setelah kalah di playoff.
Meski demikian, kegagalan tersebut justru berpotensi mendorong Lampard untuk membuktikan kualitasnya dengan meningkatkan level Newcastle United.
Situasi Lampard yang tengah mencoba menancapkan kuku di dunia manajerial pun lebih sesuai dengan situasi Newcastle yang juga sedang membangun era baru.
Lampard sendiri dikenal sebagai manajer yang tak banyak memberikan tuntutan kepada manajemen. Ia pun telaten membangun tim dari awal dengan kondisi skuat yang tidak mewah.
Seperti diketahui, di masa kepelatihannya di Chelsea, The Blues sempat mengalami embargo sehingga tak bisa mendatangkan pemain baru.
Newcastle memang telah menjadi klub kaya, namun mendatangkan bintang-bintang kelas satu nan mahal tetaplah bukan pekerjaan mudah sehingga kepiawaian Lampard meracik tim dengan skuat yang tidak bertabur bintang bisa menjadi keuntungan.
Selain itu, Lampard juga dikenal piawai mengembangkan pemain muda, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan para bintang muda seperti Joe Willock, maupun Longstaff bersaudara yang stagnan di era Steve Bruce.