Jules Kounde, Primadona Klub Liga Inggris dengan Masa Lalu Kelam
INDOSPORT.COM – Jules Kounde jadi rebutan klub Liga Inggris dari Chelsea hingga Manchester United dan Manchester City. Namun bek Sevilla ini rupanya punya masa lalu kelam.
Nama Jules Kounde sempat menjadi perbincangan di bursa transfer musim panas lalu. Pasalnya, bek asal Prancis yang bermain untuk Sevilla itu disebut menjadi buruan utama klub Liga Inggris, Chelsea.
Tidak tanggung-tanggung, The Blues bahkan disebut siap merogoh kocek hingga 50 juta pounds untuk mendatangkannya.
Namun, negosiasi dengan Sevilla berjalan rumit. Sempat menyetujui banderol 50 juta pounds itu, pada hari terakhir bursa tim Liga Spanyol itu mendadak meminta Chelsea membayar sesuai klausul tebus Kounde, yang mencapai 70 juta pounds.
Sikap Sevilla inilah yang akhirnya membuat The Blues menarik diri dan batal meneruskan negosiasi. Padahal, Kounde sendiri diketahui sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan Chelsea.
Dilansir Express, situasi itu sempat membuat sang bek tengah kesal. Pasalnya, ia sudah berharap bisa pindah ke London. Apalagi, ia sudah tidak masuk skuat Sevilla yang menghadapi Elche beberapa hari sebelum bursa ditutup.
Namun, ia akhirnya batal mewujudkan mimpinya itu akibat ulah klub yang mendadak menaikkan harga. Saking kesalnya, Kounde bahkan sempat mengabaikan upaya komunikasi dari pihak klub maupun pelatih Sevilla, Julen Lopetegui.
Meski demikian, sejak insiden itu Kounde sudah kembali ke skuat dan bahkan selalu tampil penuh 90 menit di seluruh 6 laga yang dijalani Sevilla di semua kompetisi sejak bursa transfer musim panas ditutup.
1. Lakukan Kekerasan Fisik Pada Sang Ibu
Bergabung dengan Sevilla pada bursa transfer musim panas 2019, Jules Kounde langsung menjadi andalan utama. Di musim pertamanya, ia mencatatkan 40 penampilan di semua kompetisi.
Musim berikutnya, menit bermainnya makin tinggi dengan catatan 48 penampilan alias hanya absen di 5 laga sepanjang musim.
Tak hanya itu, ia juga mencatatkan rataan blok 0,5 per laga dan intersep 1,2 per laga, yang menjadikannya terbaik kedua di skuat Sevilla dalam 2 kategori tersebut.
Aksi apiknya itulah yang kemudian membuatnya menjadi buruan klub-klub Liga Inggris. Tak hanya Chelsea, ia juga sempat menjadi bidikan Manchester United dan Manchester City.
Di sisi lain, Kounde memiliki masa kecil yang terbilang kelam akibat sikapnya yang tak mau kalah di lapangan, hingga terlibat kekerasan fisik dengan orang tuanya.
Hal ini terjadi ketika ia masih kecil, ketika ia masih bermain untuk tim lokal. Ketika itu, tim yang dibelanya terbilang sebagai tim yang buruk dan kerap menelan kekalahan.
Situasi ini pun menimbulkan kekesalan dalam diri Kounde yang punya semangat ingin memang yang sangat tinggi. Akibatnya, ia pun kerap meluapkan kekesalannya dengan menendang sang ibu.
“Ketika saya mulai bermain sepak bola di desa saya, kami bermain di level yang sangat rendah. Dan karena tim kami buruk, kami sering kalah,” katanya kepada Onze Mundial seperti dilansir Daily Star.
“Saya tak tahan menghadapi kekalahan, hal itu membuat saya stres. Saya punya periode buruk ketika berumur 8 atau 9 tahun ketika saya bersikap sangat buruk pada ibu saya.”
“Saya ingat sering menendangi kaki ibu saya. Ketika pulang dari pertandingan, saya marah dan melakukan hal-hal yang tidak pantas. Periode ini bertahan beberapa waktu.”
Ketika itu Jules Kounde rupanya kerap meluapkan kekesalannya dengan menendang sang ibu. Peristiwa itu berlangsung beberapa lama hingga akhirnya sang ibu menemui psikolog untuk mencari solusi. Sang psikolog pun kemudian memberikan solusi yang tak terduga.
“Ibu saya menemui seseorang untuk mencari saran, karena tak bisa menangani saya. Si psikolog berkata kepadanya: ‘Balas perbuatannya. Jika dia menendang Anda, Anda balas menendang dia. Dengan begitu, dia akan tenang.’”
Menariknya, saran sang psikolog rupanya berhasil. Sejak itu, Julses Kounde tak lagi bersikap kasar dengan sang ibu. Sebaliknya, ia terus mengembangkan kemampuannya hingga akhirnya kini membela Sevilla menjadi primadona bagi klub-klub Liga Inggris.