Mengenal Chelsea Loan Army: Pasukan Pembawa Keuntungan untuk The Blues
INDOSPORT.COM – Chelsea merupakan salah satu klub papan atas yang banyak meminjamkan para pemainnya. Para pemain yang dipinjamkan ini pun lantas akrab disebut ‘Chelsea Loan Army’ (Pasukan pinjaman Chelsea).
Tak tehitung berapa banyak pemain yang telah dipinjamkan Chelsea ke seluruh penjuru dunia. Untuk musim ini saja, terdapat 22 pemain yang dipinjamkan The Blues.
Para pemain pinjaman ini pun bukan hanya para pemain muda dari akademinya. Ada pula para pemain senior berusia 25 tahun ke atas seperti Emerson Palmieri, Tiemoue Bakayoko, Danny Drinkwater dan Michy Batshuayi.
Peminjaman ini pun membuat banyak orang merasa geram. Pasalnya, Chelsea dianggap merusak karier para pemain akademi dan seniornya.
Salah satu contoh adalah Lucas Piazon. Pemain yang paling kerap dipinjamkan Chelsea ini sebelumya merupakan salah satu wonderkid asal Brasil yang diprediksi menjadi bintang besar.
Pada 2012, ia didatangkan dari Sao Paulo. Sempat tampil beberapa kali, ia pun tak pernah kembali ke tim utama dan lebih banyak dipinjamkan sepanjang kariernya sebelum dipermanenkan Braga pada pertengahan musim 2020/21.
Meski mendapat kecaman dan sindiran dari berbagai media massa, Chelsea tetap terus melakukan hal ini dan meminjamkan para pemainnya ke berbagai klub.
Bahkan, apa yang dilakukan Chelsea pun mulai menggoda FIFA untuk membuat aturan yakni membatasi pemain pinjaman hanya 6 pemain saja untuk pemain berusia di atas 22 tahun mulai musim 2022/23.
Berkaca pada kejadian Lucas Piazon, Chelsea memang pantas mendapat kritikan tajam. Namun tanpa disadari, pemain pinjaman ini memberikan keuntungan tak hanya buat pemain tapi juga untuk The Blues dan Roman Abramovich dalam mengatur finansialnya.
1. Simbiosis Mutualisme dalam Badai Kritik
Tanpa disadari, metode peminjaman pemain yang dilakukan Chelsea ini nyatanya memberi keuntungan untuk pemain dan The Blues sendiri. Bahkan juga klub peminjam.
INDOSPORT mengambil contoh kasus Mario Pasalic. Saat berusia 19 tahun, Chelsea mendatangkannya pada 2014 dari klub Kroasia, Hajduk Split.
Setelah didatangkan dengan mahar 2,5 juta euro , Pasalic langsung dipinjamkan ke Elche. Setelahnya ia terus dipinjamkan ke-5 klub lainnya dengan Atalanta sebagai klub terakhir.
Atalanta meminjamnya pada 2018 selama 2 tahun dengan bayaran 2,5 juta euro, atau nilai yang sama yang dikeluarkan Chelsea saat memboyongnya.
Tak disangka, Pasalic tampil ciamik dalam masa peminjaman dan akhirnya dipermanenkan oleh Atalanta dengan mahar 14,5 juta euro.
Selain Pasalic, ada pula Fikayo Tomori yang didatangkan dengan gratis hingga akhirnya Chelsea menerima ‘cuan’ berupa komisi pinjaman dan biaya transfer dari AC Milan sekitar 28 juta euro.
Dilihat dari kacamata karier pemain, nasib Pasalic hampir menggantung akibat kerap dipinjamkan. Tapi pada akhirnya, usahanya tampil maksimal membuatnya mendapat rumah permanen di Atalanta.
Dilihat dari kacamata bisnis, Chelsea menjadikan Pasalic investasi dan berhasil mengubah harga 2,5 juta euro menjadi 14,5 juta euro. Dengan kata lain, baik pemain, The Blues dan Atalanta diuntungkan bukan?
Kasus Pasalic ini nyatanya membuktikan jitunya ‘Chelsea Loan Army’. Dengan digawangi oleh 4 legenda The Blus seperti Tore Andre Flo, Paulo Ferreira, Claude Makelele, dan Carlo Cudicini, para pemain pinjaman ini mendapati kariernya di kancah sepak bola.
Bisa dikatakan, metode ini merupakan metode paling menguntungkan dan aman untuk Chelsea agar tak menyia-nyiakan investasinya.
Keuntungan yang didapat Chelsea dari metode ini antara lain:
- Chelsea bisa mengakali Financial Fair Play (FFP) mengandalkan uang komisi hasil peminjaman pemainnya yang segudang hingga bisa membeli pemain. Contoh: transfer Romelu Lukaku di musim panas 2021.
- Chelsea bisa saja menerima pemain bintang tanpa mengeluarkan sepeserpun berkat karier pengalaman yang didapat pemain pinjamannya. Contoh: Mason Mount.
Selain memberi keuntungan ke Chelsea, peminjaman ini juga memberi keuntungan bagi pemain yang kemudian bisa terus menjalani kariernya sebagai pesepak bola dan tak benasib seperti pemain akademi Manchester United, Lee Roche yang berakhir jadi tukang bangunan.
Percaya atau tidak, metode Chelsea ini pun saat ini mulai dipakai berbagai klub dunia. Salah satunya adalah Manchester City yang di tahun 2021 ini meminjamkan 29 pemainnya.