Pemain Muda 'Speed Full but No Vision' di Pekan Pertama Liga 1 2021
INDOSPORT.COM - BRI Liga 1 2021/2022 telah merampungkan pertandingan pekan pertama. Ada banyak aksi yang disajikan oleh 18 klub peserta dan para pemain.
Berdasarkan catatan Statoskop, ada 19 gol yang terjadi di pekan pertama. Tiga klub yakni Bali United, Persib Bandung dan PSIS Semarang belum kebobolan.
Sementara untuk statistik pemain, Rachmat Irianto dari Persebaya Surabaya memimpin umpan sukses (64 kali), Febri Hariyadi dari Persib Bandung (3 shoot on target), Defri Rizky dari Persiraja (5 kali dribel sukses), Erwin Gutawa dari PSM Makassar (6 tekel sukses) dan masih banyak lainnya.
Selain catatan apik dari pemain, ternyata ada juga penampilan kurang maksimal yang terjadi di pekan pertama Liga 1 2021. Setelah memeriksa statistik, INDOSPORT.COM menilai pemain muda Persela Lamongan, Riyanto Abiyoso, belum menampilkan kualitas terbaik.
Winger 22 tahun Persela itu sebenarnya punya kecepatan yang cukup baik untuk menerapkan strategi serangan balik. Sayangnya, Riyanto nampaknya belum benar-benar matang dalam penguasaan bola maupun mengambil keputusan.
Saat lawan PSIS Semarang pada dua hari lalu, Riyanto kerap kehilangan kontrol, bahkan saat tengah berlari sendirian membawa bola. Begitu pula ketika berada di garis pertahanan lawan, pemain 22 tahun itu tidak tepat melepaskan passing ataupun umpan lambung.
1. Yang Terbaik dan Terburuk di Pekan Pembuka BRI Liga 1 2021/2022
Berdasarkan catatan Lapangbola (partner resmi statistik Liga 1 2021), Riyanto hanya satu kali sukses melakukan crossing selama 77 menit berada di lapangan. Dia akhirnya digantikan oleh N. Naufal.
Dengan penampilan yang kurang memuaskan di pekan pertama, pelatih Persela, Iwan Setiawan punya tugas untuk membina Riyanto. Timing, through passing, crossing wajib jadi menu latihan tambahan.
Persela dikenal kerap mengorbitkan pemain muda berkualitas di Liga 1, jadi tradisi itu harus diteruskan. Beberapa jebolan tim Laskar Joko Tingkir adalah Saddil Ramdani, Hambali Tolib, Dendy Sulistiawan, Fahmi Al Ayyubi dan Fandi Eko Utomo.