Tampil di Olimpiade 2020, Wahyana: Indonesia Kekurangan Wasit Internasional
INDOSPORT.COM - Sempat memimpin final bulutangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana mengakui bahwa kini Indonesia justru kekurangan wasit kelas internasional.
Wahyana mencuri perhatian karena bisa memimpin laga final bulutangkis antara Chen Yufei (China) vs Tai Tzu Ying (Chinese Taipei), Minggu (1/8/21), di ajang sekelas Olimpiade.
Konon, tak banyak orang Indonesia yang bisa memimpin laga di Olimpiade. Khusus di sektor bulutangkis, hanya ada dua wasit asal Indonesia yang sudah memiliki lisensi BWF.
Wahyana yang notabene juga merupakan asesor untuk pengambilan lisensi wasit bulutangkis Asia, mengakui kendala yang dihadapi orang Indonesia ialah bahasa.
Padahal, Indonesia juga sudah menerapkan ujian menggunakan bahasa Inggris untuk mengambil lisensi nasional A, agar bisa cepat ke level Asia dan ke tingkat dunia.
"Kendalanya adalah bahasa Inggris. Banyak wasit yang bagus di lapangan, cuma bahasa Inggrisnya masih kurang," ucap Wahyana di sesi Bincang Guru Inovatif, Sabtu (28/8/21).
"Dulu sempat ada kursus bahasa Inggris bagi wasit, tapi ternyata tidak efektif, antusiasmenya kurang, akhirnya dihentikan," lanjut pria yang juga merupakan guru di SMPN 4 Pathuk itu.
1. Pengurus di PBSI
Kini, Wahyana pun diangkat menjadi pejabat Pengurus Pusat PBSI sub bidang perwasitan. Harapannya, ia bisa merangkul lebih banyak wasit lokal untuk dapat lisensi internasional.
"Saya berusaha mencetak wasit-wasit muda yang bisa dipoles untuk kemudian menembus ajang internasional, sehingga salah satu syarat perekrutannya adalah penguasaan bahasa Inggris," ujarnya.
"Meski ini bukan satu-satunya syarat lulus ya, karena untuk lisensi BWF pun, banyak orang Eropa yang bahasa Inggris sehari-hari, tapi tidak lolos juga," jelas Wahyana lagi.
"Salah satu penilaian yang paling penting adalah bagaimana performa di lapangan dan pengetahuan laws of badminton, itu yang betul-betul harus dikuasai," pungkasnya.