Rajawali FC, Klub Veteran yang Bertekad Bangkitkan Sepak bola Gorontalo
INDOSPORT.COM - Sepak bola Sulawesi selama ini identik dengan PSM Makassar. Merekalah satu-satunya wakil Jong Celebes yang konsisten mewarnai kasta tertinggi sejak era Perserikatan (1931-1994) hingga kini, bahkan pernah meraih gelar juara.
Namun, sejatinya Sulawesi punya banyak klub selain PSM Makassar yang mengusung misi mulia memajukan sepak bola daerah masing-masing, salah satunya Rajawali FC. Mereka adalah peserta Liga 3 2021 zona Gorontalo.
Rajawali FC diketahui mencatat debut di Liga 3 pada edisi 2019. Mereka langsung menggebrak dengan menduduki posisi runner-up di bawah Persidago Gorontalo, meskipun gagal melaju ke putaran regional Sulawesi mengingat waktu itu yang diambil hanya juara saja.
Debut kompetitif barangkali baru seumur jagung, tapi faktanya Rajawali FC sudah berdiri sejak lama, tepatnya 15 Agustus 1969. Statusnya sebatas tim amatir yang kerap mengirimkan pemain-pemain andalannya ke klub terbesar di Gorontalo, Persigo (kini sudah bertransformasi menjadi PS Hizbul Wathan).
"Kami sudah eksis sejak 15 Agustus 1969. Kami juga punya hak voters di PSSI Gorontalo sedari 1990-an. Cuma memang sempat vakum sampai kemudian terdaftar sebagai peserta Liga 3 Gorontalo pada 2019," kata Owner Rajawali FC, Mohamat Rezky Zees, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (20/8/21).
"Jadi dulu kami itu bagian dari Liga Persigo era Perserikatan hingga 2002. Ajang ini diikuti tim-tim amatir terbaik yang ada di Kota Gorontalo. Bisa dibilang kami tim satelitnya Persigo kala itu. Pendiri Rajawali FC kebetulan adalah kakek saya," cetusnya.
Rezky melanjutkan, Rajawali FC akhirnya vakum seiring dengan menghilangnya Liga Persigo, bahkan klub tersebut mengalami kesulitan finansial sampai kemudian diakuisi dan pindah ke regional Jawa Timur dan kini eksis di Liga 2 dengan nama PS Hizbul Wathan.
Darah fanatik sepak bola dari sang kakek lantas membuat M. Rezky berinisiatif membangkitkan Rajawali FC sebagai perwakilan Kota Gorontalo di kancah bal-balan nasional bersama dua klub lain yang sama-sama bernaung di Liga 3, Muara Tirta dan Kreasindo FC.
"Zaman dulu ketika Persigo masih ada, saya sering diajak kakek nonton bola. Saya ingin melanjutkan hobi beliau dan membangkitkan sepak bola Gorontalo seperti Persigo yang sempat melangkah jauh ke babak 8 Besar Divisi Utama 2008-2009," tutur Rezky.
1. Putaran Nasional
Menjelang musim baru, Rajawali FC sudah tidak sabar dan mengklaim siap tempur karena skuat hampir sempurna. Mereka juga telah melakukan persiapan secara berkesinambungan selama tujuh bulan terakhir.
"Kami Insha Allah siap 100 persen. Sekitar 80 persen pemain adalah muka lama eks Liga 3 2019. Pelatih kami cukup mumpuni, Suban Tumulo. Dia mengantongi lisensi kepelatihan C AFC," jelas M. Rezky.
"Beberapa waktu lalu kami sempat dua kali beruji coba melawan klub Liga 2, Sulut United. Target kami tidak terlalu muluk, yaitu masuk 32 besar putaran nasional Liga 3 2021. Semoga saja bisa terwujud," tandasnya.
Sekadar mengingatkan, Liga 3 2021 Gorontalo mengalami peningkatan dari segi jumlah klub peserta. Total 24 tim akan berpartisipasi, dua kali lipat lebih banyak daripada edisi terakhir (2019), termasuk sang juara bertahan, Persidago Gorontalo.
Peserta akan dibagi rata ke dalam tiga grup. Nantinya juara grup, runner-up, ditambah dua peringkat tiga terbaik berhak melaju ke babak 8 besar sekaligus memperebutkan dua tiket ke putaran regional Sulawesi (juara dan runner-up).
Asprov PSSI Gorontalo diketahui telah melakukan tahapan verifikasi kepada 24 klub peserta sejak awal Agustus dan kabarnya akan menggelar agenda drawing Liga 3 2021 pada pekan depan.