x

Jean-Pierre Papin: Mesin Gol Prancis yang Apes di AC Milan, Alarm Bahaya Buat Giroud?

Sabtu, 17 Juli 2021 11:46 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Jean-Pierre papin, mantan pemain AC Milan asal Prancis.

INDOSPORT.COM – Mengulas kisah Jean-Pierre Papin, sang mesin gol asal Prancis yang lebih dulu berseragam AC Milan namun alami nasib apes semasa berkarier di San Siro. Akankah jadi alarm bahaya buat Olivier Giroud?

Sebelumnya, nama Olivier Giroud sendiri memang jadi perbincangan hangat terutama sepanjang masa bursa transfer musim 2021/22.

Dikabarkan, bahwa penyerang Prancis berusia 34 tahun tersebut bakal segera hijrah dari Chelsea dan memperkuat salah satu raksasa Liga Italia, AC Milan pada musim depan.

Baca Juga
Baca Juga

Bahkan, mantan pemain Arsenal tersebut telah tiba di markas klub AC Milan pada Jumat (16/07/21) dini hari WIB lalu.

Dilansir dari Instagram @milannewsitofficial, sebuah video memperlihatkan beberapa orang dari manajemen AC Milan sedang menjemput Olivier Giroud di Bandara Milan Linate Prime menggunakan sebuah mobil.

Setelah tiba di markas AC Milan, Olivier Giroud akan langsung bersiap menjalani tes medis.

Setelah lolos rangkaian tes medis, manajemen Rossoneri bisa langsung menyodorkan proposal kontrak untuk ditandatangani sang pemain.

Seperti diketahui, Chelsea telah setuju untuk melepas bomber andalan timnas Prancis itu ke San Siro dengan mahar 2 juta euro atau sekitar 34 miliar rupiah saja. 

Paolo Maldini tertarik merekrut Olivier Giroud pada bursa transfer musim panas ini karena ingin mencari pengalaman pemain berusia 34 tahun tersebut.

Mantan legenda AC Milan itu yakin, kalau Olivier Giroud yang punya pengalaman di Liga CHampions bahkan Piala Dunia bisa memotivasi para pemain muda di skuat asuhan Stefano Pioli.

Dalam sejarah AC Milan, sejatinya sempat ada beberapa pemain Prancis khususnya striker yang pernah jadi bagian Rossoneri, salah satunya adalah Jean-Pierre Papin.

Peraih Ballon d'Or tahun 1991 silam tersebut memperkuat AC Milan pada musim 1992 hingga 1994.

Meski sempat sukses bahkan jadi pesepakbola terbaik di dunia, namun karier Jean-Pierre Papin bersama AC Milan berjalan tidak terlalu baik bahkan bisa dibilang buruk buat sang pemain.

Sebelum berseragam AC Milan, Papin dianggap sebagai legenda besar di Club Brugge dan Marseille. Berbagai pencapaian gelar juara berhasil dipersembahkan oleh Papin seperti Piala Belgia, Ligue 1 Prancis hingga runner up Liga Champions.

Baca Juga
Baca Juga

Pencapaian itulah yang membuat AC Milan kepincut mendatangkannya dengan mahar £10 juta (setara dengan £21 juta hari ini), angka tersebut bahkan jadi rekor pembelian termahal klub Liga Italia untuk pemain Prancis, mengalahkan rekor sebelumnya milik Michel Platini.

Dengan transfer yang besar, kedatangan Jean-Pierre Papin diharapkan bisa jadi pesaing berat bahkan tandem sempurna Marco van Basten yang jadi mesin gol utama Rossoneri saat itu.


1. Rapor Jean-Pierre Papin Bersama AC Milan

jean pierre papin

Bersama AC Milan, Papin hanya bermain dalam 2 musim dengan mencetak 31 gol dari 74 laga. Tak hanya itu, ia sukses merengkuh gelar juara Liga Champions dan Serie A Italia bersama AC Milan.

Sekilas Papin terlihat sukses di AC Milan, tapi yang sebenarnya terjadi adalah ia sama sekali tidak mampu menembus tim inti.

Masalah cedera dan kuota pemain asing di Serie A yang saat itu hanya boleh dimainkan 3 orang saja semakin membuat Papin tersingkir di AC Milan.

Sialnya lagi bagi Papin, lantaran AC Milan saat itu sudah memiliki trio Belanda yang berisikan Marco van Basten, Frank Rijkaard hingga Ruud Gullit.

Belum lagi, AC Milan masih memiliki pemain asing jempolan seperti Brian Laudrup, Zvonimir Boban, Dejan Savicevic dan Marcel Desailly.

Bisa dibayangkan, Papin untuk sembuh dari cedera kambuhan saja sudah sulit, ditambah ia harus bertarung dengan deretan pemain asing untuk 3 slot skuat inti AC Milan.

“Itu adalah tentang filosofi klub, bagaimanapun AC Milan memiliki 30 pemain dengan potensi luar biasa yang bakal dirotasi terus tergantung kompetisinya dan faktor cedera. Tapi soal pemain asing, klub hanya diperbolehkan menurunkan 3 pemain asing dalam setiap laga,” jelas Papin, seperti yang dilansir dari Sportmagazine.

Selebrasi gol Olivier Giroud dalam pertandingan Liga Inggris antara Chelsea vs Newcastle United, Senin (15/2/21).

Salah satu bukti kalau Papin menjadi korban dari filosofi itu sendiri adalah pada saat final Liga Champions 1994 melawan Barcelona di mana ia tak terpilih dalam skuad utama.

Saat itu, AC Milan malah memilih untuk menurunkan Desailly, Savicevic dan Boban.

Merasa diasingkan di AC Milan, Papin untuk bergonta-ganti klub seperti Bayern Munchen hingga pensiun di klub amatir Prancis.

Lantas dengan kisah apes Jean-Pierre Papin bersama AC Milan beberapa dekade lalu, mampukah Olivier Giroud memutus kutukan striker Prancis yang gagal bersinar di San Siro? Menarik dinantikan.

AC MilanOlivier GiroudJean-Pierre PapinLiga ItaliaBola InternasionalprofilBerita Liga Italia

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom