x

Debutan Final Piala Eropa Lebih Mujur, Saatnya Inggris Juara Euro 2020

Minggu, 11 Juli 2021 12:35 WIB
Editor: Indra Citra Sena
Timnas Inggris melaju ke final Euro 2020.

INDOSPORT.COM - Final Euro 2020 sudah di depan mata. Italia dan Inggris saling sikut satu sama lain demi mengejar kejayaan berupa trofi juara serta predikat Raja Eropa, Senin (12/7/21) dini hari WIB.

Duel Italia melawan Inggris di klimaks turnamen adalah wujud dari harapan publik. Penampilan kedua tim memang paling mentereng di Euro 2020, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai final ideal.

Baca Juga
Baca Juga

Baik Italia maupun Inggris sama-sama belum terkalahkan sejak fase grup Euro 2020. Gawang mereka juga jarang kebobolan, dengan perincian Gli Azzurri (3) dan The Three Lions (1).

Italia menyapu bersih poin di Grup A berkat tiga kemenangan atas Turki (3-0), Swiss (3-0), dan Wales (1-0). Mereka kemudian berturut-turut menyingkirkan Austria (babak 16 besar; 2-1), Belgia (perempat final; 2-1), dan Spanyol (semifinal; 1-1 adu penalti 4-2).

Di sisi lain, Inggris mendulang tujuh poin di Grup D usai mengalahkan Kroasia (1-0) dan Republik Ceko (1-0) serta bermain imbang tanpa gol kontra Skotlandia. Pasukan Gareth Southgate semakin panas di fase gugur dengan melibas Jerman (2-0), Ukraina (4-0), dan Denmark (2-1).

Berkaca dari sejarah, Italia lebih dijagokan juara Euro 2020 lantaran berpengalaman mentas di final kejuaraan besar, yakni 10 kali. Perinciannya antara lain enam di Piala Dunia (1934, 1938, 1970, 1982, 1994, 2006) dan Piala Eropa (1968, 2000, 2012, 2020).

Dari jumlah tersebut, separuhnya berbuah titel juara, yaitu Piala Dunia (1934, 1938, 1982, 2006) dan Piala Eropa (1968). Wajar bila banyak yang memprediksi Italia bakal merengkuh trofi Euro 2020 mengalahkan Inggris.

Fakta barusan diperkuat lagi dengan statistik menyedihkan Inggris yang selalu keok setiap kali bersua Italia di turnamen akbar, masing-masing di fase grup Euro 1980 (0-1), perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1990 (1-2), perempat final Euro 2012 (0-0; adu penalti 2-4), dan fase grup Piala Dunia 2014 (1-2).

Baca Juga
Baca Juga

Catatan itu tentu bisa mempengaruhi psikologis para pemain Inggris. Sebuah beban mahaberat karena harus meruntuhkan sejarah, tapi tahukah Anda bahwa ternyata ada satu tren yang justru bisa mengobarkan semangat juang Harry Kane dkk. di final Euro 2020.

Tren tersebut berkaitan dengan status Inggris sebagai debutan final Piala Eropa. The Three Lions memang baru kali ini menjejak partai puncak setelah sebelumnya langkah terjauh mereka sebatas menembus semifinal (1968 dan 1996).


1. 10 Pemenang

Yunani, debutan final terakhir yang sukses membawa pulang trofi juara Piala Eropa edisi 2004.

Berdasarkan penelusuran INDOSPORT, debutan final Piala Eropa lebih bersahabat dengan Dewi Fortuna. Dari total 13 negara yang baru pertama kalinya mentas di klimaks turnamen, hanya ada tiga pesakitan, selebihnya sukses naik podium.

Ada pun tiga anomali itu menimpa Yugoslavia (1960), Belgia (1980), dan Portugal (2004). Ketiganya menelan kekalahan tipis dari lawan masing-masing, antara lain Uni Soviet (1-2), Jerman Barat (1-2), dan Yunani (0-1).

Sementara itu, sebanyak 10 negara lainnya berjaya membawa pulang trofi, yakni Uni Soviet (1960), Spanyol (1964), Italia (1968), Jerman Barat (1972), Cekoslovakia (1976), Prancis (1984), Belanda (1988), Denmark (1992), dan Yunani (2004).

Baca Juga
Baca Juga

Dengan begitu, rasio keberhasilan debutan final mencapai 76,9 persen. Angka yang tentu akan semakin besar bila Inggris mampu menggilas Italia dini hari nanti.

Jadi, Inggris tidak sepatutnya merasa minder karena ternyata sejarah juga berpihak kepada mereka. Sebuah alarm yang bisa membuat kaki-kaki pemain Italia gemetar dan bersiaga penuh untuk menghindari kekalahan ketiga mereka di final Piala Eropa.

SpanyolInggrisItaliaPiala EropaEuro 2020Bola InternasionalEuforia Eropa

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom