x

Kasper Schmeichel Jadi Korban 'Bumerang' Kedua di Euro 2020

Kamis, 8 Juli 2021 13:49 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor:
Kasper Schmeichel, kiper Timnas Denmark di Euro 2020.

INDOSPORT.COM – Mulutmu Harimaumu, mungkin perumpamaan ini layak diberikan kepada kiper Timnas Denmark, Kasper Schmeichel yang sempat menyindir Timnas Inggris sebelum pertandingan.

Ucapan Schmeichel bagaikan bumerang kedua yang terjadi di Euro 2020 yang uniknya sama-sama tercipta saat melawan Inggris.

Dalam konferensi pers sebelum laga melawan Three Lions, kiper Leicester City itu sempat mendapat pertanyaan mengenai kalimat penyemangat atau slogan dari Timnas maupun fans Inggris yang menyerukan “It’s Coming Home” dengan harapan bisa membawa pulang trofi Piala Eropa atau menjadi juara Euro 2020.

Baca Juga
Baca Juga

Saat itu, Schmeichel sempat menyindir dengan menanyakan ‘Memangnya kapan pernah pulang? Kapan pernah juara? 1966? Itu kan Piala Dunia’

Tak cukup sampai di situ, kiper berusia 34 tahun ini juga sempat memberikan kalimat bernada psywar untuk Inggris sebelum pertandingan.

“Jujur saja, saya sama sekali tidak memikirkan bagaimana cara mengalahkan Inggris lebih dari memikirkan kemenangan Denmark. Ya, mungkin hanya sedikit sekali saya fokus ke mereka, tapi buat saya mereka bukan masalah,” jelas Schmeichel sebelum laga.

“Inilah cara kami mendapatkan semangat atau bersaing dengan negara lain yang bakal kita lawan. Jadi, ya jangan terlalu dibawa ke hati masyarakat Inggris karena kita juga tidak memikirkan perasaan kalian dalam hal ini,” tutup Kasper Schmeichel.

Melihat ucapan dari Schmeichel sebenarnya memang hal yang biasa terjadi dalam sepak bola yang artinya berusaha memancing emosi lawan agar bisa bermain kurang fokus.

Sayangnya, terkadang ucapan yang keluar dari pemain yang menebarkan psywar bisa saja menjadi bumerang dalam pertandingan dan benar saja.

Baca Juga
Baca Juga

Denmark dipaksa berlutut oleh Inggris dengan skor 1-2 dalam pertandingan semifinal Euro 2020.

Meski sempat unggul lebih dulu melalui Mikkel Darmsgaard di menit ke-30, namun gol bunuh diri kapten Denmark, Simon Kjaer membuat kedudukan berimbang 1-1.

Gol kemenangan Inggris tercipta di perpanjangan waktu melalui Harry Kane yang memanfaatkan bola rebound hasil pantulan dari titik putih penalti.


1. Tak Belajar dari Thomas Muller

Harry Kane dan Thomas Muller.

Kasper Schmeichel sepertinya tak belajar dari psywar yang pernah dilontarkan oleh gelandang serang Jerman, Thomas Muller sebelum melawan Inggris di babak 16 besar Euro 2020.

Muller yang saat itu melihat Harry Kane tampil buruk di sepanjang fase grup mengharapkan sang lawan tetap bernasib sial dan gagal memanfaatkan peluang untuk dijadikan gol.

Lagi-lagi, harapan dan doa ini sebenarnya memang biasa bagi kita penikmat sepak bola, tetapi belum tentu bagi sang pelaku pertandingan.

Baca Juga
Baca Juga

Hasilnya, dalam laga tersebut Kane akhirnya mencetak gol perdana di Euro 2020 ke gawang Jerman sekaligus memastikan kemenangan Inggris dengan skor 2-0, di mana sebelumnya mereka unggul 1-0 melalui Raheem Sterling.

Sementara Thomas Muller ucapan dan doanya untuk Kane justru berbalik kepadanya, karena ia sempat mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan, namun pemain Bayern Munchen itu gagal memanfaatkannya menjadi gol.

Dengan demikian, berhati-hatilah dalam mengucapkan doa ataupun tantangan, karena memang bisa menyakitkan jika doa yang buruk itu malah mengarah ke kita.

Nantinya, Inggris bakal bertindak sebagai tuan rumah saat melawan Italia dalam pertandingan final Euro 2020 yang digelar hari Senin (12/07/21) pukul 02:00 WIB di Stadion Wembley.

InggrisJermanThomas MullerDenmarkEuro 2020Kasper SchmeichelBola InternasionalEuforia Eropa

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom