Alex Cordaz, Kiper Gaek Tim Gurem Italia yang Bakal Perkuat Inter Milan
INDOSPORT.COM – Mengenal profil serta statistik Alex Cordaz, kiper gaek dari tim gurem Liga Italia yang dikabarkan bakal segera bergabung ke Inter Milan pada bursa transfer mendatang. Seperti apa potensinya?
Alex Cordaz saat ini diketahui menjadi penjaga gawang utama Crotone, yang menjadi salah satu kiper yang disebut-sebut bisa menjadi pengganti Samir Handanovic di Inter Milan.
Dilansir dari laman La Gazzetta dello Sports, Nerazzurri juga berpeluang besar mendatangkan Cordaz mengingat ia juga mengaku ingin kembali ke Giuseppe Meazza.
Cordaz sendiri merupakan kiper jebolan akademi Inter dan sebelumnya hanya pernah tampil sekali di tim senior saat masih berusia 19 tahun di laga melawan Juventus.
Kiper asli Italia itu menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman, sebelum akhirnya dijual ke Treviso pada tahun 2006 dan setelahnya terus berstatus sebagai agen bebas dan pemain pinjaman untuk sejumlah klub di Liga Italia.
Spekulasi ini kian menguat, lantaran Inter Milan dilaporkan bakal meminjamkan kiper kedua mereka Ionut Radu atau bahkan menjualnya di bursa transfer musim panas nanti.
Berpotensi jadi rekrutan perdana Inter Milan di bawah arahan Simone Inzaghi, lantas seperti apakah potensi serta statistic permainan Alex Cordaz sepanjang karirnya?
Lalu, tepatkah spekulasi Inter Milan untuk mendatangkannya sebagai pelapis sang kapten, Samir Handanovic? Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Awal Karier
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa Alex Cordaz merupakan pemain binaan Inter Milan, dirinya pertama kali masuk tim Nerazzurri pada tahun 2002 dengan memperkuat Inter U-19.
Pada musim 01/02, dirinya menjadi starter reguler dan berhasil mengalahkan kiper muda Italia, Mathieu Moreau di Tim Primavera Inter Milan (U20). Bersama tim Primavera, dirinya berhasil membawa tim keluar sebagai juara Campionato Nazionale Primavera 2002.
Meski berhasil impresif di tim muda, namun Alex Cordaz gagal menembus tim utama Inter Milan dan harus menjalani masa peminjaman ke sejumlah klub, khususnya di tim Serie B hingga C.
Ketika berusia 19 tahun, Alex Cordaz untuk pertama kalinya pindah dari Inter Milan sebagai pemain pinjaman ke Spezia yang mentas di Serie C1. Di klub tersebut, dirinya bermain sebagai cadangan Hugo Daniel Rubini.
Hanya bertahan semusim, Alex Cordaz kembali ke Inter Milan dan sukses naik ke tim utama sebagai penjaga gawang ke-3. Cukup lama menunggu, akhirnya Cordaz melakukan debut saat melawan Juventus pada tanggal 4 Februari 2004 di pertandingan Coppa Italia dan berakhir imbang 2-2.
Namun sayang, laga kontra Juventus jadi pertandingan pertama dan terakhir Cordaz untuk Inter Milan. Usai jalani sejumlah musim sebagai pemain nomaden, pada Agustus 2006 sang penjaga gawang resmi tinggalkan Inter Milan secara permanen ke klub Serie C, Treviso.
1. Musim Kebangkitan
Sempat terkatung-katung pada paruh pertama musim 2014/15 lantaran gagal mencari klub baru, Alex Cordaz akhirnya dapat kesempatan kedua untuk bangkit dengan bergabung bersama Crotone.
Sebelumnya, Alex Cordaz sempat memperkuat Crotone dengan status pinjaman, namun setelah kiper utama mereka, Pavol Bajza memutuskan kembali ke Parma akhirnya manajemen Crotone merekrut kembali Cordaz secara permanen pada Januari 2015.
Bersama I Pitagorico, sinar Alex Cordaz di Liga Italia akhirnya terlihat. Selama kurang lebih lima musim berada di Stadio Ezio Scida, pemain kelahiran Vittorio Veneto tersebut berhasil jadi sosok utama di bawah mistar gawang Crotone.
Berbagai kondisi suka dan duka pun dirasakan Alex Cordaz. Mulai dari promosi ke Serie A pada musim 15/16 dan 19/20, hingga dua kali terdegradasi di musim 17/18 dan 20/21.
Total hingga musim lalu, Alex Cordaz telah bermain sebanyak 248 pertandingan buat Crotone dengan statistik 351 kali kebobolan dan 64 catatan clean sheets.
Gaya Bermain
Melihat dari beberapa cuplikan pertandingannya bersama Crotone, bisa disimpulkan bahwa Alex Cordaz merupakan penjaga gawang yang memiliki tingkat refleks yang cukup baik.
Meski tidak terlalu tinggi, namun agresivitas Alex Cordaz saat beradu satu lawan satu dengan pemain lawan terbilang berani, terutama saat memotong umpan through pass ke kotak penalti.
Kekurangan dari Alex Cordaz mungkin hanya di sisi postur. Jika dibandingkan dengan Samir Handanovic yang punya tinggi 193 cm, fisik Cordaz masih belum cukup kuat untuk menggeser posisi kiper utama.
Selain itu, gaya main Cordaz yang kerap terlalu maju dari garis gawang saat hadapi serangan, berpotensi besar jadi blunder andai pemain bertahan gagal mengantisipasi bola silang.