Memori Euro: Dahsyatnya Angkatan Emas Republik Ceko 2004
INDOSPORT.COM - Republik Ceko mendapat predikat sebagai tim kuda hitam di Eropa berkat penampilannya di Euro 2004, seperti apa penampilan mereka kala itu?
Dalam waktu kurang dari seminggu, pesta sepak bola terakbar di Eropa, Euro 2020, akan segera bergulir. Kompetisi empat tahunan di benua biru ini akan kick off pada 11 Juni 2021 hingga penutupan pada 12 Juni 2021.
Partai pembuka akan dimainkan tanggal 11 Juni waktu setempat atau tanggal 12 waktu Indonesia. Fase penyisihan akan berakhir pada 24 Juni dengan memainkan 36 pertandingan dari 24 tim.
Turnamen Euro sendiri selalu menjadi perhatian dari pencinta sepak bola dunia. Sebab, Berbeda dengan kejuaraan di benua lain, tim-tim peserta Piala Eropa selalu dipenuhi bintang-bintang kelas dunia.
Piala Eropa sendiri sudah dihelat sejak tahun 1960. Dalam penyelenggaraannya, ajang Euro selalu menghadirkan berbagai momen suka dan duka serta drama yang terlupakan.
Sejumlah negara peserta pun pernah merasakan momen-momen tersebut. Salah satunya adalah Republik Ceko.
Ceko mendapat predikat sebagai tim kuda hitam di Eropa berkat penampilannya di Euro 2004. Bermodalkan skuad angkatan emas, Milan Baros dkk sukses melenggang hingga ke semifinal.
Seperti apa keseruan perjalanan tim Republik Ceko pada gelaran Euro 2004? Menjelang turnamen Euro 2020, tak ada salahnya untuk kita bernostalgia bersama.
Laju Kencang Rep. Ceko 2004
Berbeda dengan gelaran Euro 2020 ini, pada 2004 lalu kompetisi Piala Eropa masih diikuti oleh 16 tim dari 45 negara anggota UEFA.
Turnamen edisi 2004 digelar dengan Portugal sebagai tuan rumah. Piala Eropa 2004 mendapat perhatian besar lantaran saat itu tim-tim besar Eropa tengah diperkuat oleh bintang-bintang terbaik mereka.
Di tim Inggris ada kapten David Beckham yang memimpin skuad bekennya seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, Michael Owen, Paul Scholes, sampai Ashley Cole.
Sementara itu, tim Italia juga tak kalah percaya diri. Mereka masih diperkuat bintang-bintang mereka di Piala Dunia 2022 seperti Christian Vieri, Alessandro Del Piero, Filippo Inzaghi, dan lainnya.
Begitu pun dengan negara Prancis, Jerman, Belanda, dan tentu saja Portugal. Meski begitu, banyak mata pencinta sepak bola Eropa yang tertuju pada tim Republik Ceko.
Ketika itu Ceko tengah diperkuat oleh angkatan emas mereka, seperti Milan Baros, Marek Jankulovski, Jaap Stam, Petr Cech, dan lainnya. Republik Ceko sukses tampil sebagai juara grup melibas empat tim lainnya seperti Belanda, Austria, Moldova, dan Belarusia.
Ceko tampil sebagai juara grup dengank koleksi 7 kemenangan dan 1 seri dari 8 laga. Rupanya, sensasi ini juga berlanjut di putaran final Euro 2020.
1. Laju Kencang Rep. Ceko 2004
Bergabung di Grup D bersama Latvia, Jerman, dan Belanda, mereka bersaing ketat memperebutkan tiket perempatfinal. Grup ini sangat berat karena ada Belanda dan Jerman yang juga tampil on fire.
Tim Jerman asuhan Rudi Voeller memiliki Oliver Khan, sementara Dick Advocaat yang melatih Belanda juga punya Ruud Van Nistelrooy dan lainnya. Terlebih lagi, ada aroma balas dendam yang ingin diusung oleh Belanda atas Ceko.
Pada laga pertama Grup D, Ceko bersua Latvia. Ceko menang 2-1 walau cukup dibuat sulit oleh Latvia. Dua gol Ceko di laga ini dicetak oleh Milan Baros dan Heinz.
Pertandingan selnjutnya Republik Ceko bersua dengan musuh di babak kualifikasi, Belanda. Tim Oranje tampil dengan percaya diri di laga ini.
Mereka bahkan mecetak dua gol terlebih dahulu. Namun, penampilan luar biasa benar-benar ditunjukkan oleh Ceko. Mereka sukses melakukan comeback gemilang dengan mencetak tiga gol balasan lewat aksi Jan Koller, Milan Baros, dan Vladimir Smicer.
Belanda pun gagal balas dendam. Kejutan ceko tak berhenti di situ. Mereka bahkan berhasil menjungkalkan Jerman di partai ketiga.
Kekalahan atas Ceko membuat Jerman gagal lolos ke perempatfinal. Grup D diwakili oleh Republik Ceko sebagai juara grup dan Belanda sebagai runner-up.
Di perempatfinal, Republik Ceko sudah ditunggu Denmark. Tim dinamit tak berdaya kala berjumpa Ceko.
Denmark yang diperkuat oleh Thomas Gravesen dan Jon Dahl Tommasson dipaksa pulang dengan kekalahan 3-0. Kemenangan itu membuat Republik Ceko dijagokan tampil sebagai juara.
Di semifinal mereka bertemu tim kuda hitam lainnya, Yunani. Penampilan Yunani di 2004 lebih gila lagi. Mereka berhasil menjungkalkan Prancis di perempatfinal.
Meski begitu, Ceko masih tetap dijagokan. Sayang, perjuangan Ceko di Euro 2004 harus terhenti di fase semifinal setelah Yunani menang dengan skor tipis 1-0.
Rupanya Dewi Fortuna memang berpihak kepada Yunani. Sebab, tim Negri Dewa-dewi itu berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan tuan ruma Portugal di partai final.
Meski tersingkir di semifinal, namun tim Republik Ceko mendapat pujian. Sayang, setelah itu, prestasi mereka di Eropa maupun dunia merosot.
Pencapaian terbaik Rep. Ceko di sepak bola internasional setelah Euro 2004 adalah menjadi pemuncak grup A Euro edisi 2012. Mereka sudah harus kandas di babak perempatfinal oleh Portugal.