Terancam Potong Gaji, Kiper Serie B Bawa-bawa Nama Cristiano Ronaldo

INDOSPORT.COM - Wacana pemotongan gaji pemain menjadi polemik panas di tengah penangguhan kompetisi Liga Italia akibat pandemi virus Corona.

Kiper klub Serie B,Cittadella, Alberto Paleari menolak wacana tersebut dengan membawa-bawa nama Cristiano Ronaldo.

Wacana pemotongan gaji sejatinya tak cuma menjadi polemik di sepakbola Italia. Hampir seluruh klub-klub di Eropa merencanakan hal tersebut lantaran finansial terganggu oleh penghentian kompetisi akibat pandemi virus Corona.

Sejumlah bintang sepakbola dunia bahkan tak sungkan untuk menyisihkan sebagian uang mereka untuk penanggulanan bencana global ini. Beberapa di antaranya bahkan rela gajinya disunat agar krisis pandemi ini segera berakhir.

Niat baik itu, nyatanya tak lantas bisa diterima oleh para pemain. Terlebih mereka yang tingkat penghasilannya jauh kalah besar dari para pemain berlabel bintang.

1. Khawatir Bisa Pengaruhi Hidup Mereka

Mereka justru jadi khawatir kehidupan mereka dan keluarga menjadi berantakan jika wacana pemotongan gaji itu dilaksanakan. Terlebih jika durasi pelaksanaannya memakan waktu lama.

"Saya mungkin bisa menerima jika pemotongan atau penundaan pembayaran gaji cuma berlangsung selama satu bulan. Tapi jika harus dipangkas untuk jangka waktu yang lebih lama terus terang saya menolak," kata Paleari seperti dilansir Football Italia.

"Kami ini tidak seperti Cristiano Ronaldo. Kalau gaji kami dipotong selama dua bulan saja, maka kehidupan kami dipastikan akan berantakan."

"Debt collector akan datang mengetuk pintu rumah kami. Anda tak bisa memukul rata semua orang dengan kebijakan potong gaji itu," pungkasnya.

Pemotongan gaji juga diberlakukan di kasta tertinggi, Serie A. Juventus, AS Roma, juga beberapa klub top Italia lain bahkan telah melakukan pemotongan gaji ke pemain.

Jumlahnya bervariasi tergantung kesepakatan dengan sang pemain. Namun, kondisi ini tak banyak membantu.

Dikutip dari La Repubblica, Sabtu (30/1/2021), FIGC telah menyetujui langkah klub untuk menunda pembayaran gaji pemain. Namun, kesepakatan ini tidak bisa serta merta diambil begitu saja.

FIGC meminta pihak klub Liga Italia lebih dulu mendapat persetujuan dengan pemain dan anggota staf yang terdampak. Selain itu, langkah ini juga harus disetujui oleh komite tenaga kerja masing-masing provisi.