Soal Kompetisi Liga 1 Tanpa Degradasi, Ini Kata Jacksen Tiago
INDOSPORT.COM - Tak hanya manajemen Persipura Jayapura yang menolak keras wacana digelarnya kompetisi Liga 1 tanpa degradasi. Sang pelatih, Jacksen Tiago, juga mengeluhkan wacana tersebut.
Jacksen menyebut, entah alasan apapun, kompetisi tanpa degradasi jelas akan mengancam sportifitas dalam kompetisi sepak bola Indonesia.
Juru taktik berkebangsaan Brasil itu juga ikut menolak wacana kompetisi Liga 1 2021 digelar tanpa degradasi.
"Saya tidak ada pandangan apapun soal itu. Saya tidak mengerti. Ada banyak gosip dan berita, tentang ekonomi dan blablabla. Yang jelas, kalau menurut saya, itu menjadi sebuah ancaman kepada sportifitas Liga Indonesia dan itu sudah pasti," kata Jacksen kepada wartawan, Jumat (14/5/21).
Pelatih tim berjulukan Mutiara Hitam yang akrab disapa Big Man itu menilai kompetisi tanpa degradasi akan menimbulkan atmosfer yang berbeda.
"Semangat kompetisi itu kan, setiap tim punya semangat untuk menjadi juara, tapi kalau tim yang tidak berharap menjadi juara, apa yang mereka harap dari kompetisi yang tidak ada degradasi? Sehingga azas sportifitas akan berkurang," pungkas Jacksen.
1. Manajemen Persipura Menolak Keras
Kompetisi Liga 1 2021 diwacanakan akan digelar tanpa mengenal degradasi, namun tetap akan ada dua klub yang promosi dari Liga 2. Mendengar kabar tersebut, klub asal Papua, Persipura Jayapura murka.
Manajemen klub berjulukan Mutiara Hitam itu menyatakan tak setuju dengan wacana tersebut. Mau mereka, kompetisi tetap berjalan sesuai dengan regulasi yang ada tanpa diubah-ubah.
Bahkan, manajemen Persipura sudah bersuara lantang menolak wacana tanpa degradasi sejak musim lalu.
"Sejak musim lalu kita sudah ribut saat virtual meeting, Persipura jelas tidak setuju kompetisi diadakan tanpa degradasi. Seburuk apapun kondisi tim saat ini, kami pasti ingin tetap jalankan regulasi, tanpa degradasi sudah pasti mengabaikan sporting merit," tekan manajer klub Persipura, Ridwan Madubun.
Bento menegaskan, Persipura tetap tidak setuju dengan wacana tersebut, karena menurutnya akan berpotensi terjadi match fixing.