Sejarah Liverpool Back-to-Back Juara Liga Champions, Berkat Si Raja Anfield
INDOSPORT.COM - Chelsea dan Manchester City. Dua klub ini mengharumkan nama Inggris di kejuaraan antarklub terelite seantero Benua Biru, Liga Champions, lantaran dipastikan berjumpa di final pada 30 Mei mendatang.
Khusus Manchester City, inilah pengalaman pertama mereka menjejak final Liga Champions sepanjang sejarah. Mereka menyusul delapan pendahulunya, yakni Manchester United, Leeds United, Liverpool, Nottingham Forest, Aston Villa, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.
Di antara kesembilan klub Inggris tersebut, manakah yang tersukses atau paling sering membawa pulang trofi Liga Champions? Jawabannya tentu saja adalah Liverpool.
Koleksi trofi Piala/Liga Champions Liverpool memang terbanyak di antara klub Inggris lain. Si Merah pernah menapaki podium juara sebanyak enam kali, di mana dua titel perdana diraih secara beruntun, yaitu 1976-1977 dan 1977-1978.
Liverpudlian dan Kopites barangkali cenderung lebih mengenang edisi 1976-1977 karena itulah gerbang pembuka kejayaan klub kesayangan mereka di Piala/Liga Champions. Akan tetapi, musim selanjutnya juga tak kalah bersejarah.
Mengapa begitu? Keberadaan Kenny Dalglish merupakan jawabannya. Dialah pahlawan kemenangan Liverpool di pertandingan final kontra Club Brugge berkat gol semata wayang yang tercipta pada menit ke-64, 10 Mei 1978.
Dalglish memaksimalkan umpan terobosan cantik Graeme Souness yang amat jeli melihat celah terbuka di jantung pertahanan Club Brugge. Ia lantas melepaskan cungkilan ringan menuju tiang jauh tanpa bisa dihadang kiper lawan, Birger Jensen.
“Kenny Dalglish tergolong pesepak bola genius. Bukan cuma karena teknik individual, melainkan juga kemampuan spesial untuk mengangkat permainan rekan setim,” cetus pelatih Liverpool kala itu, Bob Paisley.
Pencapaian Dalglish tergolong fenomenal mengingat 1977-1978 merupakan musim debutnya di Liverpool. Dia didatangkan dari Glasgow Celtic pada bursa transfer musim panas 1977 dengan harapan bisa menggantikan peran vital sang pendahulu, Kevin Keegan, yang memilih hijrah ke Hamburg.
1. King Kenny
Sosok Kevin Keegan sangat melekat di hati para Liverpudlian dan Kopites karena berjasa menghadirkan sembilan trofi bergengsi, mulai dari juara Divisi I (3), Charity Shield (2), Piala UEFA (2), Piala FA (1), hingga yang paling fenomenal, Piala Champions 1976-1977.
Publik Anfield menghormati Keegan dengan menjulukinya King Kev, sampai kemudian dia harus menyerahkan takhta Liverpool kepada Kenny Dalglish. Titel Piala Champions 1977-1978 bisa dianggap sebagai upacara penobatan raja baru, King Kenny.
Secara keseluruhan, Dalglish meraih trofi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Kevin Keegan sepanjang berseragam Liverpool (1977-1990), yakni 20.
Perinciannya adalah enam kali juara Liga Inggris, Piala FA (1), Piala Liga Inggris (4), FA Charity Shield (5), Piala Champions (3), dan Piala Super Eropa (1).
Susunan Pemain:
Liverpool (4-4-2): 1-Clemence; 2-Neal, 3-Hansen, 4-Thompson, 6-Hughes; 8-Case (12-Heighway 63'), 10-McDermott, 11-Souness, 5-Kennedy; 7-Dalglish, 9-Fairclough
Cadangan: 13-Ogrizovic, 14-Jones, 15-Irwin, 16-Callaghan
Pelatih: Paisley
Club Brugge (4-4-2): 1-Jensen; 2-Bastijns, 4-Leekens, 5-Maes (14-Volders 80'), 3-Krieger; 7-Vandereycken, 6-Cools, 8-De Cubber, 9-Simoen; 10-Lajos Ku (13-Sanders 58'), 11-Sorensen
Cadangan: 12-Barth, 15-Lambert, 16-Verheecke
Pelatih: Happel (Aut)
Stadion: Wembley (92.500)
Gol: Dalglish 64'
Wasit: Corver (Bld)
Kartu Kuning: Case (L)/Vandereycken (B)
Kartu Merah: -