Bedah Formasi Mengerikan AS Roma di Bawah Asuhan Jose Mourinho
INDOSPORT.COM - Bedah formasi mengerikan klub Liga Italia, AS Roma, di bawah asuhan pelatih anyar, Jose Mourinho, yang akan mulai melatih musim depan.
Jose Mourinho akhirnya kembali ke Serie A Italia setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih baru AS Roma mulai musim depan, dengan kontrak berdurasi tiga tahun.
Beberapa jam sebelumnya, Giallorossi memang sudah mengumumkan bahwa pelatih Paulo Fonseca akan hengkang pada akhir musim ini.
Namun, alih-alih menunjuk Maurizio Sarri yang santer digosipkan bakal menjadi pengganti Fonseca, manajemen AS Roma justru membuat kejutan dengan menunjuk Jose Mourinho. Pria Portugal itu resmi diikat kontrak berdurasi 3 musim.
“Pihak klub dengan gembira mengumumkan tercapainya kesepakatan dengan AS Roma untuk menjadi pelatih kepala kami mulai musim 2021/2022,” ungkap manajemen AS Roma dalam pernyataan resmi mereka.
Presiden klub, Dan Friedkin, menyebut bergabungnya Mourinho diharapkan bisa menyuksesan proyek jangka panjang yang dibangun manajemen.
“Kami sangat gembira bisa menyambut Jose Mourinho ke dalam keluarga AS Roma,” ungkap Friedkin seperti dilansir Football Italia.
“Sebagai seorang juara yang telah memenangi trofi di semua level, Jose akan menghadirkan kepemimpinan dan pengalaman luar biasa untuk proyek ambisius kami.”
“Penunjukkan Jose adalah langkah besar dalam membangun kultur kemenangan jangka panjang yang konsisten di dalam tubuh klub.”
Pernyataan Dan Friedkin memang ada benarnya. Sebab, Jose Mourinho adalah salah satu pelatih papan atas di Eropa.
Jose Mourinho identik sebagai pelatih klub-klub besar. Sejumlah klub yang pernah ditukanginya adalah FC Porto, Real Madrid, Inter Milan, Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.
Wajah AS Roma pun diyakini akan berbeda di musim depan. Harapannya, penampilan AS Roma akan semakin kompetitif. Lalu, bagaimana kira-kira formasi AS Roma di bawah besutan Jose Mourinho?
1. Bedah Formasi AS Roma di Bawah Mourinho
Jose Mourinho adalah pelatih yang terbilang cukup fleksibel dalam menerapkan formasi. Ia tidak seperti pelatih lain yang memiliki pakem tertentu dalam formasi yang dianut. Sebut saja Pep Giuariola dan Zinedine Zidane dengan 4-3-3 atau Antonio Conte dengan 3-5-2.
Bahkan, Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih yang tak segan memainkan sepak bola negatif demi meraih hasil positif. Banyak taktik yang ia terapkan begitu membosankan kendati ia menukangi banyak pemain berkualitas dan juga tim besar.
Anda tentu masih ingat bagaimana penampilan Inter Milan saat menjuarai Liga Champions 2010. I Nerazzurri bukanlah tim terkuat di kompetisi tersebut dalam hal kualitas permainan.
Begitu pun saat ia membesut tim Chelsea. Para pencinta Liga Inggris tak akan lupa dengan Chants ‘Boring, Boring Chelsea’. Chants ini dikeluarkan pendukung Arsenal kala timnya menjamu Chelsea yang ditukangi oleh Mourinho.
Dalam hal formasi, Jose Mourinho pernah menerapkan banyak skema di tim yang diasuhnya. Di Chelsea, ia cukup identik dengan 4-3-3. Namun ketika melatih Inter, ia memakai 4-2-3-1 sama seperti saat di Tottenham.
Lalu saat membesut Real Madrid, Jose Mourinho beralih ke 4-3-2-1. Meski memakai formasi beragam, namun ada satu formasi yang selalu menjadi pegangan Mourinho di tim-tim yang diasuhnya, yakni 6-3-1. Formasi tersebut dipakai ketika ia ingin memainkan strategi negative football alias parkir bus.
Nah, di AS Roma, Jose Mourinho memiliki cukup banyak opsi formasi yang bisa digunakan. Sebab, Il Lupi terbilang tim yang memiliki distribusi pemain merata di tiap posisinya.
Ketika dilatih Paulo Fonseca pada musim ini, AS Roma sering menggunakan formasi 3-4-2-1 dengan menitikberatkan kekuatan pada dua gelandang serang yang diperankan oleh Henrikh Mkhitaryan dan Lorenzo Pellegrini.
Namun, formasi ini gagal memberikan konsistensi untuk AS Roma. Serigala Ibu Kota menderita 6 kekalahan dari 10 laga terakhir di Serie A.
Jika melihat dari komposisi formasi yang ada, Jose Mourinho sepertinya akan kembali menerapkan formasi pohon cemara 4-3-2-1 di tim AS Roma seperti saat ia membesut Real Madrid.
Sebab, kekuatan lini serang AS Roma terbilang cukup lumayan. Hanya saja, masalah terbesar ada di lini belakang. Di Serie A, Roma sudah kebobolan 55 gol atau yang terburuk di antara semua tim di 10 besar.
Jose Mourinho merupakan pelatih yang berpengalaman memainkan skema empat bek. Dengan asumsi The Special One masih menggunakan skuad yang ada saat ini, maka barisan lini belakang Roma bisa diisi oleh Leonardo Spinazolla (kiri), Rick Karsdorp/Bruno Peres (kanan), Chris Smalling (tengah), dan Marash Kumbulla (tengah).
Formasi empat bek akan mengembalikan peran utama Spinazolla sebagai bek sayap kiri. Jose Mourinho diyakini akan melakukan upgrade pada posisi sayap kanan. Jika ingin bersaing di papan atas, nama pemain bintang wajib ada di posisi fullback kanan AS Roma.
Lalu bergeser ke tengah, tiga gelandang pekerja keras bisa dimainkan Mourinho di posisi ini. Mereka adalah Bryan Cristante, Jordan Veretout/Amadou Diawara, dan Lorenzo Pellegrini.
Lalu untuk gelandang serang Mourinho bisa kembali memanfaatkan duet Henrikh Mkhitaryan dan Nicolo Zaniolo/Lorenzo Pellegrini yang musim ini sudah terbukti ampuh. Sementara posisi ujung tombak akan diisi oleh Edin Dzeko atau striker baru nantinya.
Jika formasi 4-3-2-1 dirasa masih belum pas, maka Jose Mourinho diyakini akan beralih ke formasi 4-2-3-1 seperti saat memegang Manchester United dan Spurs. Dengan formasi ini maka Bryan Cristante dan Jordan Veretout bisa diduetkan sebagai double pivot.
Pemain seperti Stephan El Shaarawy pun bisa dimaksimalkan untuk posisi penyerang sayap kiri. El Shaarawy akan ditemani oleh Henrikh Mkhitaryan di tengah dan Nicolo Zaniolo di sayap kanan klub Liga Italia, AS Roma.
Perkiraan Formasi AS Roma di Bawah Jose Mourinho:
4-3-2-1
Kiper: Pau Lopez
Belakang: Leonardo Spinazolla (kiri), Rick Karsdorp/Bruno Peres (kanan), Chris Smalling (tengah), Marash Kumbulla (tengah).
Tengah: Bryan Cristante (kiri), Jordan Veretout/Amadou Diawara (tengah), Lorenzo Pellegrini (kanan), Henrikh Mkhitaryan (gelandang serang kiri), Nicolo Zaniolo (gelandang serang kanan)
Depan: Edin Dzeko/Borja Mayoral (striker)