UEFA Ubah Format Liga Champions dan Liga Europa, Efek European Super League?
INDOSPORT.COM - UEFA (Uni Sepak bola Eropa) telah mengumumkan format baru untuk kompetisi Liga Champions dan Liga Europa. Format tersebut kemudian akan diterapkan mulai musim 2024/25.
Senin (19/04/21), Komite Eksekutif UEFA telah menyetujui format baru untuk kompetisi klubnya pada musim 2024/25. Keputusan UEFA untuk mengubah format Liga Champions dan Liga Europa mendapat dukungan dari Dewan ECA dan Komite Kompetisi Klub UEFA (terdiri dari mayoritas perwakilan klub).
Tujuan daru reformasi tersebut adalah untuk mengamankan masa depan sepak bola Eropa di setiap level dan memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan agar bisa terus berkembang.
UEFA ingin menegaskan komitmen bersama terhadap prinsip kompetisi terbuka untuk mencapai tujuan bersama yakni mempertahankan liga domestik.
"Format baru ini mendukung status dan masa depan permainan domestik di seluruh Eropa. Ini mempertahankan prinsip bahwa kinerja domestik harus menjadi kunci untuk kualifikasi dan menegaskan kembali prinsip-prinsip solidaritas melalui permainan dan persaingan terbuka," ujar Aleksander Caferin selaku Presiden UEFA dilansir dari laman resmi UEFA.
Format yang berkembang ini akan tetap menghidupkan impian tim mana pun di Eropa untuk berpartisipasi dalam Liga Champions UEFA berkat hasil kerja keras mereka di lapangan.
"Sepak bola adalah harta sosial dan budaya, diperkaya dengan nilai-nilai, tradisi, dan emosi yang dibagikan ke seluruh penjuru bena. Sebagai badan pengatur dan pengawas pertandingan Eropa yang bertanggung jawab, adalah peran UEFA untuk menjaga warisan ini," sambungnya lagi.
Keputusan lebih lanjut mengenai hal-hal seperti penyeimbangan kembali daftar akses, tanggal pertandingan, sistem pertandingan, format final, koefisien dan distribusi keuangan akan dilakukan pada akhir tahun ini.
1. Detail Format
Menambah jumlah tim dari yang tadinya 32 menjadi 36 tim di Liga Champions UEFA. Perubahan terbesar akan terlihat pada fase penyisihan grup. Setiap klub sekarang akan melakoni minimal 10 pertandingan tahap liga melawan 10 lawan yag berbeda (lima pertandingan kandang, lima tandang).
Format sebelumnya, satu klub melakoni enam pertandingan yang terdiri dari lima laga tandang dan lima tandang. Delapan tim teratas di liga akan lolos secara otomatis ke babak sistem gugur, sementara tim yang finis di urutan kesembilan hingga ke-24 akan bersaing dalam play-off dua leg untuk mengamankan jalan mereka ke babak 16 besar kompetisi.
Perubahan format serupa juga akan diterapkan untuk kompetisi Liga Eurpa (8 pertandingan di tahap liga) dan UEFA Europa Conference League (6 pertandingan di tahap liga).
Kualifikasi untuk Liga Champions UEFA akan terus terbuka dan diperoleh melalui penampilan tim di kompetisi domestik. Semua pertandingan sebelum final masih akan dimainkan pada pertengahan minggu, mengingat pentingnya kalender pertandingan domestik di seluruh Eropa.