Gagal Bangkrut, Inter Milan Dapat Pinjaman Dana Selangit dari Perusahaan Amerika Serikat
INDOSPORT.COM â Gagal alami kebangkrutan musim ini, raksasa Liga Italia Inter Milan akhirnya berhasil mendapat pinjaman dana hingga ratusan juta euro dari salah satu perusahaan besar Amerika Serikat.
Inter Milan sendiri sampai saat ini memang masih mengalami masalah keuangan cukup pelik. Selain dampak pandemi yang membuat pemasukan berkurang drastis, pembelian bintang mahal serta gajinya yang tinggi juga membuat La Beneamata makin kesulitan mendanai operasi klub.
Dilansir dari berbagai sumber, dikabarkan bahwa Inter Milan masih memiliki hutang sebesar 650 juta pounds atau setara dengan Rp13 triliun yang diperoleh dari sisa pembayaran transfer serta gaji para pemain.
Akibat situasi ini, pihak otoritas sepak bola Italia pun mulai mengawasi serius perkembangan Inter Milan dan berjaga-jaga andai tim gagal menjalankan kewajibannya hingga akhir musim nanti.
Ditengah kesulitan tersebut, Inter Milan akhirnya mendapat angin segar setelah pihak manajemen berhasil menerima pinjaman sebesar 250 juta euro untuk mendanai klub sampai kompetisi berakhir.
Melansir laman Corriere dello Sport, disebutkan bahwa Inter Milan menerima pinjaman salah satu bank besar Amerika Serikat, Goldman Sachs pada Rabu (31/03/21) lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, pihak Suning Group sebagai pemilik Inter Milan memang membutuhkan dana cepat untuk membayar segala tenggat pembayaran yang bakal jatuh tempo bulan ini.
âSuning telah menemukan uang yang mereka butuhkan untuk menjaga Inter tetap berjalan hingga akhir musim,â tulis laman Corriere dello Sport.
âPemilik Nerazzurri telah mendapatkan 250 juta euro yang mereka butuhkan antara sekarang dan Mei dengan mengambil pinjaman dari Goldman Sachs,â tambah laman tersebut.
Meski sempat bersikukuh mempertahankan saham mayoritasnya di Inter Milan, namun pemilik Suning Group, Steven Zhang belakangan dikabarkan bakal menjual seluruh saham klub.
1. Banyak Tawaran
Inter Milan sendiri sejauh ini memang mendapat cukup banyak tawaran dari sejumlah perusahaan besar dunia untuk mengambil alih saham kepemilikan dari Suning Group.
Selain Fortress yang juga berasal dari Amerika Serikat, sejumlah miliarder serta perusahaan Timur Tengah dikabarkan tertarik mengakuisisi sang pemuncak klasemen sementara Liga Italia musim ini tersebut.
Teranyar, muncul nama Mohammed bin Salman yang juga ngebet kuasai raksasa Liga Italia tersebut. Dilansir dari Sun Sports, bangsawan Arab Saudi tersebut sudah melakukan negosiasi dengan Sunning, terkait minatnya membeli klub yang dibanderol seharga 850 juta pounds atau Rp 17 triliun.