x

Menuju Siklus Mimpi Buruk Musim Ketujuh, Akhir Dinasti Klopp di Liverpool?

Rabu, 10 Februari 2021 16:07 WIB
Editor: Coro Mountana
Menuju Siklus Mimpi Buruk Musim Ketujuh, Akhir Dinasti Klopp di Liverpool?

INDOSPORT.COM – Menuju siklus mimpi buruk musim ketujuh seperti yang terjadi di Borussia Dortmund, apakah ini pertanda akhir dari dinasti Jurgen Klopp bersama Liverpool?

Kalah 4 kali dalam 7 pertandingan Liga Inggris pada tahun 2021 merupakan sebuah catatan terburuk Jurgen Klopp selama melatih Liverpool. Padahal belum ada setahun, Liverpool merayakan keberhasilannya memutus kutukan puasa gelar Liga Inggris bersama Klopp.

Tapi roda kehidupan sepertinya berputar terlalu cepat bagi Liverpool. Kini mereka bahkan tertinggal 13 poin secara virtual dari Manchester City (virtual karena menyimpan satu laga lebih banyak) yang berada di puncak klasemen Liga Inggris.

Baca Juga
Baca Juga

Bayangan akan kegagalan memertahankan gelar Liga Inggris pun sudah mulai membayangi Liverpool. Secara mengejutkan, pelatih Jurgen Klopp pun mengungkapkan kalau fokus Liverpool sudah bukan pertahankan gelar Liga Inggris, melainkan amankan 4 besar.

“Itu (amankan 4 besar) tentu saja target utama kami, itu jelas,” kata Klopp ketika ditanya tentang fokus Liverpool musim ini usai dibantai Manchester City, seperti yang dilansir dari Sky Sports.

Memang peforma Liverpool musim ini mengalami penurunan yang sangat signifikan ketimbang musim lalu. Tidak adanya Virgil van Dijk, Fabinho bukan bek murni, umpan silang TAA dan Robertson tak seakurat biasanya, hingga hilangnya ketajaman Mane dan Firmino jadi penyebabnya.

Baca Juga
Baca Juga

Bahkan kedatangan Thiago Alcantara yang baru saja juara Liga Champions dengan Bayern Munchen juga tak mampu mengangkat peforma Liverpool secara signifikan. Penurunan peforma sebenarnya mirip dengan apa yang terjadi dengan Klopp di Borussia Dortmund.

Menariknya, siklus yang dialami Klopp di Liverpool dan Borussia Dortmund setiap musimnya mengalami banyak  kemiripan. Sialnya bagi Liverpool, jika siklus di Dortmund terulang lagi, berarti vonis kejatuhan akan dinasti yang sudah dibangun Klopp akan segera berakhir, benarkah demikian?


1. Musim Pertama Hingga Kedua: Mulai Membangun

Jurgen Klopp (kiri) dan Robert Lewandowski saat keduanya masih berada di Borussia Dortmund.

Jika kita melihat musim pertama dan kedua bersama Liverpool dan Dortmund, kesamaannya jelas ada pada Klopp baru mulai membangun. Saat itu Dortmund belum mampu tembus 4 besar Bundesliga Jerman, sedangkan Liverpool juga masih belum berbicara banyak di Liga Inggris.

Musim Ketiga Hingga Keempat: Mulai Menunjukkan Hasil

Namun, memasuki musim ketiga hingga keempat, kerja keras Klopp mulai menunjukkan hasil baik itu di Dortmund ataupun Liverpool. Bersama Dortmund, Klopp akhirnya meraih gelar Bundesliga Jerman berturut-turut ditambah bonus DFB Pokal.

Sedangkan bersama Liverpool, kerja keras Klopp mulai membuahkan hasil dengan nyaris juara Liga Inggris di musim keempat ditambah bonus juara Liga Champions. Semua berjalan baik tapi itu bukan puncak kejayaan Klopp bersama Dortmund dan Liverpool.

Musim Kelima: Puncak Kejayaan

Puncak kejayaan atas kerja keras Klopp membangun dinasti di Dortmund dan Klopp pada dasarnya baru terasa pada musim kelima. Saat di Dortmund, Klopp berhasil membawa timnya membantai Real Madrid di Liga Champions, tapi sayang mereka gagal juara di menit-menit akhir babak final.

Sedangkan di Inggris, Klopp meraih prestasi tertinggi dengan membawa Liverpool juara Liga Inggris setelah puasa puluhan tahun. Pencapaian tertinggi pun dicapai Klopp pada musim kelimanya baik itu bersama Dortmund atau Liverpool.

Musim Keenam: Penurunan

Menariknya, memasuki musim keenam, Klopp mulai alami penurunan di Dortmund dan Liverpool saat ini. Dortmund hanya jadi runner up Bundesliga Jerman dan tersingkir cepat dari Liga Champions, sedangkan Liverpool kini sulit pertahankan gelar Liga Inggris.

Musim Ketujuh: Kejatuhan dan Akhir Dinasti

Di musim ketujuh, Klopp akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Dortmund setelah merasa dirinya tak mampu berbuat banyak lagi. Sedangkan musim ketujuh Klopp bersama Liverpool baru akan terjadi pada musim depan.

Meramal Musim Ketujuh Klopp Bersama Liverpool

Lalu sekarang pertanyaannya, bagaimana musim ketujuh Klopp dengan Liverpool? Apakah bakal jadi déjà vu seperti di Dortmund? Memang rasanya vonis untuk musim ketujuh rasanya terlalu prematur karena musim keenam Klopp di Liverpool saja baru setengah jalan lebih.

Tapi setidaknya, pertanda kalau ada penurunan peforma sedikit banyak memberikan gambaran kalau musim keenam Klopp memang seperti itu. Tapi, ada sedikit harapan bagi Liverpool kalau siklus mimpi buruk musim ketujuh Dortmund mungkin bisa dihindari.

Yaitu, adanya perbedaan gaya main Klopp di Dortmund dan Liverpool. Jika di Dortmund, Klopp selalu memainkan gaya gegenpressing hampir setiap laganya, sedangkan di Liverpool, hanya beberapa laga saja The Reds main dengan cara melelahkan itu.

Dengan kata lain, seharusnya dari sisi fisik, para pemain Liverpool seharusnya tidak selelah para pemain Dortmund pada saat itu. Klopp tentu belajar bagaimana caranya menghindari musibah musim ketujuhnya dengan Dortmund di mana para pemainnya alami kelelahan dan kejenuhan luar biasa.

Klopp di Liverpool terlihat lebih bijak dalam penggunaan taktik, ia tahu kapan harus ngegas dengan gegenpressing, kapan bisa menghemat tenaga tergantung lawannya.

Jadi ada sedikit harapan bagi Liverpool kalau Klopp bakal melakukan apapun agar mimpi buruknya di musim ketujuh bersama Dortmund yang nyaris terdegradasi tak terulang lagi.

Musim Borussia Dortmund (Tahun dan Pencapaiannya) Liverpool (Tahun dan Pencapaiannya)
Pertama 2008/09 (posisi 6 Bundesliga Jerman) 2015/16 (posisi 8 Liga Inggris)
Kedua 2009/10 (posisi 5 Bundesliga Jerman) 2016/17 (posisi 4 Liga Inggris)
Ketiga 2010/11 (juara Bundesliga Jerman) 2017/18 (posisi 4 Liga Inggris dan finalis Liga Champions)
Keempat 2011/12 (juara Bundesliga Jerman dan DFB Pokal) 2018/19 (posisi 2 Liga Inggris dan juara Liga Champions)
Kelima 2012/13 (posisi 2 Bundesliga Jerman dan finalis Liga Champions) 2019/20 (juara Liga Inggris)
Keenam 2013/14 (posisi 2 Bundesliga Jerman) 2020/21 (posisi 4 sementara Liga Inggris)
Ketujuh 2014/15 (posisi 7 Bundesliga Jerman) 2021/22 (musim depan)
LiverpoolBundesliga JermanLiga ChampionsBorussia DortmundJurgen KloppIn Depth SportsLiga InggrisBola InternasionalFeature

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom