3 Fakta di Luar Nalar Juventus Usai Bantai Parma di Serie A Italia
INDOSPORT.COM – Berikut adalah 3 fakta di luar nalar Juventus usai membantai Parma dalam lanjutan Serie A Italia di Ennio Tardini pada Minggu dini hari WIB.
Setelah kerap mengalami kesulitan dalam meraih kemenangan, akhirnya Juventus berhasil juga mengalahkan lawannya. Parma yang sempat menahan AC Milan pun harus menjadi korban dari Juventus.
Bahkan bukan sekadar kemenangan biasa karena Juventus melakukannya dengan pesta gol. Tercatat dua gol dari Cristiano Ronaldo dan masing-masing dari Dejan Kulusevski serta Alvaro Morata membawa Juventus menang 4-0.
Kemenangan itu pun membuat Juventus hanya tinggal tertinggal 1 poin saja dari AC Milan yang menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A Italia. Selain itu, masih ada banyak fakta di luar nalar yang tercipta usai Juventus bantai Parma di Serie A Italia.
Ronaldo Tertajam di Eropa Pada 2020
Dengan torehan dua golnya di laga melawan Parma, Ronaldo pun menjadi yang tertajam di Eropa pada tahun 2020 ini Bersama Robert Lewandowski. Jadi Ronaldo di tahun ini sudah mencetak 32 gol.
Ronaldo pun berkesempatan untuk menjadi yang tertajam di Eropa mengalahkan Lewandowski. Soalnya Lewandowski sudah memainkan laga terakhirnya di tahun 2020 bersama Bayern Munchen.
Sedangkan Ronaldo masih menyimpan pertandingan Bersama Juventus di tahun 2020. Itu artinya mencetak satu gol saja maka sudah membuat Ronaldo jadi yang tertajam di tahun ini.
Memang usia Ronaldo sudah tak lagi muda, tapi penyelesaian akhirnya masih jadi yang terbaik di Eropa. Dan Juventus sangat beruntung memiliki penyerang sekelas Ronaldo dalam timnya.
1. Ronaldo Juga Masuk Buku Sejarah Serie A Italia
Tak hanya jadi yang tertajam di Eropa, ternyata Ronaldo juga telah masuk dalam buku sejarah Serie A Italia. Soalnya rekor 32 golnya dalam satu tahun kalender telah membuat Ronaldo masuk dalam 5 pemain paling tajam sepanjang sejarah Serie A Italia.
Ronaldo hanya kalah dari Felipe Placido Borel dengan 41 gol pada 1933, Gunnar Nordahl dengan 36 gol pada 1950, dan Omar Sivori dengan 33 gol pada 1961. Rekor 32 gol itupun menyamai Stefano Nyers pada 1951 lalu.
Jika Ronaldo ingin mengejar rekor Felipe Placido, rasanya itu akan sangat sulit. Soalnya masih ada selisih 9 gol yang masih harus dikejar oleh Ronaldo dan sepertinya itu mustahil.
Tapi jika hanya untuk mengejar Gunnar Nordahl, maka mungkin itu masih bisa dikejar. Apapun itu, Ronaldo memanglah pemain spesial, sudah lama sekali tak ada pemain Serie A Italia yang bisa cetak 32 gol, tapi bagi CR7 hal itu bukan mustahil.
Kebangkitan Morata
Terakhir adalah adanya kebangkitan bagi kebangkitan Alvaro Morata. Sempat ada banyak kecaman pada Morata bahwa ia bukanlah striker utama Juventus.
Hal itu dikarenakan Juventus masih terlihat sangat bergantung pada Cristiano Ronaldo. Akan tetapi perlahan tapi pasti, Morata mulai menunjukan alasan mengapa Juventus sangat percaya pada dirinya.
Itu terlihat bagaimana untuk pertama kalinya Alvaro Morata terlibat dalam proses tiga gol Juventus di Serie A Italia. Dengan catatan 1 gol dan dua assists, Alvaro Morata berhasil membawa Juventus menang telak atas Parma.
Sekarang, masalahnya, apakah Alvaro Morata bisa terus konsisten Bersama Juventus. Satu hal yang pasti, setidaknya mulai terlihat tanda-tanda kalau Morata ini mulai bangkit dengan mulai dari laga melawan Parma di Serie A Italia.