Sejarah Inter Milan Jadi Raja Sejagat, Diwarnai Selebrasi 'Kantong Kresek'
INDOSPORT.COM - Periode 2010 merupakan rentang waktu yang akan selalu diingat oleh segenap Interisti alias pendukung setia Inter Milan di seluruh penjuru dunia.
Alasannya sudah tentu karena Inter Milan sukses menggondol lima gelar dalam setahun alias quintuple, mulai dari menjuarai Serie A Italia hingga merengkuh titel raja sejagat di Piala Dunia Klub.
Khusus di final Piala Dunia Klub, Inter Milan seolah tidak terbendung saat mengalahkan wakil Afrika, TP Mazembe, dengan skor telak tiga gol tanpa balas pada 18 Desember 2010.
Klub berjulukan I Nerazzurri alias Si Biru-Hitam tersebut bahkan sudah unggul 2-0 ketika laga yang berlangsung di Stadion Zayed Sports City, Uni Emirat Arab, baru bergulir 20 menit.
Inter Milan membuka skor melalui aksi Goran Pandev pada menit ke 13. Striker berkebangsaan Makedonia itu berhasil menggetarkan jala gawang TP Mazembe setelah menerima sodoran umpan matang dari Samuel Eto’o.
Berselang empat menit kemudian, giliran Eto’o yang mencatatkan nama di papan skor. Dia sekali lagi memperlihatkan kapasitas sebagai penyerang kelas wahid dengan melepaskan tembakan mendatar nan akurat dari luar kotak penalti.
Pemandangan unik tampak usai gol tersebut. Samuel Eto’o segera berlari menuju tepi lapangan menghampiri Marco Materazzi, yang rupanya telah menyiapkan properti selebrasi bagi sang rekan setim, yaitu sepasang kantong plastik putih berisikan barang belanjaan.
Eto’o lantas menari-nari dan berputar di tempat sambil menenteng kantong plastik putih atau kresek. Sampai detik ini belum ada keterangan resmi dari sang pemain maupun Materazzi mengenai maksud dan tujuan selebrasi 'nyeleneh' tersebut.
Spekulasi yang beredar di berbagai media waktu itu adalah Eto’o mencoba mengekspresikan sesuatu, entah berhubungan dengan rasisme, atau bentuk sindiran kepada pelatih Inter Milan, Rafael Benitez, yang posisinya kala itu tengah berada di ujung tanduk.
Keunggulan Inter Milan bertambah menjelang bubaran lewat sumbangsih pemain pengganti, Jonathan Biabiany, memaksimalkan kegagalan barisan pertahanan TP Mazembe dalam menerapkan jebakan offside.
“Sungguh cara yang indah untuk menutup tahun sekaligus imbalan setimpal atas perjuangan kami selama ini,” kata bek jangkung Inter Milan, Lucio, selepas laga.
Prestasi Inter Milan kian lengkap karena Samuel Eto’o terpilih sebagai Pemain Terbaik Turnamen berkat torehan satu gol plus tiga assist dalam dua pertandingan (semifinal dan final). Dia juga menunjukkan sikap ksatria dengan menyalami para pemain dan staf TP Mazembe.
Prestasi ini seolah membayar lunas kekecewaan empat tahun sebelumnya semasa ia berseragam Barcelona. Eto'o gagal merasakan sensasi menjadi jawara dunia lantaran timnya ditaklukkan wakil Amerika Selatan, SC Internacional, di final Piala Dunia Klub 2006.
"Kami adalah tim seutuhnya. Samuel Eto'o bermain gemilang dan dialah yang memberi saya operan matang dalam proses gol pembuka Inter Milan. Kami memenangi lima trofi sepanjang tahun. Tidak buruk, bukan?" tukas striker Goran Pandev seperti dilansir Reuters.
Susunan Pemain:
TP Mazembe (4-4-2): 1-Kidiaba; 4-Nkulukutu, 2-Kimwaki, 20-Kazembe, 3-Kasusula; 11-Kabangu, 13-Mbenza, 15-Kaluyituka (8-Mianga 90’), 10-Singuluma; 24-Ekanga, 27-Ngandu (6-Kanda 46’)
Cadangan: 21-Bakula, 22-Ngome, 5-Tshani, 7-Mwepu, 12-Mabele, 16-Sunzu, 18-Mvete, 28-Tshizeu, 30-Kayembe
Pelatih: N’Diaye (Sen)
Internazionale (4-3-3): 1-Julio Cesar; 13-Maicon, 6-Lucio, 2-Cordoba, 26-Chivu (5-Stankovic 54’); 4-Zanetti, 8-Motta (17-Mariga 87’), 19-Cambiasso, 19-Pandev; 22-Milito (88-Biabiany 70’), 9-Eto’o
Cadangan: 12-Castellazzi, 21-Orlandoni, 10-Sneijder, 11-Muntari, 23-Materazzi, 31-Alibec, 36-Benedetti, 39-Santon, 40-Obiora
Pelatih: Benitez (Spa)
Stadion: Zayed Sports City (42.174)
Gol: Pandev 13’, Eto’o 17’, Biabiany 85’
Wasit: Nishimura (Jpn)
Kartu Kuning: Kaluyituka, Ekanga, Mbenza, Kasusula (T)/Motta (I)
Kartu Merah: -