Trio Norwegia, Kunci AC Milan Ulangi Masa Kejayaan?
INDOSPORT.COM - Memiliki pengalaman indah bersama para trio Belanda dan Swedia, AC Milan pun kini berpeluang untuk mengulangi kisah indah tersebut dengan trio Norwegia.
Di masa silam, klub Serie A Liga Italia, AC Milan, memiliki ikatan begitu erat dengan pemain dari tanah Skandinavia, dan di masa kini, tradisi itu sepertinya tengah ingin dirajut kembali oleh Rossoneri.
Media massa Italia dan Eropa baru-baru ini mengabarkan bahwa raksasa Italia, AC Milan, tengah tertarik untuk mendatangkan bomber sensasional Borussia Dortmund, Erling Haaland, pada bursa transfer mendatang.
Mengutip Calciomercato, Milan saat ini ingin membangun tim tanpa sosok Zlatan Ibrahimovic. Meski masih subur, kebersamaan Milan dan Ibrahimovic dinilai tak akan lama mengingat usia sang pemain sudah hampir memasuki kepala empat.
Sebagai pengganti Ibrahimovic, I Rossoneri menargetkan Erling Haaland. Kabarnya, Milan tengah siap memberikan tawaran kepada Dortmund untuk bisa mendatangkan pemain 20 tahun itu ke San Siro.
Nama Rafael Leao disebut-sebut masuk dalam kesepakatan yang akan dibuat antara Milan dan raksasa Bundesliga tersebut. Isu kedatangan Erling Haaland ini pun seakan menjadi pertanda usaha Milan untuk mengulangi era kejayaan di masa lalu.
Pernah Jaya dengan para Trio
AC Milan sendiri merupakan salah satu tim Italia yang besar karena jasa pemain asing. Dalam sejarahnya, AC Milan pernah meraih dua periode kejayaan yang dimotori pemain-pemain asing.
Secara khusus, I Rossoneri pernah begitu melekat dengan trio Belanda. Bersama trio dari negara ini, AC Milan pernah dijuluki sebagai The Dream Team alias tim impian.
Di bawah asuhan Arrigo Sacchi dan Fabio Capello, AC Milan di era The Dream Team merebut 4 gelar Scudetto, 3 Liga Champions, 3 Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, dan Piala Super Italia.
Trio Belanda tersebut dimotori oleh Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Namun, jauh sebelum era kejayaan tersebut, AC Milan telah merasakan kejayaan pertamanya pada dekade 50-60-an.
Secara khusus, I Rossoneri pernah begitu melekat dengan trio Skandinavia, yakni negara Swedia. Jika kita putar kembali ingatan di awal tahun 1950-an, maka akan banyak catatan beraroma Swedia yang cukup bersejarah di AC Milan. Trio GreNoLi pernah bertanggung jawab atas awal sukses besar Milan di dekade 50-an.
Mereka adalah Gunnar Nordahl, Gunnar Gren, dan Nils Liedholm yang kemudian dikenal dengan Trio GreNoLi. Awal kisah sukses Trio GreNoLi sendiri bermula pada penampilan apik mereka di Olimpiade London 1948.
Kala itu, ketiganya sukses mengantarkan Swedia meraih emas usai mengalahkan Yugoslavia di final. Milan kemudian kepincut dengan permainan ketiganya yang saat itu masih bermain di IFK Norkopping, klub lokal Swedia.
Nordahl datang lebih awal di awal musim 1948/49 untuk membela Rossoneri. Setahun kemudian, dua rekannya menyusul di awal musim 1949/50. Debut awal trio ini terjadi di bulan September 1949, kala Milan menghadapi Sampdoria.
Pencapaian puncak Trio GreNoLi terjadi di musim 1950/51, kala membantu Milan meraih scudetto keempat mereka sepanjang sejarah. Mereka akhirnya harus bercerai pada tahun 1953, setelah Gunnar Gren memutuskan hengkang di tahun 1953.
1. Giliran Trio Norwegia?
Memiliki pengalaman hebat dengan dua trio, AC Milan pun berpotensi mengulanginya di dekade yang baru ini. Kali ini, giliran Norwegia yang bisa jadi pilihan AC Milan.
Sosok bomber Erling Haaland di AC Milan dinilai sangat cocok untuk AC Milan. Sebab, di tim tersebut ada pemain Norwegia lainnya, yakni Jens Petter Hauge.
Seperti diketahui, keduanya merupakan sahabat di luar lapangan dan rekan duet di Timnas Norwegia. Kombinasi Haaland dan Hauge diyakini bakal menjanjikan di AC Milan.
"(Jens Petter) Hauge melakukan pekerjaan yang bagus. Kami adalah teman dekat, dia adalah bakat yang hebat. Dia bermain di klub yang bagus dan di kejuaraan yang hebat,” ujar Haaland baru-baru ini.
Kedua pemain memang tengah menjadi sorotan. Berusia muda, mereka mampu menjadi andalan di timnya masing-masing.
Erling Haaland pada musim ini telah mengemas 16 gol dan 2 assist dari 12 laga di semua kompetisi untuk Dortmund. Pemain 20 tahun itu belum lama juga mendapat penghargaan Golden Boy Award 2020.
Sementara Jens Petter Hauge, yang berposisi sebagai penyerang sayap kiri, tengah membangun karier apik bersama Milan. Di tangan Stefano Pioli, pemain 21 tahun itu sudah mengemas 4 gol dari 11 laga Milan di Serie A dan Liga Europa.
Maka kombinasi keduanya pun bakal sangat dahsyat. Meski begitu, bukan trio namanya jika hanya dua pemain yang bergabung, bukan?
Nah untuk itu, jangan lupakan pula bahwa di Timnas Norwegia saat ini juga ada seorang pemain muda lain yang tengah bersinar. Pemain itu adalah Martin Odegaard.
Martin Odegaard saat ini tengah memperkuat klub raksasa LaLiga, Real Madrid. Setelah masa peminjaman yang sukses di Real Sociedad, pada musim ini Odeegard mulai dipercaya oleh Zidane.
Kombinasi Trio Odegaard, Haaland, dan Hauge sendiri sudah terbukti di Timnas Norwegia. Mereka menjadi andalan dan mulai diperhitungkan dalam percaturan sepak bola benua Eropa.
AC Milan tentunya bisa memanfaatkan generasi emas Norwegia tersebut. Jika disatukan, lengkap sudah lini depan Milan.
Dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, Jens Petter Hauge bisa dipasang Milan di sayap kiri, sementara Martin Odegaard di posisi gelandang serang, dan Erling Haaland bakal menjadi ujung tombak.
Kombinasi ini tak hanya sekadar untuk berandai-andai, faktanya Milan memang tengah membutuhkannya. Seperti diketahui, gelandang serang mereka, Hakan Calhanoglu, dikabarkan bakal hengkang dari AC Milan pada 2021 nanti.
Sementara nasib Zlatan Ibrahimovic di AC Milan masih belum pasti mengingat pemain tersebut sudah berusia hampir kepala empat. Erling Haaland bisa menjadi pengganti sempurna Ibrahimovic yang kebetulan adalah pemain idolanya sejak kecil.