x

Mengapa Ray Clemence Layak Jadi Kiper Terbaik nan Legendaris Liverpool

Senin, 16 November 2020 18:16 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Eks kiper Liverpool, Ray Clemence, meninggal dunia di usia 72 tahun.

INDOSPORT.COM - Mantan kiper Liverpool, Ray Clemence, meninggal dunia di usia 72 tahun pada hari Minggu (15/11/20).

Kepergian pria bernama lengkap Raymond Neal Clemence tersebut tentu membuat para penikmat sepak bola sedih. Penggemar The Reds pun pasti sangat kehilangan sosok legendanya itu.

Sebagai manajer dan perwakilan Liverpool saat ini, Jurgen Klopp turut menyampaikan belasungkawa dan dukacita sedalam-dalamnya untuk mendiang Ray Clemence. Menurutnya, Clemence adalah salah satu fondasi yang telah membangun Liverpool hingga seperti ini.

“Kita tidak boleh lupa bahwa pemain-pemain hebat membangun tim dan klub yang hebat pula. Anda hanya perlu mendengarkan cerita dari para legenda di Liverpool pada masanya untuk mengetahui betapa penting perannya,

“Ray Clemence adalah salah satu alasan klub kami begitu spesial. Kami saat ini sedih tapi juga penuh apresiasi, penggemar akan selalu mengingatnya sebagai orang hebat yang berkontribusi besar bagi Liverpool,” kata Klopp dikutip dari laman resmi klub.

Baca Juga
Baca Juga

Sejalan dengan perkataan Jurgen Klopp, rasanya tidak berlebihan jika menyebut Ray Clemence sebagai kiper terbaik nan legendaris yang pernah dimiliki The Reds sepanjang masa.

Ia adalah salah satu pembelian apik Bill Shankly pada musim panas 1967, didatangkan dari Scunthorpe United dengan banderol 18 ribu poundsterling. Ia menggantikan posisi Tommy Lawrence sebagai kiper permanen pada musim 1969-1970.

Ray Clemence pun menjelma sebagai kiper terbaik di Eropa sepanjang tahun 1970-an dan awal 1980-an, periode di mana Liverpool memenangkan lima gelar liga dan tiga Piala Eropa (Liga Champions).

Melakoni debut pada 25 September 1968, Clemence sudah tampil sebanyak 665 kali selama pengabdiannya di tim utama Liverpool. Ia adalah lini pertahanan terakhir yang begitu tangguh.

Baca Juga
Baca Juga

Hebatnya, sebelas musim setelah menggantikan Lawrence, Clemence hanya melewatkan tiga pertandingan saja di level liga. Sebesar itulah peran dan keberadaannya yang sangat dibutuhkan oleh tim.

Bertugas sebagai penjaga gawang Liverpool, Clemence sering merasa ‘kesepian’ karena rekan-rekannya yang bermain di outfield kerap kali tampil ke depan dan menyisakan sedikit tugas baginya di lini pertahanan terakhir.

Meski demikian, hal tersebut tidak membuat seorang Ray Clemence lengah. Baik mata dan tangannya tidak pernah goyah, ia selalu memfokuskan diri pada bola yang bisa sewaktu-waktu memasuki area bahkan gawangnya.


1. Selamat Jalan, Ray Clemence

Eks kiper Liverpool, Ray Clemence, meninggal dunia di usia 72 tahun.

Ray Clemence memang salah satu kiper terbaik di generasinya. Hal ini juga sudah diakui oleh publik sepak bola secara luas, bukan hanya omongan satu atau dua orang saja.

Nama besarnya pun sejalan dengan pencapaian yang telah ia peroleh selama berkarier, berupa raihan trofi dan umur panjang di dunia sepak bola.

Timnas Inggris

Clemence jadi pilihan reguler di Timnas Inggris antara tahun 1972 sampai dengan 1983. Ia melakoni debut dan menciptakan clean sheet pertamanya dalam kemenangan kualifikasi Piala Dunia 1-0 atas Wales di Ninian Park pada 15 November 1972.

Ia juga bagian dari skuat The Three Lions yang lolos ke Euro 1980 namun sayangnya mengalami kegagalan. Mungkin satu-satunya cerita kurang manis yang pernah dilalui Clemence bersama Timnas Inggris adalah persaingannya dengan Peter Shilton.

Hal ini membuat Inggris pusing tujuh keliling ketika dihadapkan pada pilihan dua kiper hebat. Namun pada akhirnya mereka memilih Shilton sebagai penjaga gawang utama untuk sisa tahun 1980-an.

Kiper Legendaris Liverpool yang Dihormati

Untungnya, Clemence lebih bersinar di level klub. Berkatnya, The Reds mencetak level eror yang minim dan clean sheet-pun jadi hal wajar di setiap pertandingan mereka.

Namun Clemence tidak selamanya berseragam Liverpool. Pada suatu malam musim 1981-1982, kiper kelahiran Skegness tersebut mengumumkan dia akan hengkang ke Tottenham Hotspur.

Setelah menjadi pemain Spurs pun, Clemence masih mendapat rasa hormat yang begitu besar dari para suporter Liverpool ketika ia kembali ke Anfield sebagai pemain lawan.

“Saya tidak pernah membayangkan seperti apa sambutan yang akan saya dapatkan saat keluar ke lapangan saat half time,” kata Ray Clemence seperti pernah diberitakan laman Liverpool Echo.

“Semua di stadion berdiri dan ini mungkin momen paling emosional yang pernah saya rasakan di lapangan sepak bola. Tenggorokan saya seperti tersendat karena saya tidak percaya dengan sambutan mereka,” tambahnya lagi.

Tottenham Hotspur pun menjadi klub terakhir yang dibela Ray Clemence ketika ia memutuskan pensiun pada tahun 1988 karena cedera tendon Achilles. Hingga kini, namanya pun masih diingat oleh publik The Reds dan Spurs.

Di Liverpool, dengan catatan 665 penampilannya, hanya ada tiga orang yang melampaui angka tersebut yakni Ian Callaghan, Jamie Carragher, dan Steven Gerrard. Selama itu pula Clemence telah berhasil mencatatkan 323 clean sheet.

Konsistensinya juga seolah tidak tertandingi, karena hanya absen sebanyak enam pertandingan dalam 11 tahun setelah mengambil alih kaos nomor satu dari Tommy Lawrence - yang dilengserkan setelah perempatfinal Piala FA kontra Watford pada Februari 1970.

Selamat jalan, Ray Clemence.

LiverpoolTottenham HotspurLiga Primer InggrisLiga InggrisSepak BolaBerita Liga InggrisRay Clemence

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom