Manchester City, Diogo Jota dan Roberto Firmino Bikin Liverpool Pusing
INDOSPORT.COM - Diogo Jota dan Roberto Firmino membuat Liverpool menghadapi dilema. Rasa yang tak pasti itu muncul bahkan menjelang pertemuannya dengan salah satu kandidat kuat juara Liga Primer Inggris, Manchester City.
Seperti kita ketahui, skuat Jurgen Klopp akan melakoni minggu kedelapan Liga Inggris pada akhir pekan dengan bertandang ke Etihad Stadium, markas Manchester City. Keduanya akan bertanding pada Minggu, 8 November 2020 pukul 23.30 WIB.
Kubu The Reds memiliki pengalaman yang tidak bagus setiap kali bertandang ke kandang Manchester City. Data dari transfermarkt mencatat, Liverpool hanya mampu memenangkan satu dari lima kali kunjungannya ke Etidah Stadium.
Satu-satunya kemenangan Roberto Firmino dan kawan-kawan di kandang Manchester City terjadi di leg kedua babak 8 besar Liga Champions musim 2017/18. Kala itu, Sadio Mane dan kawan-kawan menang dengan skor 2-1.
Setelahnya, Liverpool babak belur. Sudah dua kali The Anfield Genk dipecundangi habis-habisan oleh The Citizens lewat skor yang amat telak.
Tentu kita ingat insiden terjangan kaki Sadio Mane ke kepala Ederson di pekan keempat Liga Inggris musim 2017/2018, bukan? Pelanggaran berat yang dilakukan oleh striker Timnas Senegal itu harus dibayar dengan kartu merah yang ia terima, serta kekalahan telak Liverpool dengan skor 0-5.
Dan terbaru terjadi di musim lalu. Kala itu Liverpool bermain dengan skuat yang lengkap, tanpa terjangan mematikan seperti yang dilakukan oleh Mane dan tidak ada kartu merah. Hanya euforia mabuk kepayang skuat The Reds usai memastikan diri sebagai jawara Liga Inggris, yang mampu membuat Manchester City menang telak 4-0 dari Liverpool.
Manchester City sendiri bukanlah tim tanpa celah bila bermain di kandang. Pada musim ini, Leicester City telah membuktikannya dengan menghantam skuat Pep Guardiola itu dengan skor cukup telak, 5-2.
Akan tetapi, hal itu telah berlangsung lama, tepatnya pada tanggal 27 September 2020. Itu juga satu-satunya kekalahan Manchester City dalam lima laga terakhirnya di Etihad Stadium.
Selain keperkasaan Manchester City di kandang, Liverpool juga tengah dipusingkan dengan pemilihan skuat pemain yang ada. Bukan dari lini belakang maupun lini tengah, melainkan lini depannya yang menyeret nama Diogo Jota dan Roberto Firmino.
1. Pilih Diogo Jota atau Roberto Firmino, Jurgen Klopp?
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memanglah pintar dalam urusan transfer pemain. Dirinya tampak kalem dalam bursa transfer musim panas lalu, bahkan tidak sedikit cercaan yang ia terima karena tidak mendatangkan pemain bintang berusia muda ke Anfield Stadium.
Namun, memang begitulah karakter Klopp dan gaya Liverpool. Mereka terbiasa membeli pemain yang sesuai kebutuhan dan tidak asal jor-joran seperti rivalnya, Manchester City.
Kedatangan Diogo Jota menjadi contoh paling sahih. Siapa mengira Liverpool bakal mendatangkan pemain Wolves tersebut ketika ada opsi seperti Timo Werner.
Namun terbukti, ketika Firmino kurang prima, Jota menjelma menjadi monster di lini depan The Reds. Tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk dirinya menyetel dengan Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Rekrutan seharga 40 juta pounds itu dalam sekejap menjadi bintang di lapangan awal musim ini. Diogo Jota yang dapat bermain sebagai winger maupun striker tengah ini telah mencetak total tujuh gol dari 10 laga yang dilakoni, termasuk hattrick ke gawang Atalanta.
Akan tetapi, dilema terjadi di sini. Lawan selanjutnya Liverpool adalah Manchester City, yang merupakan tim tangguh dan beda kelas dengan Atalanta, Sheffield United, hingga West Ham United sekalipun.
Gaya bermain The Citizens, baik saat menyerang maupun bertahan sangatlah berbeda kelas dengan ketiga tim di atas. Membutuhkan pengalaman yang mumpuni untuk setidaknya mampu membaca pola permainan skuat Pep Guardiola ini.
Hal inilah yang disoroti oleh legenda Liverpool, John Barnes. Dirinya menilai kemampuan dan pengalaman Firmino dinilai lebih layak untuk The Reds saat bertandang ke Etihad Stadium nantinya, dibandingkan Jota yang belakangan tengah moncer.
"Jota mencetak hattrick (saat melawan Atalanta), tapi dia secara otomatis tidak bisa masuk tim inti melawan Manchester City. Saya pikir siapa yang bermain tergantung pada strategi dan siapa lawannya, serta bagaimana tim itu bermain," ucap Barnes dikutip dari Metro Sports.
Lebih lanjut, Barnes mengatakan bahwa melawan Manchester City membuat tim tidak akan memiliki kesempatan untuk menguasai bola. Sehingga pemain seperti Firmino akan lebih baik untuk menahan bola dan membantu pertahanan.
"Anda membutuhkan pemain seperti Firmino untuk tidak hanya menguasai bola, tapi juga melakukukan pertahanan. Jika bermain melawan Atalanta atau Leeds, tim yang lebih terbuka, mereka bisa memainkan Jota," imbuhnya.
"Alasan Mane dan Salah mencetak banyak gol adalah karena cara bermain Firmino. Jika Jota bermain, meskipun mereka sama-sama mencetak gol (lawan Atalanta), mungkin tidak akan banyak mencetak gol saat melawan Manchester City. Beda lawan, beda permainan," tegas Barnes.
Pekerjaan Firmino sebelum kedatangan Diogo Jota memanglah vital di Liverpool. Eks Hoffenheim bernomor punggung 9 ini memiliki banyak tugas penting.
Tidak hanya mencetak gol saja, tetapi juga melakukan pressing ke kiper dan bek lawan agar tidak nyaman menguasai bola, membuat sebuah assist, menjadi jembatan lini kedua, bahkan hingga turun ke lini tengah untuk membantu pertahanan tim.
Peran-peran itu yang sejatinya tidak kita sadari pada musim-musim sebelumnya, saat Firmino membantu Liverpool meraih gelar Liga Champions dan Liga Primer Inggris. Perubahan peran Firmino di lini depan Liverpool inilah yang banyak disebut-sebut sebagai striker era modern saat ini.
Akan tetapi, peran vital Firmino mulai terasa dampaknya seiring dengan suburnya Sadio Mane dan Mohamed Salah. Di saat keduanya mengalami masalah, Liverpool pun membutuhkan sebuah pemecah kebuntuan baru yang bernama Diogo Jota.
Jadi, siapakah yang akan dipilih oleh Jurgen Klopp sejak menit awal Liverpool bertandang ke Manchester City? Diogo Jota atau Roberto Firmino?