Ketika Jurgen Klopp Bikin Malu para Pengritik Kedalaman Skuad Liverpool
INDOSPORT.COM - Jurgen Klopp kembali menunjukkan magisnya dengan membungkam para pengkritik yang menganggap kedalaman skuad Liverpool musim ini tak mumpuni.
Klub Liga Inggris, Liverpool, kembali menunjukkan kedigdayaannya sebagai salah satu klub terbesar dan legendaris di dunia pada musim ini.
Meski sempat tersendat di awal, Liverpool kembali mengambil alih puncak klasemen Liga Inggris musim 2020-2021. Sampai pekan ketujuh, The Reds ada di posisi puncak dengan 16 poin hasil 5 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kalah.
Bukan cuma di Liga Inggris, Liverpool juga menunjukkan penampilan meyakinkan di Liga Champions Eropa. Mereka sudah meraih sembilan poin alias menyapu bersih tiga pertandingan awal babak fase grup Liga Champions.
Tiga kemenangan itu masing-masing didapat dari Ajax (0-1), Midtjylland (2-0), dan Atalanta (0-5). Hasil terakhir kala mencukur Atalanta benar-benar menunjukkan kapasitas Liverpool sebagai tim terkuat saat ini.
Tidak berlebihan memang jika puja-puji diarahkan kepada Liverpool dan sang pelatih, Jurgen Klopp. Bagaimana tidak, Liverpool sebetulnya tengah pincang usai ditinggal Virgil van Dijk.
Sementara selama ini, The Reds dikritik banyak pihak karena memiliki kedalaman skuad yang memprihatinkan. The Reds dinilai ketergantungan pada trio Salah, Mane, Firmino serta Van Dijk.
Namun terbukti, tanpa Firmino atau Vin Dijk sekali pun, Liverpool tetap bisa tampil prima. Di sinilah bukti kejelian manajaemen dan pelatih klub, Jurgen Klopp, dalam memimpin timnya.
Balasan Klopp atas Kritikan
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, secara tersirat membalas kritikan orang-orang yang menyebut Liverpool terlalu rentan. Maklum, Di banding tim Liga Inggris lain, Liverpool dianggap paling kalem dalam bursa transfer.
Namun, memang begitulah karakter Klopp dan gaya Liverpool. Mereka terbiasa membeli pemain yang sesuai kebutuhan dan tidak asal jor-joran.
Dalam menyusun tim, Jurgen Klopp hanya mendatangkan pemain yang dibutuhkan. Ketika ada yang kurang pada lini serang, maka ia segera menambalnya.
Kedatangan Diogo Jota menjadi contoh paling sahih. Siapa mengira Liverpool bakal mendatangkan pemain Wolvers tersebut ketika ada opsi seperti Timo Werner.
Namun terbukti, ketika Firmino kurang prima, Diogo Jota menjelma menjadi monster di lini depan The Reds.
Rekrutan seharga 40 juta pounds itu dalam sekejap menjadi bintang di lapangan awal musim ini. Diogo Jota yang bermain sebagai winger telah mencetak total tujuh gol dari 10 laga yang dilakoni termasuk hattrick ke gawang Atalanta.
Liverpool juga tak butuh banyak gelandang mahal. Mereka cukup mendatangkan pemain berpengalaman seperti Thiago Alcantara dari Bayern Munchen.
Pada akhirnya, Klopp juga mampu menjawab keraguan fans maupun publik sepak bola terhadap sektor lini belakang mereka. Cederanya Van Dijk membuat banyak pihak ketar-ketir.
Namun nyatanya, semua berjalan baik. Para talenta muda The Reds belakangan ini memang menjadi sorotan, terutama setelah badai cedera yang menimpa pemain-pemain senior seperti Virgil van Dijk, Fabinho, dan Joel Matip.
Publik dibuat terpukau oleh aksi Rhys Williams dan Nathaniel Phillips dalam menggantikan peran Virgil van Dijk. Keduanya merupakan bek muda hasil binaan Liverpool.
Tak cuma itu, ada pula sosok pemuda bernama Curtin Jones yang mencuri perhatian di usia 19 tahun. Selain merupakan produk asli akademi, ia juga seorang putra lokal yang siap membuat bangga orang-orang di seluruh penjuru Merseyside dalam mengawal lini tengah The Reds.
Jones pun tak segan memuji Jurgen Klopp dalam membina pemain muda dan mempersiapkan untuk panggung besar seperti saat ini.
“Cara Jurgen (Klopp) melatih selalu seratus persen, jadi bergabung dengan mereka saat saya masih berusia 15 tahun benar-benar hebat. Standarnya benar-benar tinggi,” ucap Curtis Jones seperti diberitakan laman resmi klub.
Menimba pengalaman bersama tim senior, Jones pun merasa kagum. Deskripsinya seolah menyiratkan bahwa para pemain di akademi bisa belajar banyak dari para seniornya.
“Dari pemain belakang sampai depan, semuanya sangat nyaman ketika membawa bola, lalu ketika memberi bola terlihat mudah sekali,
“Teman-teman di akademi tahu apa yang akan terjadi ketika berlatih bersama Jurgen, tapi semua ini tentang bagaimana Anda, apakah bisa melakukannya atau tidak,” tambah pemain yang menimba ilmu di akademi Liverpool sejak usia sembilan tahun itu.
Maka sangat jelas bahwa ketenangan Jurgen Klopp ketika klub-klub lain seperti Chelsea, Man City, Spurs, Everton, dan tim Eropa lain belanja besar di bursa transfer memang beralasan. Rupanya ia sudah tahu kedalaman skuad yang dimilikinya sehingga tak perlu khawatir terlalu jauh.