Sejarah Gol Emas Gabriel Batistuta yang 'Membunuh' Arsenal di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Penikmat sepak bola generasi 1990-an sudah tentu akrab dengan figur bernama Gabriel Batistuta. Striker berpaspor Argentina itu meroket bersama Fiorentina, baik di kancah domestik maupun kontinental.
Memasuki pengujung abad ke-20, Batistuta meninggalkan memori buruk di benak pendukung Arsenal. Dia bertanggung jawab penuh atas tersingkirnya Tim Gudang Peluru dari Liga Champions 1999-2000.
Momen itu terjadi dalam matchday kelima fase grup ketika Arsenal berkesempatan menjamu Fiorentina di Wembley, 27 Oktober 1999. Kubu tuan rumah wajib menang supaya dapat melangkah ke fase selanjutnya menemani Barcelona yang menempati posisi teratas Grup B.
Namun, harapan tersebut gagal terealisasi sekalipun Arsenal berulang kali melancarkan tekanan dan menciptakan peluang gol selama 90 menit melalui kolaborasi Patrick Vieira, Emmanuel Petit, Dennis Bergkamp, plus Nwankwo Kanu.
Kesolidan barisan pertahanan Fiorentina serta penampilan ciamik kiper Francesco Toldo, yang kerap berjibaku menghalau laju bola menyebabkan seluruh upaya Arsenal mentah. Pergantian pemain di babak kedua tidak banyak membantu pasukan Arsene Wenger.
Justru Fiorentina yang sukses mencuri gol dengan memanfaatkan skema serangan balik secepat kilat. Mendapat bola dari belakang, Joerg Heinrich langsung berlari menuju area kotak penalti Arsenal lalu memberikan operan kepada Gabriel Batistuta di sisi kanan.
Nama yang disebut terakhir kemudian berlari sambil melakukan sedikit gerak tipu mengecoh bek Arsenal, Toni Adams. Berikutnya, Batistuta melepaskan tembakan kaki kanan superkeras dari sudut sempit tanpa bisa dijinakkan David Seaman.
Gol semata wayang Batistuta sudah cukup untuk menyingkirkan Arsenal dari panggung Liga Champions. Kubu tuan rumah kalah head-to-head kendati masih menyimpan satu pertandingan dan bisa menyamai perolehan poin Fiorentina.
âKami hanya melakukan satu kesalahan, tapi langsung mendapat hukuman dari Fiorentina, yang sangat tangguh dalam bertahan pada malam itu,â ucap Arsene Wenger.
Arsenal mengepak koper, sedangkan Fiorentina berhak menemani Barcelona. Langkah La Viola alias Si Ungu kala itu akhirnya terhenti di penyisihan grup kedua lantaran cuma bisa menempati peringkat ketiga Grup B di bawah Manchester United dan Valencia.
Sekadar mengingatkan, Gabriel Batistuta menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya di Serie A Italia bareng Fiorentina (1991-2000). Dia turut berjasa mempersembahkan trofi Coppa Italia 1995-1996 dan Supercoppa Italiana 1996.
Selain Fiorentina, Batistuta juga sempat berseragam AS Roma (2000-2003) dan Inter Milan (2003). Dia mencicipi sensasi menjuarai Serie A Italia alias scudetto pertama dan satu-satunya bersama klub Serigala Ibu kota pada edisi 2000-2001.
Susunan Pemain
Arsenal (4-4-2): 1-Seaman; 2-Dixon (9-Suker 74'), 5-Keown, 6-Adams, 3-Winterburn; 17-Petit (7-Vivas 60'), 4-Vieira, 15-Parlour (8-Ljungberg 57'), 11-Overmars; 10-Bergkamp, 25-KanuÂ
Cadangan: 13-Manninger, 14-Henry, 16-Silvinho, 29-Upson
Pelatih: Wenger (Pra)
Fiorentina (4-4-2): 1-Toldo, 16-Di Livio, 2-Repka, 6-Firicano, 23-Pierini; 11-Rossitto, 17-Heinrich, 10-Rui Costa, 14-Cois (4-Adani 46'); 20-Chiesa, 9-Batistuta
Cadangan: 12-Taglialatela, 7-Amor, 8-Mijatovic, 15-Okon, 18-Balbo, 21-Bressan Â
Pelatih: Trappatoni
Stadion: Wembley (73.256)
Gol: Batistuta 75'
Wasit: Michel (Svk)
Kartu Kuning: Parlour, Petit, Adams (A)/Batistuta, Rossitto, Repka, Rui Costa (F)
Kartu Merah: -