x

Deretan 'Viking Muda' Norwegia yang Siap Guncang Dunia

Rabu, 7 Oktober 2020 17:30 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Erling Haland cetak gol dalam laga Norwegia vs Honduras di FIFA World Cup U-20.

INDOSPORT.COM – Jagat sepak bola saat ini memasuki era baru. Tahun 2020 layaknya menjadi penanda bahwa era si kulit bundar dalam satu atau dua dekade terakhir akan berubah dengan hadirnya wajah dan dominasi baru. Salah satunya dari negara Skandinavia, Norwegia.

Dalam dua dekade terakhir, sepak bola Eropa dan dunia dikuasai oleh nama-nama besar. Sebut saja Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Keduanya baik secara individu maupun di level klub terus bersaing menjadi yang terbaik sejak 2007. Tak mengherankan jika gelar-gelar prestisius mampir ke keduanya.

Baca Juga
Baca Juga

Namun di 2020 ini berbeda. Keduanya tak lagi masuk nominasi pemain terbaik, setidaknya untuk kawasan Eropa. Ini menjadi pertama kalinya di mana baik Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tak masuk dalam nominasi.

Tak pelak, 2020 benar-benar menjadi penanda bahwa era keduanya memasuki babak akhir dan bersiap memberi jalan untuk para junior-juniornya.

Lalu di pentas internasional, dalam dua dekade terakhir ada nama Timnas Spanyol dan Timnas Prancis. Era La Furia Roja sendiri dalam menguasai panggung internasional telah terjadi sejak Euro 2008 yang berlanjut hingga 2012.

Generasi emas Spanyol ini sejak Euro 2008 mampu meraih gelar setiap dua tahun. Setelah menjadi kampiun di Euro 2008, La Furia Roja menjadi kampiun di Piala Dunia 2010 dan menjadi juara di Euro 2012.

Keruntuhan Spanyol pun terlihat setelahnya, yakni memasuki Piala Dunia 2014 yang menjadi giliran Timnas Jerman. Namun dominasi Der Panzer tak bertahan lama karena generasi emas Prancis mulai menggertak.

Baca Juga
Baca Juga

Piala Dunia 2018 menjadi bukti generasi emas Prancis bahwa Si Ayam Jantan siap kembali meramaikan panggung internasional seperti di akhir tahun 1990 dan awal 2000.

Namun berbicara generasi emas di pentas Eropa, pecinta sepak bola jangan lupa memasukkan Norwegia dalam salah satu daftar negara yang siap mengobrak-abrik dominasi negara-negara seperti Spanyol, Jerman, dan bahkan Prancis.

Setidaknya hal ini terlihat dari regenerasi para pemainnya yang kini perlahan mulai menancapkan namanya di level klub dan di panggung Eropa.

Berikut deretan ‘viking muda’ Norwegia yang siap mengambil alih dan menggebrak panggung Eropa serta dunia.

1. Erling Haaland (20 Tahun)

Erling Haaland menjadi gerbong utama atau komando dari para ‘viking muda’ Norwegia. Kapasitasnya telah ia buktikan di pentas sepak bola Eropa seperti Liga Champions.

Jauh sebelum dikenal banyak orang, putra dari Alf-Inge Haaland ini pernah membuat takjub pecinta sepak bola dengan mencetak 9 gol untuk Norwegia di Piala Dunia U-20 saat menumbangkan Honduras dengan skor 12-0.

Setelahnya ia menjadi perbincangan usai tampil moncer di Liga Champions bersama RB Salzburg yang berlanjut dengan mengucur derasnya kran gol yang ia miliki di Borussia Dortmund.

Total di usianya yang baru 20 tahun, Haaland telah menorehkan 70 gol dalam 117 penampilan di level klub dan 37 gol dari 53 penampilan untuk negaranya di berbagai kelompok umur.


1. 2. Martin Odegaard

Martin Odegaard, wonderkid Real Madrid

Jauh sebelum Haaland menjadi buah bibir, ada nama Martin Odegaard yang lebih dulu menjadi perbincangan pecinta sepak bola. Hal ini lantaran dirinya mampu bermain untuk Timnas senior Norwegia di usia belia yakni 15 tahun dan 253 hari.

Sensasi yang ia buat di usia semuda itu membuat Real Madrid memboyongnya. Sempat menghilang karena kerap dipinjamkan, kini Odegaard kembali muncul ke permukaan. Setidaknya sejak musim lalu.

Penampilan apiknya bersama Real Sociedad membuat namanya kembali jadi perbincangan. Hal ini memaksa Real Madrid tak lagi meminjamkannya dan memasukkannya ke skuat utama.

3. Alexander Sorloth (24 Tahun)

Di usianya yang memasuki usia matang sebagai pesepak bola, Alexander Sorloth mulai menancapkan namanya di panggung Eropa.

Singkatnya, Sorloth dianggap prospek cerah Norwegia saat muda. Hal ini membuat Crystal Palace memboyongnya pada 2018. Namun, bersama The Eagles, ia tak mendapat tempat bermain.

Sorloth lebih banyak dipinjamkan ke negara-negara lain. Barulah di Turki, tepatnya di Trabzonspor, namanya meroket setelah mencetak 33 gol dan 11 assist dari 49 laga.

Hal ini membuat namanya kembali diperhitungkan dan membuat RB Leizpig tergoda memboyongnya.

Dengan kehebatan RB Leizpig dalam membina dan mengembangkan pemain, bukan tidak mungkin Sorloth akan menjadi juru gedo Norwegia di kemudian hari bersama Haaland.

4. Sander Berge (22 Tahun)

Untuk nama satu ini telah menjadi perbincangan pada 2019 silam saat Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool terang-terangan memujinya dan meminatinya usai Sander Berge tampil apik bersama KRC Genk.

Berperan sebagai pemain nomor 6, Sander Berge terkadang menjadi pengatur tempo permainan untuk timnya. Ia mampu memainkan peran ganda baik sebagai pengontrol maupun sebagai tembok pertama dalam bertahan.

Kehebatan inilah yang membuat Klopp meminatinya. Namun yang bersangkutan lebih memilih Sheffield United sebagai tempat berkembang dan mengasah diri sebelum tampil di level yang lebih tinggi lagi.

5. Kristoffer Ajer (22 Tahun)

Untuk lini pertahanan, masa depan Norwegia nampaknya akan berada di tangan yang aman. Pasalnya, ada nama Kristoffer Ajer yang menjadi tumpuan kendati usianya masih muda.

Ajer menjadi salah satu gerbong barisan para pemain muda Norwegia yang mampu menarik perhatian tim-tim besar. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mendapat sematan ‘The Next Van Dijk’ jika melihat kualitasnya.

Berpostur hampir 2 meter, Ajer handal dalam duel udara. Ia pun handal dalam membaca permainan untuk menutupi kekurangan yang ia miliki dengan posturnya yakni kecepatan.

Kini Ajer tengah membela Celtic. Meski bermain di liga yang tak populer, namanya tetap menjadi idaman tim besar seperti AC Milan yang tertarik memboyongnya sejak tahun 2019.

6. Jens Petter Hauge (20 tahun)

Nama terakhir adalah Jens Petter Hauge. Pemain berusia 20 tahun ini baru muncul ke permukaan pada musim panas 2020.

Hal ini tak lepas dari perjumpaannya dengan AC Milan di babak kualifikasi Liga Europa. Hauge yang bermain bagi Bodo/Glimt mampu membuat lini pertahanan Rossoneri kalang kabut berkat skill dan pergerakannya.

Di laga itu, ia mampu mencetak satu gol dan satu assist bagi Bodo/Glimt. Melihat ada permata di laga itu, AC Milan lantas mengontak Bodo/Glimt dan memboyongnya ke San Siro.

Keterampilan Hauge bahkan diakui oleh Haaland yang memang sepantaran dengannya. Bagi Haaland, Hauge merupakan salah satu pemain dengan kreatifitas dan memiliki kualitas apik.

NorwegiaMartin OdegaardBola InternasionalWonderkidSepak BolaErling Braut HaalandSander BergeJens Petter Hauge

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom