Apa yang Bisa Diharapkan dari Barcelona di Musim 2020/21?
INDOSPORT.COM - Perubahan yang terjadi dalam klub membuat banyak pihak bertanya nasib klub terbaik LaLiga Spanyol, Barcelona di musim 2020/21?
Kompetisi musim 2019/20 bisa dibilang salah satu periode terburuk dalam sejarah Barcelona selama satu dekade terakhir. Pasalnya, klub berjuluk Blaugrana itu mengakhiri musim tanpa satu pun gelar juara.
Di ajang Copa del Rey, langkah tim yang saat itu diasuh Quique Setien hanya bisa sejauh babak semifinal usai kalah tipis 0-1 dari klub non unggulan, Athletic Bilbao.
Selanjutnya di ajang LaLiga 2019/20, Barcelona juga hanya bisa pasrah melihat gelar juara berhasil direbut rival abadinya, Real Madrid, yang unggul lima poin di papan klasemen.
Paling parah adalah ketika di ajang Liga Champions. Mereka tersingkir di babak perempatfinal usai kalah telak dengan skor 2-8 dari raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Revolusi besar-besar pun langsung dilakukan oleh klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut. Awal perubahan dilakukan dengan mendepak sang pelatih, Quique Setien, yang baru menjadi pelatih di Januari 2020.
Sebagai gantinya, mereka langsung memanggil Ronald Koeman. Mantan pelatih Timnas Belanda itu pun langsung diberi kontrak berdurasi dua tahun hingga 30 Juni 2022.
Mengawali langkahnya sebagai pelatih klub yang sudah pernah ia persembahkan empat gelar juara LaLiga sebagai pemain, Koeman langsung melakukan banyak gebrakan.
Gebrakan awal dimulai dengan rencana Koeman yang ingin menyingkirkan 'pemain-pemain tua' dan tak berguna di Barcelona. Ivan Rakitic menjadi yang pertama terdepak setelah kedatangan Koeman ke Blaugrana.
Setelah Rakitic, sejumlah nama pun diyakini akan menyusul tertedang dari Barcelona. Mereka di antaranya Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Samuel Umtiti.
Tak hanya itu, salah satu gebrakan paling berani yang dilakukan oleh Koeman sejak jadi pelatih Barcelona adalah 'cari masalah' dengan Lionel Messi.
Diberitakan Koeman mengatakan pada Messi bahwa hak-hak spesialnya tidak berlaku lagi di era kepelatihannya. Kondisi itu pun membuat Messi sempat menyatakan tak ingin bertahan di Barcelona, meskipun akhirnya ia ralat.
Satu hal yang menarik di Barcelona jelang debutnya di LaLiga bersama Ronald Koeman adalah aktivitas mereka di bursa transfer yang lesu. Satu-satunya pembelian 'mahal' yang dilakukan Blaugrana adalah merekrut Miralem Pjanic dari Juventus.
Melihat dinamika yang terjadi di kubu Barcelona, menjadi menarik untuk melihat kira-kira apa yang akan dialami klub bentukan 29 November 1899 silam tersebut di kompetisi musim 2020/21?
Rebut Juara dan Panggung Darah Muda
Apakah Anda sadar? Sejak dilatih oleh Pep Guardiola pada musim 2007/08 silam, Barcelona menjadi salah satu klub yang punya catatan unik dan mentereng di kancah LaLiga.
Ya, dalam 12 tahun terakhir, Barcelona merupakan klub yang paling rutin memenangkan kasta tertinggi sepak bola Spanyol tersebut. Tercatat, sudah delapan kali mereka menaruh trofil LaLiga baru di kabinetnya.
Menariknya, dari antara musim 2011 sampai 2020, Barcelona tidak pernah tercatat gagal meraih gelar juara berturut-turut. Namun, hal sebalinya, mereka justru pernah dua kali meraih gelar juara beruntun (2012-2013 dan 2015-2016).
Memang, dalam sepak bola tak ada yang pasti dan data di atas tidak bisa dijadikan sebagai acuan tetap. Namun, tetap saja sejarah membuktikan Barcelona selalu berhasil meraih gelar juara LaLiga, apabila di musim sebelumnya gagal.
Menjadi menarik untuk dinantikan, performa para veteran seperti Gerard Pique, Sergio Busquets, dan Lionel Messi untuk bisa membuat Barcelona mengoleksi gelar juara LaLiga ke-27nya.
Perjalanan Barcelona untuk bisa membuktikan dapat meraih gelar juara LaLiga 2020/21 pun dijamin semakin tak sabar untuk dinantikan, lantaran musim ini menjadi penanda kembalinya akademi LaMasia.
Ya, setelah musim lalu 'ditelantarkan', akademi sepak bola Barcelona yang menghasilkan sosok Lionel Messi itu akan ikut andil besar dalam perjalanan musim 2020/21.
Dilansir dari Transfermarkt, total ada empat pemain akademi La Masia yang dipromosikan ke tim utama, menyusul Ansu Fati. Mereka adalah Inaki Pena, Ronald Araujo, Riqui Puig, dan Monchu.
Tak hanya itu, Barcelona juga merekrut sejumlah pemain muda non akademi La Masia, yang umurnya masih kisaran 17-22 tahun. Mereka adalah Matheus Fernandes, Pedri dan Trincao.
Belum lagi sejumlah pemain muda Barcelona ada yang kembali dari masa peminjaman, seperti Carles Alena, Jean-Clair Todibo, Juan Miranda, Moussa Wague, dan Oriol Busquets.
Kondisi itu membuat Barcelona kini memiliki 12 pemain yang usianya masih di bawah 25 tahun. Para pemain-pemain muda ini tentunya diharapkan bisa menjadi genarasi penerus kejayaan Barcelona di masa mendatang.
1. Mimpi Buruk Griezman dan Tarian Terakhir Messi
Keputusan Messi untuk tetap bertahan di Barcelona era kepelatihan Ronald Koeman bisa dibilang menyenangkan para fans dan juga pemain. Pasalnya, mereka tidak jadi kehilangan sosok kunci di balik torehan prestasi Blaugrana.
Namun, keputusan Messi untuk tetap bertahan memiliki efek samping yang kurang menyenangkan bagi kompatriotnya di lini serang, Antoine Griezmann.
Sebelum bergabung dengan Barcelona, Griezmann adalah salah satu mesin pencetak gol terbaik di ajang LaLiga. Bersama Atletico Madrid, ia sudah mencetak sebanyak 133 gol dari total 257 penampilan di semua kompetisi.
Saat bergabung dengan Barcelona, pemain yang meraih gelar juara Piala Dunia bersama Prancis itu diharapkan bisa melanjutkan kegemilangannya, seperti saat di Atletico.
Sayang, musim debutnya tidak berjalan sesuai rencana. Ia hanya bisa mencetak 15 gol dari 48 penampilan. Sebuah torehan yang lebih buruk ketimbang masa tersuramnya di Atletico musim 2018/19 yang masih bisa mencetak 21 gol.
Kegagalan itu sendiri tidak sepenuhnya kesalahan Griezmann, namun karena kondisi di Barcelona. Pasalnya, posisi natural Griezmann ditempati oleh Lionel Messi dan sangat mustahil baginya untuk menggantikan La Pulga.
Meski begitu, Griezmann sepertinya hanya perlu bersabar dengan mimpi buruknya selama musim ini saja. Sebab, kompetisi 2020/21 bisa jadi penampilan terakhir bagi Messi, mengingat kontraknya akan berakhir Juni tahun depan.
Sebenarnya, banyak yang ragu Messi akan hengkan meninggalkan Barcelona, klub yang telah membesarkan namanya. Terlebih Messi sudah dikenal sebagai sosok yang plin-plan dalam mengambil keputusan.
Ya, pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu sudah beberapa kali 'menjilat ludahnya' sendiri. Ia pernah mengatakan akan meninggalkan Barcelona dan pensiun di Timnas Argentina, tapi pada kenyataanya ia selalu kembali.
Namun, kompetisi musim 2020/21 ini bisa dibilang benar-benar masa terakhirnya di Barcelona setelah hampir 19 tahun sejak berada di akademi La Masia.
Banyak faktor yang membuat Messi kemungkinan besar akan hengkang. Mulai dari ketidaksukaanya pada keputusan klub yang dipimpin Josep Maria Bartomeu, perang dingin dengan Ronald Koeman, dan mulai sedikitnya sahabat-sahabat seperjuangannya.
Itulah beberapa prediksi mengenai nasib Barcelona di kompetisi musim 2020/21, khususnya di kancah LaLiga Spanyo. Bagaimana menurut sobat INDOSPORT?