x

Tradisi Pemain Italia Makin Terkikis, AC Milan Kini Mirip Internazionale

Rabu, 12 Agustus 2020 15:30 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Lambat laun keberadaan para pemain asli Italia di tim AC Milan mulai berkurang tiap musimnya, hingga kini lebih mirip seperti rival sekota di Serie A, Inter.

INDOSPORT.COM - Lambat laun keberadaan para pemain asli Italia di tim AC Milan mulai berkurang tiap musimnya, hingga kini lebih mirip seperti rival sekota di Serie A Italia, Inter Milan. 

Selama berdekade-dekade, AC Milan dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola dari Italia. Bersama dengan Juventus dan Inter Milan, ketiga tim tersebut secara tradisional bersaing di papan atas memperebutkan scudetto. 

Sebanyak 18 gelar scudetto serta puluhan kali finis tiga besar berhasil AC Milan lakoni sepanjang keikutsertaan di Serie A. Tak cuma itu, Milan juga berjaya di Eropa dengan titel 7 Liga Champions dan 4 kali runner-up. 

Baca Juga
Baca Juga

Dalam kejayaannya ini, AC Milan dikenal sebagai tim yang kental dengan pemain-pemain pilar asli asal Italia. Mereka tak pernah berhenti menyumbang pemain kunci untuk Timnas Italia. 

Di era 60-an sampai 70-an nama-nama seperti Cesare Maldini, Gianni Rivera, Giovanni Trapattoni, menjadi sebagian kecil dari banyaknya pemain Italia yang menjadi pilar di Milan. 

Berlanjut ke era 90-an, ada nama-nama seperti Franco Baresi, Carlo Ancelotti, Demetrio Albertini, Alessandro Costacurta, Roberto Baggio, Mauro Tassoti, Paolo Maldini, Sebastiano Rossi, Chrisian Panucci, dan lainnya yang setidaknya mengisi 40-60 persen Starting XI AC Milan. 

Di tahun 2000-an, tradisi tersebut pun terus berlangsung. Misalnya saja pada Piala Dunia 2006 di mana AC Milan menyumbang enam pemain bintang di skuat juara Timnas Italia. 

Nama-nama era 2000-an yang berjaya bersama Milan antara lain Andrea Pirlo, Gennaro Gattuso, Filippo Inzaghi, Alberto Gilardino, Daniele Bonera, Massimo Ambrosini, Alessandro Nesta, Christian Abbiati, dan masih banyak lainnya. 

Silvio Berlusconi dan Adriano Galliano memang dua sosok yang terkenal menyukai Milan yang dihuni pemain-pemain asal Italia. Bahkan, di pengujung masa baktinya mereka untuk Rossoneri, AC Milan pernah memiliki 8 pemain Italia sebagai starter. 

Mereka antara lain adalah Bonaventura, Cutrone, Antonelli, De Sciglio, Abate, Romagnoli, Donnarumma, Montolivo, Bertolacci, Locatelli, dan lainnya. 

Saat itu mereka memiliki pandangan untuk memercayakan pada pemain binaan akademi dan pemain lokal potensial. Meski sebetulnya hal itu untuk mengakali keuangan yang menipis untuk membeli bintang internasional. 

Setidaknya, sebelum tahun 2014, Milan selalu memiliki 15-18 atau bahkan lebih dari 20 pemain asal Italia secara total dalam skuat mereka. Namun, kini semua sudah berubah. 

AC Milan Rasa Inter Milan

Tak berlebihan jika kita menyebut AC Milan kini mulai mengikuti Inter Milan. Dalam sejarah berdirinya, Inter Milan atau Internazionale Milano merupakan klub yang menaungi para pemain-pemain asing di Italia

Filosofi ini bertentangan dengan AC Milan kala itu sehingga kedua tim terpecah. Namun, sejak musim 2014-2015 situasinya berubah. Ironisnya, musim ini justru Inter Milan yang lebih banyak dihuni bintang muda Italia. 

Secara cukup drastis, semenjak tahun 2014-2016 alokasi pemain lokal di skuat AC Milan mulai terkikis. Penyebab terbesarnya diyakini karena lengsernya duo Berlusconi dan Galliani dari jabatan presiden dan CEO. 

Saat dipegang oleh Yonhong Li, AC Milan dibombardir pemain-pemain asing. Pada musim 2014-2015, tercatat ada 18 pemain asli Italia yang termasuk di skuat Rossoneri. Angka ini terus menyusut menjadi 15 saja di musim 2016-2017 dan 2017-2018. 

Kemudian menyusut lagi menjadi 12 pemain pada musim 2018-2019 hingga akhirnya pada musim 2019-2020 yang lalu hanya tinggal 8 pemain asli Italia saja yang berada di skuat Milan. 

Dari kedelapan pemain itu, hanya Gianluigi Donnarumma, Alessio Romagnoli, dan Andrea Conti yang jadi pemain inti. Sesekali Davide Calabria menggantikan peran Andrea Conti. 

Sementara Antonio Donnarumma, Matteo Gabbia, Daniel Maldini, dan Giacomo Bonaventura menjadi cadangan. Lini tengah dan depan praktis dihuni oleh pemain-pemain asing. 

Tak ada satu pun, kecuali Bonaventura, pemain menyerang yang berasal dari Italia. Di barisan tengah terhampar nama-nama internasional seperti Ismael Bennacer (Maroko), Franck Kessie (Pantai Gading), Hakan Calhanoglu (Turki), Samu Castillejo (Spanyol), Lucas Paqueta (Brasil), Zlatan Ibrahimovic (Swedia), Ante Rebic (Kroasia), Rafael Leao (Portugal), Theo Hernandez (Spanyol).

Baca Juga
Baca Juga

Padahal di era 2000-an Milan punya Gattuso, Pirlo, Inzaghi, Ambrosini, Pazzini sampai Gilardinoa. Kemudian di tahun 2010-an, Milan masih ada Patrick Cutrone, Giacomo Bonaventura, Ricardo Montolivo, Andrea Bertolacci, Manuel Locatelli, Mario Balotelli, Stephan El Shaarawy dan lainnya. 


1. Faktor Penyebab

Selama hampir satu dekade terakhir, Juventus memiliki pemain-pemain terbaik yang dipunyai oleh Timnas Italia.

Penyebab minimnya pemain asal Italia yang kini berseragam AC Milan sebetulnya bisa ditelusuri. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi

Pertama, penurunan kualitas pemain-pemain Italia. Tak bisa dipungkiri pada hampir satu dekade terakhir, pemain-pemain Italia kalah pamor dan kualitas dari bintang-bintang asal Brasil, Argentina, Spanyol, Inggris, Jerman, Prancis, Portugal, Eropa Timur, Afrika, dan bahkan Asia. 

Kegagalan Italia lolos Piala Dunia 2018 menjadi bukti paling sahih atas hal tersebut. Baru dua-tiga tahun terakhir saja Italia sanggup bangkit untuk membangun kembali angkatan terbaru mereka yang dihuni bintang-bintang muda top seperti Nicolo Barella, Sandro Tonali, Jorginho, Donnarumma, Romagnoli, Stefano Sensi, Andrea Belotti, Bryan Cristante, Nicolo Zaniolo, Lorenzo Pellegrini, dll. 

Itu pun masih butuh waktu bagi mereka untuk bisa mencapai masa keemasan. Jadi, mengumpulkan pemain-pemain lokal Italia baru bisa dibilang bijak jika dilakukan pada bursa transfer musim panas ini atau yang akan mendatang. 

Faktor kedua, ternyata sumber pemain bintang tak lagi datang dari Amerika Latin atau negara-negara besar Eropa barat. Pemain-pemain dari Eropa Timur, Asia dan Afrika pun kini menjelma jadi bintang dunia. 

Merekalah yang menguasai pasar transfer dunia. Maka tak heran, dengan biaya murah meriah, Milan bisa mengincar pemain-pemain non-Italia ini. 

Faktor terakhir adalah 'monopoli' yang dilakukan Juventus. Selama hampir satu dekade terakhir, Juventus memiliki pemain-pemain terbaik yang dipunyai oleh Timnas Italia. 

Sebut saja Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Gianluigi Buffon, Federico Bernardeschi dan lain-lainnya yang main di Serie A Italia.

Tak heran AC Milan gagal lolos Liga Champions dalam tujuh tahun terakhir. Selain gagal mengumpulkan pemain-pemain terbaik asal Italia, mereka juga cuma mampu memiliki 'pemain kelas dua' dari negara-negara lain. 

ItaliaSerie A ItaliaAC MilanInter Milan

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom