Liverpool Dapatkan Thiago Alcantara, Klopp Korbankan Pemain Hebatnya
INDOSPORT.COM - Hasrat raksasa Liga Inggris, Liverpool untuk bisa dapatkan Thiago Alcantara dari Bayern Munchen bisa terjadi. Jurgen Klopp selaku pelatihnya harus membuat keputusan sulit dengan korbankan pemain hebatnya.
Berposisi sebagai gelandang tengah sekaligus playmaker, Alcantara sudah sukses dikenal sebagai salah satu andalan Bayern Munchen dalam berbagai pertandingan penting. Ia pun menjadi salah satu pemain kesayangan Pep Guardiola saat melatih di Barcelona dan kemudian Die Roten.
Mengingat bintang asal Spanyol itu umumkan ingin pengalaman baru, Munchen tak bisa melarang. Liverpool menjadi salah satu kandidat kuat klub baru Alcantara karena kebutuhan mereka akan pemain tengah yang bisa lancarkan umpan silang untuk para pemain terdepan.
Dibanderol 32 juta poundsterling (Rp612 miliar) oleh Bayern Munchen, Liverpool dipercaya bakal gunakan opsi penukaran pemain beserta uang sejumlah 18 juta poundsterling (Rp344 miliar). The Reds kabarnya bakal menumbalkan Naby Keita yang diyakini oleh Klopp sebagai bintang hebatnya.
"Dia (Keita) benar-benar pemain yang luar biasa karena bisa kian membaik seiring berjalannya waktu. Saya sangat senang melihat perkembangan dia secara signifikan dan itu merupakan suatu hal yang sangat keren," ucap Klopp dilansir laman Metro.
"Biar saya katakan sekali lagi, ketika ada pemain yang dalam kondisi baik, maka bakal terjalin kondisi bagus dalam satu tim. Malam ini melihat keikutsertaan Naby (Keita) yang turut serta membantu mengoleksi gol merupakan suatu kebanggaan tersendiri dan saya sangat bangga dengan aksi seluruh tim," tambahnya.
Meskipun Klopp menganggap Keita sebagai pemain hebat versinya, bukan hal mustahil ia akan mengorbankan sang bintang setelah merasa terpukau dengan Thiago Alcantara. Apalagi pemain berusia 25 tahun itu yang kerap alami masalah cedera hingga harus absen di tiap laga penting.
Unggul dalam bidang passing dan visi, Thiago Alcantara bisa jadi senjata pamungkas Liverpool pertahankan gelar Liga Inggris musim depan pada September mendatang. Cocok dalam skema tekanan tinggi dengan gaya energik, ia nampak sepadan dengan pola strategi Klopp.