Stefano Pioli dan Potensi AC Milan Jatuh ke Lubang yang Sama
INDOSPORT. COM - Stefano Pioli mungkin akan membuat klub Serie A Italia, AC Milan, jatuh ke lubang yang sama musim depan.
Nama Stefano Pioli kini sedang menduduki jabatan pelatih AC Milan. Juru taktik yang identik dengan kepala plontosnya ini membesut Rossoneri sejak 9 Oktober 2019 lalu.
Kinerja Pioli pada awal masa kepelatihannya memang kurang menjanjikan. Pioli hanya bisa memberikan satu kemenangan dalam lima laga pertamanya di Serie A Italia.
Bahkan kala itu AC Milan harus menelan tiga kekalahan. Rinciannya, kalah 1-2 dari AS Roma, menyerah 1-2 dari Lazio, dan kandas 0-1 dari Juventus.
Kondisi Pioli belakangan tampak berubah drastis ketimbang catatan start buruk tadi. Terutama setelah Serie A Italia 2019/20 kembali berlanjut pasca dihentikan sementara akibat virus corona.
Lima pertandingan dilakoni AC Milan dan hasilnya racikan Pioli belum sekalipun tersentuh kekalahan. Pioli sukses memberikan AC Milan empat kemenangan dan sekali imbang.
Makin terlihat hebat, tiga tim yang mengandaskan AC Milan di masa awal kepelatihan Pioli dulu, AS Roma, Lazio, serta Juventus, berhasil dibabat habis. AC Milan mampu mengalahkan AS Roma 2-0, menggilas Lazio 3-0, dan terakhir menjungkalkan Juventus 4-2.
Meski demikian, AC Milan tetaplah harus berwaspada. Hal yang berkaitan dengan Pioli, nantinya berpotensi membuat AC Milan jatuh ke lubang yang sama.
1. AC Milan Mengulangi Kesalahan yang Sama?
Pioli berhasil meningkatkan kualitas permainan AC Milan dalam lima pertandingan terakhir Serie A Italia. Namun sebelum kegemilangan itu diraih, AC Milan sudah terlanjur dikaitkan dengan pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick.
AC Milan santer diberitakan bakal melengserkan Pioli dari kursi kepelatihan musim depan. Manajemen AC Milan berencana menyerahkan posisi yang ditinggalkan Pioli kepada Rangnick.
Perkembangan isu tentang Rangnick semakin ke sini tampak kian mendekati kenyataan. Kebijakan transfer AC Milan saja beberapa di antaranya berusaha mendekati pemain pesanan Rangnick.
Andai nantinya Rangnick benar menggantikan Pioli, AC Milan sepertinya tak belajar dari kesalahan. AC Milan sebelumnya pernah melakukan blunder dalam keputusan pergantian pelatih dan mungkin terulang kembali musim depan.
Awal musim 2019/20, AC Milan dengan berani mendepak pelatih Gennaro Gattuso. AC Milan kemudian menunjuk Marco Giampaolo yang merupakan mantan juru taktik Sampdoria sedari 2016-2019.
Kebijakan AC Milan mendepak Gattuso terbilang mengejutkan. Bagaimana tidak, prestasi yang dipersembahkan Gattuso selama membesut AC Milan sejatinya lumayan mentereng.
Sedari November 2017 sampai akhir musim 2018/19, Gattuso menjalankan tugas sebagai juru taktik AC Milan. Gattuso total memainkan 82 laga bersama Rossoneri, meraih 40 kemenangan, 22 imbang, dan 20 kali kalah.
Tangan dingin Gattuso mampu mengantarkan AC Milan lolos ke final Coppa Italia 2017/18. Namun, final kala itu tak membuahkan trofi juara, sebab kalah 0-4 dari Juventus.
Musim berikutnya, Gattuso sukses membawa AC Milan mengakhiri kompetisi Serie A Italia di urutan lima. Capaian seperti ini, yakni menembus lima besar papan atas sudah lama tidak bisa dirasakan AC Milan, terakhir musim 2012/13 silam.
AC Milan tenang-tenang saja saat mendepak Gattuso, sampai akhirnya mendapati fakta bahwa prestasi tim sama sekali tidak menunjukkan perbaikan di bawah arahan Marco Giampaolo. Sungguh miris, Giampaolo cuma menemani AC Milan sebanyak tujuh pertandingan dengan rincian hasil empat kalah dan tiga menang.
Kinerja Giampaolo yang tidak memuaskan otomatis diberhentikan, baru kemudian Pioli datang. Pioli pun sanggup membangkitkan mental bertanding AC Milan seperti yang telah dijabarkan di atas tadi.
Masalahnya sekarang, kalau Pioli didepak AC Milan dan digantikan oleh Rangnick pada awal musim 2020/21 mendatang, kesalahan masa lalu mengenai pergantian pelatih dari Gattuso ke Giampaolo berpotensi terulang kembali. Bukan bermaksud mengecilkan kualitas Rangnick, tapi Pioli sudah menunjukkan kapabilitas cakap, buat apa berganti pelatih lagi.
Toh Rangnick juga belum punya pengalaman sama sekali di pentas sepak bola Italia. Jika Rangnick gagal melewati masa adaptasi dengan baik, bersiaplah melihat AC Milan terpuruk dan jatuh ke lubang yang sama musim depan.