Nasibmu Philippe Coutinho, Tinggalkan Liverpool Demi Trofi Berujung Jadi Pesakitan
INDOSPORT.COM - Philippe Coutinho mungkin jadi mantan bintang yang paling menyesal melihat kesuksesan mantan klubnya, Liverpool, berjaya di Liga Inggris dan Eropa.
Liverpool akhirnya sukses menggondol gelar juara Liga Inggris musim 2019-2020. Gelar ini menjadi trofi ke-19 mereka sepanjang keikutsertaan di liga tertinggi Inggris.
Keberhasilan mereka merengkuh trofi musim ini sekaligus mengakhiri penantian 30 tahun mereka sejak terakhir menjuarai liga pada tahun 1990 silam.
Perjalanan Liverpool untuk mengakhiri puasa gelar liga selama 30 tahun musim ini terbilang sangat fenomenal. Bagaimana tidak, sejak awal kompetisi, mereka sanggup memimpin puncak klasemen.
Bahkan, sampai pekan ke-31, mereka mampu menjaga jarak selisih poin mencapai 23 angka dari rival terdekatnya, Manchester City.
Kebangkitan Liverpool tentu tidak datang begitu saja. Apa yang mereka dapatkan dalam dua musim terakhir ini sudah dibangun sejak tahun 2017.
Meski begitu, keberhasilan Liverpool menggondol Liga Inggris 2019-2020 dan Liga Champions 2018-2019 menyisakan duka bagi salah satu pemainnya, yakni Philippe Coutinho. Bagaimana tidak, Coutinho yang berjasa besar bagi Liverpool beberapa waktu lalu harus pergi ketika klubnya itu mencapai puncak kejayaan.
1. Tinggalkan Liverpool Demi Trofi
Philippe Coutinho mungkin jadi pemain yang paling keki dengan prestasi Liverpool saat ini. Bagaimana tidak, dirinya memutuskan menerima tawaran dari Barcelona pada Januari 2018 demi mendapatkan banyak trofi.
"Saya benar-benar ingin memenangkan gelar besar, itu adalah salah satu alasan yang membuat saya menandatangani untuk klub (Barcelona). Saya ingin memenangkan sebanyak yang saya bisa," ujar Coutinho dikutip dari Daily Star.
Philippe Couitnho tidak yakin dengan kapabilitas Liverpool saat itu yang dinilainya sulit untuk menjadi penguasa di Inggris dan Eropa.
Philippe Coutinho sendiri menjadi bintang besar di Liverpool. Didatangkan dari Inter pada 2013, ia telah mencatatakan 201 laga dengan sumbangsih 54 gol dan 45 assist sekaligus menjadi kapten bagi The Reds.
Empat tahun tanpa trofi, ia akhirnya jengah dan memutuskan hijrah ke Barcelona yang menawarnya dengan nilai uang fantastis.
Bersama bintang-bintang seperti Serigo Busquet, Lionel Messi, Luis Suarez, dan lainnya, Coutinho berharap dapat merasakan puncak kejayaan.
Namun apa daya, meski benar ia merasakan gelar juara LaLiga dan Copa del Rey, namun ia gagal mendapatkan tempat utama. Justru di waktu bersamaan Liverpool berjaya dengan merengkuh gelar Liga Champions Eropa yang gengsinya jauh lebih tinggi.
Selama dua musim di Barcelona, Coutinho mencatatkan 76 penampilan di semua kompetisi dengan sumbangsih 21 gol dan 11 assist. Sebagian dari penampilannya gagal sebagai starter dan sering pula digantikan di tengah laga.
Persaingan lini tengah dengan kehadiran nama-nama seperti Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele membuat Coutinho tak sepenuhnya berkembang di Barcelona. Alhasil, ia pun dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Apesnya, setelah menjalani satu musim, Bayern Munchen enggan mempermanenkan Coutinho. Catatan 8 gol dan 6 assist dari 23 laga di Bundesliga dirasa belum cukup oleh manajemen Die Roten bagi pemilik nomor 10 di Liverpool itu.
Philippe Coutinho pun kini dikembalikan ke Barcelona. Dan hampir dipastikan, dirinya masuk dalam daftar jual pemain untuk membantu Barcelona mendatangkan bintang yang lebih besar seperti Neymar dan pemain muda Lautaro Martinez.