x

5 Kritik Pedas Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia dan PSSI

Rabu, 24 Juni 2020 17:48 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto

INDOSPORT.COM - Belum genap setahun menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah melontarkan banyak kritikan untuk PSSI dan Timnas Indonesia. 

Kisruh PSSI dengan Shin Tae-yong semakin memanas. Setelah curhat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan soal kelemahan PSSI, belakangan gantian PSSI yang menekan balik pelatih 51 tahun itu. 

Dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan, Naver Sport, Shin Tae-yong mengutarakan sejumlah kekecewaannya kepada PSSI. Tae-yong secara terang-terangan mengadu soal PSSI yang kerap mengubah sikap hingga menyinggung masalah transparansi. 

Setengah tahun memegang timnas, Tae-yong mulai merasa gerah karena PSSI tidak konsisten dalam memegang janjinya, termasuk dalam menyusun kebijakan untuk Timnas Garuda. 

Baca Juga
Baca Juga

Shin Tae-yong sendiri adalah salah satu pelatih asing yang tak sungkan melayangkan kritik kepada PSSI. Selama kurang lebih setengah tahun menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tak segan melayangkan sejumlah kritik. 

Kritikan pun tak cuma menyasar kepada PSSI, tetapi juga kepada para pemain. Berikut ini kami rangkum lima kritikan paling pedas Shin Tae-yong yang pernah dilontarkan selama menjabat sebagai pelatih tim nasional. 

1. Fisik Pemain

Dalam beberapa kali pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19, Shin Thae-yong mengritik kualitas fisik pemain Timnas Indonesia. Eks pelatih Korea Selatan itu menyebut fisik pemain Indonesia lemah. 

Bahkan, secara spesifik Shin Tae-yong menyebut para pemain Indonesia akan kelelahan setelah 20 menit bermain. Hal ini yang melandasi Shin dan tim pelatih menitikberatkan latihan pada penguatan fisik pemain. 

Bahkan, Shin Tae-yong pernah berucap bahwa fisik pemain tim senior lebih buruk dari para juniornya. "Jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia U-19, kondisi fisik para pemain senior Indonesia jauh di bawah," ujar Shin Tae-yong.

2. Pemilihan Pemain

Shin Tae-yong juga pernah mengeluhkan soal pilihan pemain Timnas Indonesia yang diasuhnya. Secara gamblang Shin Tae-yong menyebutkan bahwa pemain yang ia asuh (di masa sebelum pandemi) tidak seluruhnya merupakan hasil pilihannya. 

Hal ini diungkapkan ketika ia melatih Timnas Indonesia menghadapi Persita Tengerang dalam laga uji coba yang berakhir 1-4 untuk kemenangan Persita. 

Hal ini cukup masuk akal karena Shin Tae-yong memiliki waktu yang singkat untuk memilih pemain. Saat itu liga belum bergulir sepenuhnya dan Indonesia sudah harus dihadapkan pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Meski begitu, Shin Tae-yong mau tak mau harus jadi sasaran hujatan kritik dari masyarakat yang terlanjur menganggap dirinya harus bertanggung jawab terhadap segala hasil yang diraih tim nasional. 

3. Keputusan/Kebijakan PSSI

Kritikan ini baru-baru saja ia lontarkan dalam rangkaian wawancaranya dengan media di Korea Selatan. Ia mempertanyakan sejumlah keputusan PSSI dalam level manajemen. 

Hal pertama yang ia pertanyakan adalah mengapa sekretaris jenderal dengan level kemampuan seperti Ratu Tisha sampai mengundurkan diri. "Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha, yang punya kemampuan besar dan sangat disukai masyarakat tiba-tiba berhenti pada April," kata Shin Tae-yong. 

Dan tentu saja Shin Tae-yong juga mempertanyakan kebijakan atau keputusan PSSI yang mengangkat Indra Sjafri sebagai direktur teknik. Padahal, dari pengalaman Shin Tae-yong, ia merasa Indra Sjafri telah melakukan kesalahan di waktu sebelumnya.


1. 4. PSSI Tak Mendukung

Hari pertama pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Senin (13/01/20) yang dihadiri coach Shin Tae-yong, dalam TC tersebut juga skuat Timnas resmi memakai apparel baru.

Masih dalam rangkaian wawancaranya dengan media di Korea Selatan, Shin Tae-yong secara terbuka mempertanyakan komitmen PSSI pimpinan Mochamad Iriawan yang tak memberikan dukungan penuh kepadanya. 

Secara khusus Shin Tae-yong mempersoalkan keputusannya yang ingin memboyong skuat Timnas Indonesia ke Korea Selatan untuk pemusatan latihan. Seperti diketahui, hal ini tak dikehendaki oleh PSSI. 

Meski begitu, Shin punya pertimbangannya tersendiri yang didasarkan pada kondisi pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan di Indonesia. 

"Untuk melakukannya, kami harus bergerak bersama selangkah demi selangkah. Awalnya, saya mencoba melakukan segalanya, namun akhirnya saya harus mengubah sikap," kata Shin Tae-yong. 

5. Fasilitas

Shin Tae-yong juga pernah melontarkan kritikannya terhadap fasilitas sepak bola yang dimiliki Tanah Air. Ia secara khusus mengeluhkan keputusan PSSI yang memilih Stadion Wibawa Mukti sebagai tempat latihan. 

Shin Tae-yong merasa lapangan di Stadion Wibawa Mukti tidaklah bagus. Ia menyebut lapangan stadion tersebut rentan membuat pemainnya cedera. 

Hal memang di luar ekspektasi, lantaran Stadion Wibawa Mukti adalah salah satu stadion langganan tempat Timnas Indonesia bertanding. Meski begitu, PSSI harus bisa memaklumi karena Shin Tae-yong bukanlah pelatih sembarangan. Shin pernah menukangi Korea Selatan di turnamen sepak bola nomor satu 

PSSITimnas IndonesiaLiga IndonesiaTRIVIABerita Timnas IndonesiaShin Tae-yong

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom