Jadi Buah Bibir, Ini 4 Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Jadi Sorotan
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia selalu saja mengalami kedala dalam mencari pelatih. Banyak juru taktik yang datang dan pergi untuk menangani skuat Garuda.
Sebagai sosok pelatih, harus dikenal sebagai orang yang bisa mengendalikan banyaknya anak asuh yang tergabung, terlebih sebagai kepala pelatih di tim nasional.
Di Indonesia sendiri, banyak pelatih sepak bola yang sukses menangani tim nasional dan bisa menjadi sosok yang dikenal oleh khalayak umum.
Sebut saja sosok Luis Milla yang selalu dikenang oleh banyak pencinta sepak bola Indonesia saat dirinya menjadi juru racik Timnas Garuda. Dengan sosok yang kalem dan tegas inilah model dirinya untuk bisa membawa capaian yang ditargetkan oleh federasi.
Meski belum memberikan banyak kontribusi, Luis Milla akhirnya tidak diperpanjang masa baktinya oleh Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI. Dirinya juga sempat menjadi kandidat kuat untuk melatih Timnas Indonesia pada tahun 2019 lalu.
Sayangnya, pihak dari federasi sepak bola lebih memilih Shin Tae-Yong yang menjadi arsitek untuk merancang semua strategi yang akan digunakan oleh Timnas Indoneisa.
Namun, siapa sangka bahwa banyak juga sosok yang dikenal sering membuat kontroversi dan menjadi sorotan sehingga diperbincangkan selama menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Berikut ini 5 pelatih Timnas Indonesia yang dikenal kerap jadi buah bibir para pencinta sepak bola Indonesia.
Shin Tae-yong
Terdapat banyak jajaran pelatih Timnas Indonesia yang dikenal dengan kontroversinya. Salah satunya adalah Shin Tae-yong, pelatih baru skuat Garuda.
Pada 28 Desember 2019 lalu, Shin Tae-yong secara resmi ditunjuk oleh PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Masa baktinya untuk menangani Timnas ini akan berlangsung selama empat tahun ke depan.
Pada awal tugasnya sebagai pelatih, mantan arsitek Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini tidak puas dengan kondisi fisik yang dimiliki oleh anak asuhnya tersebut. Menurutnya, hal ini yang membuat performa tim Garuda layu di saat tampil di laga internasional.
Banyak hal-hal yang membuat Shin Tae-yong menjadi sorotan ketika awal-awal menangani Timnas Indonesia. Termasuk saat dirinya buka-bukaan soal dirinya dengan PSSI kepada media Korea Selatan.
Alfred Riedl
Nama Alfred Riedl masuk daftar pelatih kontroversial pada tahun 2010 ia terseret dalam kontroversi dan menjadi sorotan saat final Piala AFF 2010 antara Indonesia dengan Malaysia.
Satu tahun setelah kejadian final tersebut, PSSI yang dipimpin oleh Djohar Arifin Husin akhirnya memutuskan untuk memberhentikannya karena dianggap tidak ada keterikatan dengan federasi melainkan karena keterikatan dengan individu.
Akhirnya, Alfred kembali ke Timnas Indonesia pada 2012. Ia kembali dihadirkan sebagai pelatih dalam masa dualisme federasi oleh KPSI La Nyalla Mattalitti. Kehadirannya sempat disoalkan PSSI karena dianggap menyalahi aturan ketenagakerjaan.
Pada 2014, Alfred menukangi Timnas proyeksi Piala AFF 2014, menggantikan Jacksen F. Tiago. Ia kembali ditunjuk PSSI duduk di kursi panas pelatih Timnas pada 2016.
1. Luis Manuel Blanco
Pelatih asal Argentina seolah jadi korban dualisme PSSI. Pada 7 Februari 2013, Blanco diperkenalkan sebagai pelatih Timnas senior dan U-23 di bawah kepengurusan Djohar Arifin Husin.
Tentu kedatangannya membuat bingung para pencinta sepak bola, sebab belum ada yang mengerti sepak terjang pelatih asal Argentina ini. Ia disebut pernah menjadi pelatih U-20 China, namun ternyata ia hanya melatih tim sepak bola U-20 Beijing.
Kedatangannya untuk menjadi pelatih dari Timnas Indonesia juga tidak diketahui oleh anggota Komite Eksekutif PSSI. Alhasil, sejak awal dirinya selalu dibaluti dengan kontroversi, terlebih Blanco pernah memecat 14 dari 21 pemain yang menurutnya tidak disiplin.
Tak hanya itu, proses pemberhentiannya sebagai pelatih pun membawa kontroversi. Ia sempat menunjuk kuasa hukum namun kasus yang melibatkan namanya itu tidak berlanjut.
Wim Rijsbergen
Wim Rijsbergen melatih Timnas Indonesia mulai Juli 2011, menggantikan sosok Alfred Riedl. Dengan pengurus PSSI yang baru, Wim yang sebelumnya melatih PSM Makassar, dipilih untuk menangani tim nasional senior.
Kontroversi yang Rijsbergen buat adalah sangat jarang memberi instruksi. Ia justru selalu terlihat asyik mencatat setiap kali kejadian di atas lapangan. Hal itu yang memicu banyak opini negatif dari publik sepak bola, ditambah kurangnya kualitas permainan Timnas yang ia tukangi.
Maka dari itu, PSSI secara resmi memberhentikan pelatih yang saat ini berusia 64 tahun tersebut pada bulan Januari 2012 silam.