Apa Kabar M.Fakhrudin? Si Goyang Gergaji Idola Publik Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Satu dekade lalu, publik sepak bola di Stadion Kanjuruhan punya pemain idola dalam hal selebrasi gol. Pemain ini tampak yang paling ditunggu Aremania, lantaran memiliki gaya khas dalam setiap aksi merayakan golnya.
Dia adalah Mochamad Fakhrudin, winger yang tipikal permainannya satu style dengan Dendi Santoso saat ini. Dia merupakan satu dari sekian pemain yang dianggap pahlawan bagi Aremania saat Arema merebut trofi juara kompetisi Indonesia Super League musim 2009/2010 silam.
Lantas, bagaimana kabar dari sosok kelahiran Kota Udang, Sidoarjo itu selepas gantung sepatu pada tahun 2018 lalu? Ternyata, Fakhrudin kini juga tak lepas dari si kulit bundar, dunia yang melambungkan namanya.
"Dua tahun terakhir saya menekuni dunia kepelatihan Mas. Masih banyak belajar di Liga 3," ujar Fakhrudin saat berkomunikasi dengan awak redaksi berita olahraga INDOSPORT melalui telepon pada Rabu (15/04/20) kemarin.
Debutnya sebagai pelatih pun dilalui dengan langkah bagus tahun 2019 lalu. Sayang, Persekabpas Pasuruan gagal diantaranya menembus Liga 3 nasional setelah dihentikan oleh PSID Jombang di fase terakhir zona Jawa.
"Pengalaman yang bagus bagi pelatih debutan seperti saya. Tahun 2020 ini, saya terus belajar dengan menjadi Asisten Coach Ismayana di Madura FC," sambung dia.
Figur yang pada 14 April lalu genap berusia 38 tahun itu pun tidak lupa ketika disinggung soal selebrasi gol khasnya. Yaitu dengan melakukan goyang gergaji layaknya jogetan Dewi Perssik, setiap kali membobol gawang lawan.
Fenomena itu tergambar jelas sepanjang membela Arema Indonesia sepanjang musim, hingga berujung pada trofi juara ISL.
"Iya betul, Mas. Selebrasi itu terinspirasi dari goyang gergaji Dewi Perssik. Waktu itu kan dia terkenal dan saya pikir, pemain harus punya selebrasi gol yang unik," ungkap Fakhrudin.
Demikian lah satu hal paling unik yang sangat diingat publik sepak bola dari Fakhrudin. Dan sejauh ini, selebrasi gol yang melegenda di Stadion Kanjuruhan itu belum ada yang menggunakannya kembali di sepak bola nasional.