Mantan Pemilik Tottenham Hotspur Sebut Corona Iblis yang Menyamar
INDOSPORT.COM - Mantan Pemilik Tottenham, Lord Alan Sugar sebut pandemi virus corona adalah ‘Iblis’ yang menyamar di tengah kompetisi sepak bola.
Akibat pandemi virus corona, kompetisi sepak bola hampir di seluruh dunia harus dihentikan sementara waktu sampai kondisi sudah kembali normal.
Pemberhentian kompetisi ini membuat sebagian besar klub sepak bola berada di ambang batas kehancurannya. Bagaimana tidak, akibat diberhentikannya banyak klub sepak bola tidak mendapatkan pemasukan yang seimbang.
Tak hanya itu, banyak lagi tuntutan yang diutarakan dari para pesepak bola agar gaji mereka tak dipotong meski tak ada pertandingan.
Melihat fenomena yang aneh ini, mantan pemilik klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, Lord Alan Sugar mempercayai bahwa krisis yang disebabkan virus corona ini adalah iblis yang menyamar di sepak bola.
“Mungkin ini (virus corona) seperti iblis yang menyamar di sepak bola,” kata eks pemiliki Tottenham, Lord Alan Sugar seperti dilansir dari The Sun.
Menurut Lord Sugar, situasi saat ini memang sangat sulit bagi pemilik klub. Pasalnya banyak pemain-pemain sepak bola yang menuntut haknya tetap terpenuhi meski kompetisi sedang ditangguhkan.
“Saya merasa khaeatir dengan beberapa klub. Sepak bola menjadi gila sejauh ini dari segi keuangan. Ada banyak masalah di depan untuk Liga Inggris. Situasinya mengerikan,” tambahnya.
Dalam situasi seperti saat ini, peranan agen dan pemain sepak bola justru menjadi ancaman bagi pemilik klub-klub. Menurut Sugar banyak ancaman yang dilakukan oleh agen dan pemain sepak bola.
“Ancaman atas pemilik klub saat ini adalah ‘jika Anda tidak membayar saya, saya akan pergi dan bermain untuk klub lain,” beber Lord Sugar.
Sebagai informasi, pemilik nama asli Alan Michael Sugar ini adalah mantan pemilik klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur pada tahun 1991 hingga 2001. Ia merupakan miliader dengan segudang bisnis yang dijalankan.
Selain itu, pria kelahiran 24 Maret 1947 ini juga berkecimpung di dunia media serta berprofesi sebagai penasihat politik di negeri Ratu Elizabeth.