Mengenang Timnas Indonesia di Piala AFF 2004, Juara Tanpa Mahkota dan Skuat Naturalisasi
INDOSPORT.COM â Kisah perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 sangatlah berkesan karena berakhir dengan gelar juara tanpa mahkota dan skuat naturalisasi.
Menyambut Piala AFF 2004, PSSI sangat serius dalam mempersiapkan tim hingga memanggil pelatih sekaliber Peter White asal Inggris. Rekam jejak Peter White sendiri pun sangatlah bagus karena berhasil mengantarkan Thailand juara Piala AFF dua edisi beruntun (2000 dan 2004).
Oleh karena itu sangat wajar jika Peter White ditunjuk dengan dibebani target juara Piala AFF 2004. Tak diperkuat satupun pemain naturalisasi seperti sekarang, Peter White membangun skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 dengan modal memadukan nama lawas dan pemain muda.
Pemain berpengalaman seperti Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Yulianto digabungkan dengan remaja belasan tahun asal Papua, Boaz Solossa menjadi kerangka utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2004. Timnas Indonesia asuhan Peter White pun optimis menatap Piala AFF 2004.
Fase Grup Bak Jalan Tol
Timnas Indonesia pun tergabung bersama tuan rumah Vietnam, Singapura, Laos dan Kamboja di mana hanya 2 tim saja yang bisa lolos. Di luar dugaan, Timnas Indonesia bermain begitu perkasa di fase grup dengan menggulung Laos, 6-0 dan Kamboja (8-0).
Bahkan tuan rumah Vietnam saja berhasil dibantai tiga gol tanpa balas berkat gol dari Mauli Lessy, Boaz Solossa dan Ilham Jaya Kesuma. Praktis hanya Singapura saja yang berhasil menahan imbang Timnas Indonesia dengan skor 0-0.
Timnas Indonesia pun lolos ke semifinal dengan kepala tegak karena berhasil menjadi juara grup dengan koleksi 10 poin sekaligus menyingkirkan tim kuat, Vietnam. Satu hal paling mencolok dari Timnas Indonesia adalah prestasi mencetak 17 gol dan tanpa kebobolan selama fase grup.
Semifinal Mendebarkan
Bermain begitu sempurna selama fase grup, Timnas Indonesia pun langsung digadang-gadang sebagai calon juara Piala AFF 2004. Namun keinginan untuk menjadi juara Piala AFF harus dihadang oleh Malaysia di babak semifinal.
Timnas Indonesia yang tampil begitu superior di sepanjang turnamen dikejutkan oleh Malaysia yang mampu menang 2-1 di Senayan. Sempat unggul Kurniawan Dwi Yulianto, Malaysia berhasil membalikkan kedudukan berkat Liew Kit Kong.
Namun, Timnas Indonesia berhasil mempertontonkan aksi heroik dengan mengalahkan Malaysia dengan skor 4-1 di Kuala Lumpur. Sempat tertinggal di babak pertama, Timnas Indonesia mengamuk pada babak kedua berkat sumbangan gol Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ilham Jaya Kesuma dan Boaz.
Unggul agregat 5-3 atas Malaysia, Timnas Indonesia pun berhak tampil di final menantang Singapura.
Final yang Anti Klimaks
Namun sayang penampilan gemilang Timnas Indonesia selama fase grup hingga semifinal ternyata harus runtuh begitu saja begitu memasuki babak final. Di luar dugaan, Timnas Indonesia harus kalah dalam 2 leg melawan Singapura (1-3 dan 2-1).
Singapura yang saat itu diperkuat sejumlah pemain naturalisasi seperti Agu Casmir, Daniel Bennett dan Itimi Dickson terlalu kuat untuk Timnas Indonesia. Apalagi talenta lokal seperti Noh Alam Shah dan Lionel Lewis juga saat itu sukses menjadi kunci kemenangan Singapura atas Timnas Indonesia.
Meski pada akhirnya Timnas Indonesia gagal juara Piala AFF 2004, tapi penyerang andalannya yaitu Ilham Jaya Kesuma berhasil meraih gelar top skor dengan 7 gol. Selain itu, penampilan gemilang Timnas Indonesia selama gelaran Piala AFF 2004 juga seharusnya mendapatkan penghargaan.
Yaitu, gelar juara tanpa mahkota karena sebenarnya Timnas Indonesia sangat layak juara pada saat itu, tapi sayang hanya kurang beruntung saja melawan Singapura. Jangan lupa juga, Timnas Indonesia meraih gelar juara tanpa mahkota dan skuat naturalisasi seperti sekarang.