Profil Klub Liga 2 2020: PSBS Biak, Klub Papua yang Masih Menanti Keajaiban
INDOSPORT.COM - PSBS Biak menjadi salah satu klub tertua di Wilayah Timur Liga 2 2020. Wakil Papua ini masih berharap datangnya keajaiban untuk bisa menapaki kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1.
Meski berdiri sejak 1968, kiprah klub berjuluk Cenderawasih Kuning ini tak seberuntung sesama pejuang Tanah Papua lainnya seperti Persipura Jayapura, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Perseman Manokwari, Perseru Serui, Persiram Raja Ampat, dan Persewar Waropen.
Kiprah PSBS di jagat sepak bola Indonesia terbilang lambat dibandingkan dengan usia yang cukup tua. Bahkan, mereka baru promosi ke Liga 2 pada 2011 silam, usai menjuarai kasta ketiga piramida sepak bola Indonesia.
Selama delapan musim bertahan di kompetisi kasta kedua, PSBS Biak bahkan harus dilangkahi sang 'adik', Persewar Waropen, yang sukses mencetak sejarah lolos ke babak 8 besar Liga 2 2020.
PSBS pun harus puas mengakhiri kompetisi di peringkat kesembilan atau satu strip di atas jurang degradasi. Kini, bermodalkan skuat yang lebih segar, mereka berharap bisa mencetak sejarah baru dengan lolos ke babak 8 besar, bahkan menembus Liga 1.
Namun, jalan terjal akan dilalui oleh pasukan Juan Marcelo Cirelli di Wilayah Timur. Mereka harus bersaing dengan Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Martapura FC, Kalteng Putra, PSCS Cilacap, Persis Solo, Putra Sinar Giri, Persijap Jepara, Semeru FC, Sulut United, dan Persewar Waropen.
"Tim telah siap untuk bertarung musim ini. Para pemain, ofisial, dan manajemen sangat antusias menatap Liga 2 2020. Kami sudah melakukan persiapan selama kurang lebih dua minggu," ujar Juan Marcelo Cirelli kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (11/3/20).
Berbeda dengan saudara mudanya, Persewar Waropen yang diperkuat 33 pemain, PSBS Biak hanya memiliki 25 pemain untuk Liga 2 musim ini sesuai dengan kekuatan finansial mereka.
Meski begitu, Cirelli yang baru didatangkan manajemen PSBS menjelang kick-off musim ini tetap menatap Liga 2 2020 dengan perasaan bagus serta optimistis.
"Saat ini sudah 25 pemain yang masuk dalam skuat untuk kompetisi Liga 2. Apa pun kondisinya, kami harus siap bertanding di partai perdana melawan Sulut United, Minggu (15/3/20)," ungkap Cirelli.
Skuat PSBS Biak untuk Liga 2 2020 (per 12 Maret 2020):
Kiper: Dedi Heriyanto, Markus Rumaropen, Alvin Vincent
Bek: Patrias Rumere, Alfares Msiren, Bryanus Muabuay, Yohanis Dunggu, Yanto Kawer, Elisa Apaseray, Yohanes Msen, Denilson Maniani
Gelandang: Adrian Msen, Patrison Rumere, Hengki Menanti, Charles Rumbino, Zhan Mayor, Abiba Warwer, Eko Go, Achmad Setiawan
Penyerang: Devlin Taplo, Matias Maniani, Gustavo Suebu, Tinton Suharto, Bayu Tri Sanjaya, Rocky Wakum
1. Pelatih: Juan Marcelo Cirelli
Kehadiran Juan Marcelo Cirelli sebagai arsitek anyar PSBS Biak cukup mengejutkan. Pasalnya, pelatih asal Argentina ini belum memiliki rekam jejak melatih klub Indonesia.
Namun, Cirelli telah mengantongi llisensi kepelatihan CONMEBOL A (ATFA-Argentina) per Maret tahun lalu. Dia toh bukan wajah yang benar-benar baru di jagat sepak bola Indonesia.
Semasa menjadi pemain, pelatih yang baru berusia 35 tahun ini pernah memperkuat sejumlah klub seperti Persidafon Dafonsoro, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, dan Persis Solo.
Keakraban dengan kultur sepak bola Papua saat masih membela Persidafon selama tiga musim (2010-2012) membuat manajemen PSBS Biak tertarik untuk mendatangkannya.
Juan Marcelo Cirelli sendiri tak dipatok target tinggi di musim pertamanya ini. Dengan persiapan yang singkat, ia hanya berharap timnya bisa bermain lepas di setiap laga.
"Hari minggu (15/3/20) kami melawan Sulut United di Biak. Kami berharap setiap pertandingan adalah final. Dengan persiapan yang singkat hanya realistis saja," ujarnya.
Cirelli menilai dua minggu waktu persiapan sudah cukup karena pemain-pemain menunjukan tekad dan konsentrasi penuh untuk memberikan hasil dan performa yang terbaik.
Bintang: Bayu Tri Sanjaya
Bayu Tri Sanjaya bukan nama baru di skuat Cenderawasih Kuning. Striker asal Sumatra ini pernah memperkuat PSBS di Liga 2 2018, sebelum hijrah ke PSMS Medan di musim lalu.
Meski harus kembali terbuang dari skuat PSMS, striker berusia 21 tahun ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Cirelli untuk mengisi lini depan PSBS.
Jam terbangnya akan memberikan pengaruh positif bagi skuat PSBS di Liga 2 2020. Bahkan kemampuan Bayu sebagai seorang striker sempat menaruh minat Indra Sjafri saat masih menjadi pelatih tim nasional Indonesia U-19.
Bayu sempat masuk dalam seleksi timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan menjelang perhelatan Piala AFF U-18 2017. Dia akan saling bersaing dengan nama-nama striker lokal seperti Matias Maniani, Devlin Taplo, Gustavo Seubu dan Rocky Wakum untuk mendaptkan tempat utama.