Mengapa Kecurangan di Laga Liverpool vs Southampton Bisa Lolos dari Hukuman Wasit?
INDOSPORT.COM – Di balik kemenangan atas Southampton dalam lanjutan Liga Inggris, ternyata ada satu kontroversi yang mana Liverpool tertangkap kamera melakukan kecurangan, tapi mengapa mereka tidak mendapat hukuman dari wasit?
Dalam pertandingan yang dihelat di Anfield pada Sabtu (01/02/20) malam tadi, Liverpool sukses membantai Southampton dengan skor sangat telak, 4-0.
Sumbangan 2 gol dari Mohamed Salah melengkapi koleksi masing-masing satu gol dari Jordan Henderson dan Alex Oxlade-Chamberlain menjadi pembeda dari kualitas Liverpool dengan Southampton.
Sekilas tampak hasil akhir dari laga tersebut memang sudah terprediksi dan normal-normal saja mengingat Liverpool memang sedang sangat superior di Liga Inggris. Akan tetapi ada satu insiden yang perlu dicermati, yaitu kecurangan yang dilakukan oleh Liverpool.
Tepat pada menit ke-10 saat skor masih imbang 0-0, Andrew Robertson yang berhasil melakukan intersep terhadap pemain Southampton, melakukan back pass ke Alisson Becker.
Sejatinya itu hal yang normal, tapi menjadi kontroversi karena Alisson malah menangkapnya dengan tangan.
Tentu para suporter Liverpool akan berpendapat bahwa itu bukanlah pelanggaran. Akan tetapi berdasarkan cuitan dari jurnalis The Athletic yang juga bekerja untuk Liverpool, James Pearce saja, ia mengakui kalau The Reds sedang beruntung.
Lagipula sangat jelas dalam peraturan dasar sepak bola, ketika seorang pemain melakukan back pass, kiper tidak boleh menangkapnya. Akan tetapi sang wasit, Kevin Friend tidak memberikan hukuman apapun.
Sejatinya, hukuman apa yang seharusnya diterima Liverpool menyoal insiden back pass tersebut?
Hukuman yang Seharusnya Didapatkan Liverpool
Berdasarkan Law of The Games yang dirilis oleh FIFA selaku induk sepak bola dunia, back pass dengan ditangkap oleh kiper merupakan sebuah pelanggaran dan itu jelas tertera dalam peraturan nomor 12.
Di sana disebutkan bahwa tendangan bebas tidak langsung akan menjadi hukuman bagi klub yang melanggar aturan mengenai back pass ke kiper sendiri. Kembali pada kasus dalam laga Liverpool vs Southampton, seharusnya skuat asuhan Jurgen Klopp mendapat hukuman.
Berupa tendangan bebas tidak langsung dalam kotak penalti Liverpool yang tentu saja akan menguntungkan bagi Southampton. Idealnya Liverpool dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung dalam kotak penaltinya.
Tapi seperti yang kita tahu, itu tidak terjadi. Lantas mengapa Liverpool bisa lolos dari hukuman tendangan bebas tidak langsung setelah jelas-jelas melakukan pelanggaran berupa back pass ke kiper?
Mengapa Liverpool Bisa Lolos dari Hukuman
Kami mencoba untuk mencari tahu dari seorang komentator Liga Inggris, Justinus Lhaksana yang memiliki pandangan unik mengenai kejadian tersebut. Baginya, jelas itu pelanggaran dan Liverpool beruntung karena kualitas wasit Liga Inggris sangat mengecewakan.
“Back pass, itu jelas pelanggaran soalnya Robertson passing-nya terarah ke Alisson. Tapi tidak heran gue, soalnya tiap minggu selalu ada wasit Inggris yang suka lawak,” ujar Justinus Lhaksana kepada INDOSPORT.
Bagi pria yang akrab disapa dengan Coach Justin itu, ia sudah sangat lelah melihat insiden kontroversi yang terus menghiasi Liga Inggris setiap pekannya. Oleh karena itu, baginya kualitas wasit Liga Inggris itu sangat buruk.
Lebih lanjut, coach Justin yang pernah mengambil lisensi kepelatihan di Belanda itu menilai kualitas buruk menjadi alasan mengapa tidak ada wasit Inggris yang berada di Piala Dunia lagi.
Pada akhirnya sangat jelas kalau itu pelanggaran tetapi buruknya kualitas wasit Liga Inggris membuat Liverpool diuntungkan. Padahal sudah ada Video Assistant Referee (VAR), tapi tampaknya jebloknya integritas wasit Liga Inggris mengalahkan kecanggihan teknologi.
Jadi wajar saja Liverpool kali ini mendapatkan keuntungan dari kesalahan wasit, bukan tidak mungkin Manchester United atau tim-tim lain akan ketiban durian runtuh itu akibat blunder wasit Liga Inggris.