Kontraknya Diperpanjang, Pantaskah Persija Jakarta Pertahankan Marko Simic?
INDOSPORT.COM – Marko Simic baru saja kontraknya diperpanjang oleh Persija Jakarta selama 3 musim ke depan, pantaskah itu?
Akhirnya drama tentang status Marko Simic di Persija Jakarta usai sudah dengan penandatanganan kontrak selama tiga tahun ke depan. Kabar tersebut beredar usai Persija Jakarta memposting-nya dalam akun Twitter resminya.
"Halo Jakmania, ini adalah berita terkini untuk kalian semua, saya dipastikan bertahan di Persija hingga 3 tahun ke depan, saya berharap ini kabar baik bagi saya, Persija, dan Jakmania," kata Simic yang bergaya seperti pembawa berita di televisi.
Simic Pantas Dipertahankan Persija
Peforma Musim Ini Meningkat Dibanding Musim Lalu
Pada dasarnya Simic memang sangat pantas dipertahankan oleh Persija Jakarta karena peformanya telah meningkat dari musim lalu. Pada musim ini, tidak ada yang bisa memungkiri kalau Simic semakin nyetel dengan pola permainan Persija Jakarta meski terus berganti pelatih.
Masuk ke Persija Jakarta musim lalu, Simic hanya mampu membukukan 17 gol saja dari 30 pertandingannya di ajang Liga 1. Torehan itupun tidak mampu membawa Simic pada gelar top skor Liga 1 2019.
Namun cerita berbeda hadir pada musim ini di mana Simic sepertinya sudah sangat mengenal kompetisi Liga 1 dan hapal dengan pergerakan para pemain bertahan di sini. Torehan golnya di musim ini pun meroket tajam dari 17 menjadi 28 gol.
Di musim lalu, Simic tidak pernah mencetak 3 gol atau lebih untuk Persija Jakarta di Liga 1. Pada musim ini, Simic sudah tiga kali mampu mencetak 3 gol atau lebih untuk Persija di Liga 1 yang mana salah satu pertandingannya, ia sanggup membukukan quattrick.
Melihat adanya peningkatan peforma dari sisi jumlah gol, tentu Simic telah menunjukan bahwa ia telah berkembang pada musim ini. Oleh karena itu rasanya ganjaran kontrak selama 3 tahun merupakan hadiah Persija kepada Simic.
Simic Bisa Jadi Sosok Pemimpin di Lini Serang Sepeninggal Bambang Pamungkas
Selain peformanya meningkat, kehadiran Simic untuk tiga tahun ke depan dapat membawa dampak positif bagi Persija secara moral. Persija Jakarta baru saja kehilangan sosok pemimpin dalam diri Bambang Pamungkas.
Dengan kata lain, kehadiran Marko Simic setidaknya dapat menggantikan peran Bambang Pamungkas sebagai sosok pemimpin di lini serang. Sosok pemimpin ini penting dalam sepak bola karena dapat memotivasi pemain lainnya untuk tampil habis-habisan meski sedang tertekan.
Marko Simic bisa membangkitkan moral rekan-rekannya untuk tidak menyerah dengan gol-gol krusialnya. Secara tidak langsung, Persija Jakarta sudah tak perlu repot-repot lagi untuk mencari sosok pemimpin di lini serang pengganti Bambang Pamungkas bukan?
Keputusan Pertahankan Simic Itu Blunder
Ketergantungan Persija Terhadap Simic Sangat Berbahaya
Keputusan mempertahankan Simic memang merupakan sesuatu yang sangat tepat tetapi kalau mau lihat sisi lain, bisa jadi itu bakal blunder juga. Seperti yang kita tahu Simic adalah (calon kuat) top skor Liga 1 musim ini dengan 28 gol.
Ternyata 28 gol dari Simic itu sangatlah berperan penting dalam membawa Persija Jakarta keluar dari zona degradasi Liga 1 musim ini. Persija Jakarta memang patut berterima kasih atas kerja keras Simic yang sukses mengeluarkan macan kemayoran dari ancaman degradasi musim ini.
Akan tetapi jika mau diselidiki, Simic nyatanya telah menyebabkan efek ketergantungan pada Persija Jakarta dan itu tidak baik. Dapat kita lihat 28 dari 40 gol Persija Jakarta musim ini berasal dari Marko Simic.
Dengan kata lain, sebanyak 70% gol dari Persija Jakarta berasal dari Marko Simic. Catatan itu jelas sangat membahayakan karena andai Simic sedang absen atau off form, maka setidaknya kekuatan Persija untuk mencetak gol bakal tereduksi sebanyak 70%.
Jika itu terjadi, bisa-bisa Persija Jakarta bakal kesulitan untuk memenangkan pertandingan ketika Marko Simic dimatikan oleh lawan.
Menutup Peluang Striker Lokal Berkembang di Persija
Selain itu, kehadiran Simic juga dapat menjadi pedang bermata dua dengan peluang berkembangnya strker lokal bakal terhambat. Di musim ini saja Persija Jakarta praktis tidak memiliki striker lokal selain Bambang Pamungkas.
Andai Persija Jakarta merekrut striker lokal pada musim depan, perkembangannya bakal sedikit terhambat karena menit bermainnya bakal kalah dari Marko Simic. Kecuali, Persija mau bermain dengan formasi 2 penyerang, sehingga Simic bisa tandem dengan striker lokal.
Atas dasar itu, keputusan Persija untuk mempertahankan Simic dapat menjadi tepat ataupun blunder tergantung dari sisi apa anda membacanya.