x

Teco Lebih Baik dari Luis Milla dan Ruud Gullit untuk Timnas Indonesia?

Rabu, 4 Desember 2019 21:55 WIB
Editor: Rafif Rahedian
Apakah Stefano Cugurra Teco lebih baik dari Luis Milla dan Ruud Gullit untuk Timnas Indonesia?

INDOSPORT.COM – Sejumlah nama pelatih asing masuk dalam daftar calon pelatih Timnas Indonesia. Lalu apakah Stefano Cugurra Teco lebih baik dari Luis Milla dan Ruud Gullit untuk Tim Garuda?

PSSI sendiri saat ini telah menghubungi legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit untuk menangani Timnas Indonesia. Itu dibenarkan langsung oleh Ketua PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

"Kami sudah mengontak Ruud Gullit sejak seminggu yang lalu. Namun, belum ada respons dari dirinya. Mudah-mudahan ada kabar," ungkap Iwan Bule seperti dilansir dari Antara.

Situasi tersebut membuat Ruud Gullit bakal bersaing dengan Luis Milla untuk memperebutkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2020 mendatang.

Seperti yang diketahui, Luis Milla merupakan kandidat terkuat dalam bursa calon pelatih Timnas Indonesia. Namanya kian dirindukan oleh pecinta sepak bola tanah air.

Baca Juga

Namun satu nama pelatih asing lainnya muncul dalam bursa pelatih Timnas Indonesia. Sosok tersebut adalah juru taktik Bali United di Liga 1 2019, yakni Stefano Cugurra Teco.

Nama Teco digadang-gadang layak untuk menggantikan Simon McMenemy di kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Itu tidak terlepas dari keberhasilannya meraih gelar Liga 1 dalam dua musim beruntun di tim yang berbeda.

Sebelum membantu Bali United pada musim ini, pelatih berkebangsaan Brasil tersebut sukses mengantarkan Persija Jakarta merajai Liga 1 2018. Dirinya juga sukses mengawinkan gelar Piala Presiden dan Liga 1 pada musim lalu.

Dengan begitu, Teco sudah berhasil menorehkan dua trofi sepanjang karier kepelatihannya. Catatan tersebut nyatanya lebih baik ketimbang Ruud Gullit dan Luis Milla.

Perbandingan Luis Milla dan Ruud Gullit, jika melatih Timnas Indonesia. Foto: Richard Heathcote/Getty Images/liputan6

Mengingat, Ruud Gullit hanya mampu meraih satu trofi saat mengantarkan Chelsea menjuarai Piala FA 1996/97. Saat itu Chelsea sukses menghancurkan Middlesbrough di partai final dengan skor 2-0.

Sama seperti Ruud Gullit, Luis Milla juga hanya mampu meraih satu trofi prestisius dalam karier kepelatihannya. Itu ia torehkan saat membantu Timnas Spanyol U-23 menjuarai Euro U-21 2011.

Baca Juga

Spanyol U-21 berhasil menumbangkan Swiss U-21 di partai final dengan skor meyakinkan 2-0. Dua gol itu dihasilkan melalui aksi Ander Herrera dan Thiago Alcantara.

Kendati demikian, torehan yang ditorehkan oleh Teco, Luis Milla, dan Ruud Gullit tak bisa dipukul rata. Karena ketiga pelatih tersebut bersaing di kompetisi dan level yang berbeda.

Karena berhasil di pentas lokal atau bahkan internasional sekalipun tidak bisa menjadi tolok ukur bagi keberhasilan Timnas Indonesia. Karena persepakbolaan Indonesia memiliki masalah yang harus dibenahi, terutama di luar kualitas sang pemain.

Jika ditanya siapa yang lebih baik untuk melatih Timnas Indonesia, jawabannya memang tidak akan konkret apabila ketiga pelatih tersebut belum benar-benar ditunjuk PSSI.

Semua keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan PSSI. Tinggal dari mana sudut pandang yang diambil, apakah harus sukses di kompetisi lokal? Wajib sukses bersama klub di kompetisi elite Eropa? Atau mampu membawa timnas muda di turnamen paling bergengsi di Eropa?

PSSIRuud GullitTimnas IndonesiaLuis MillaLiga IndonesiaStefano Cugurra TecoBola IndonesiaBerita Timnas Indonesia

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom