Peri Sandria Bongkar Rahasia Timnas Indonesia Raih Medali Emas SEA Games 1991
INDOSPORT.COM – Eks striker klub Bandung Raya, Peri Sandria, membongkar kunci sukses Timnas Indonesia kala meraih medali emas SEA Games 1991. Kesuksesan itu tidak lepas dari latihan berat dari sang pelatih, Anatoli Polosin.
“Saat itu kami pemusatan latihan di Lembang, Bandung, selama tiga bulan. Selama periode itu, kami berlatih tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan sore tanpa henti. Sesi sore itu pun bisa sampai malam. Kami meminta libur saja butuh banyak pertimbangan,” ucap Peri kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Dalam setiap sesi latihan sore itu, skuat Timnas juga diwajibkan mendaki gunung di Cimahi. Saat pertama naik gunung, para pemain diberikan tongkat bambu. Ternyata, gunung itu tidak ada jalan setapak dan diharuskan membuka jalan sendiri.
“Tak hanya itu, dalam trek gunung yang berjarak sekitar tujuh kilometer itu, para pemain juga harus berlari. Tak pelak, latihan yang sangat berat itu menuai protes pemain. Namun, para pemain kemudian memilih menghormati keputusan sang pelatih,” ujar Peri.
Setelah menjalani pemusatan latihan tersebut, Peri dan skuat Timnas Indonesia berangkat ke SEA Games Filipina 1991. Ia mengatakan bahwa skuat Garuda saat itu mendapatkan dampak positif berupa kekuatan fisik yang sangat prima.
Saat itu, Indonesia sudah menjadi juara umum. Namun, atlet dari kontingen lain memberikan harapan bahwa gelar Indonesia tak lengkap dengan emas sepak bola. Pada akhirnya, tim asuhan Anatoli Polosin terus berjuang untuk menjaga gengsi.
Pada partai final, Timnas Indonesia bermain imbang Thailand tanpa gol di waktu normal. Namun, lewat adu penalti, Peri Sandria dkk. menang dengan skor 4-3. Capaian itu membuat Indonesia meraih emas keduanya di cabang sepak bola SEA Games.