Persija Jakarta Perlu Belajar dari Petrokimia Putra Bila Tak Mau Terdegradasi dari Liga 1
INDOSPORT.COM – Persija Jakarta tampaknya perlu belajar banyak dari Petrokimia Putra Gresik agar tak terdegradasi dari Liga 1 2019 sebelum semuanya terlambat.
Seperti yang kita tahu saat ini Persija Jakarta masih tertahan di peringkat ke-17 Liga 1 2019 dengan hanya mengumpulkan 14 poin dari 15 laga saja. Tentu itu bukanlah posisi yang layak untuk seorang juara bertahan Liga 1.
Namun sejarah mencatat status juara bertahan tidak membuat tim tersebut untuk kebal terhadap ancaman terdegradasi. Seperti yang dialami oleh Petrokimia Putra Gresik yang harus terdegradasi dari divisi utama Liga Indonesia 2003.
Padahal di edisi sebelumnya, Petrokimia Putra Gresik berhasil merengkuh gelar juara usai mengalahkan Persita Tangerang di final dengan skor 2-1.
Bermaterikan pemain bintang seperti Widodo C. Putro, Zainal Ichwan hingga Mukti Ali Raja, Petrokimia Putra Gresik berhasil menyudahi perlawanan Persita Tangerang yang diasuh Benny Dolo. Namun tragedi menimpa Pertrokimia Putra Gresik di edisi selanjutnya.
Sempat menyapu bersih 2 kemenangan di awal musim, Petrokimia Putra Gresik terlihat siap untuk mempertahankan gelar Liga Indonesia.
Namun lambat laun penampilan Petrokimia Putra Gresik mulai menurun hingga akhirnya di akhir putaran pertama, mereka hanya mendapatkan 22 poin (6 menang, 4 seri, 8 kalah) dari 18 laga.
Memasuki putaran kedua, Petrokimia Putra Gresik nyatanya semakin terpuruk. Hanya mampu meraih 5 kemenangan dari 20 laga mengantarkan Petrokimia Putra Gresik terjun bebas ke kasta bawah setelah menempati posisi 18 dari 20 tim.
Tentu itu adalah sebuah tragedi yang mengejutkan karena ada tim juara bertahan malah terdegradasi. Padahal dari materi pemain, Petrokimia Putra Gresik masih diperkuat sejumlah pemain bintang seperti Zainal Ichwan, Widodo C. Putro dan Agus Indra Kurniawan.
Tapi tampaknya penurunan peforma sudah terjadi begitu menahun hingga tak mampu menyelamatkan tim dari jurang degradasi. Pengalaman Petrokimia Putra Gresik itu tentu dapat dijadikan pelajaran oleh Persija Jakarta bahwa putaran kedua itu sangat penting.
Petrokimia Putra Gresik akhirnya terdegradasi setelah kedodoran di putaran kedua dengan hanya mampu mengumpulkan 20 poin saja. Sekadar info, Petrokimia Putra Gresik kini telah mengalami merger hingga namanya kini telah berubah menjadi Persegres Gresik United.
Kini Persija Jakarta sudah terlanjur berada di peringkat 17, saatnya bangkit dan meraih poin sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kisah tim juara bertahan harus langsung terdegradasi seperti Petrokimia Putra Gresik harus diulangi oleh Persija Jakarta.