x

Apa yang Perlu Anda Tahu dan Bagaimana Cara Kerja VAR di Liga Primer Inggris?

Kamis, 8 Agustus 2019 09:05 WIB
Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM - Akhirnya Liga Primer Inggris 2019/20 akan menggunakan teknologi bernama VAR (Video Assistant Referee), berikut apa saja yang perlu anda tahu dan cara kerjanya.

Inggris dikenal sebagai negeri yang sangat konservatif di mana para penduduknya selalu menganggap merekalah yang terbaik di dunia dengan caranya sendiri. Bagi Inggris, cara hidup yang kolot seakan menjadi ideologinya.

Tak terkecuali urusan sepak bola yang memang diurus oleh Inggris dengan cara yang sangat kolot dengan menolak perubahan. Contoh paling nyata adalah saat mereka sempat menolak masuk dalam keanggotaan FIFA dan bermain di Piala Dunia selepas perang dunia kedua.

Alasannya hanya karena Inggris menolak ada negara yang kalah perang masuk dalam satu turnamen atau federasi yang sama dengannya. Di era milenial kini, tampaknya sikap kolot dari Inggris masih mendarah daging dan turun-temurun hingga generasi sekarang.

Bagaimana tidak, teknologi VAR sejatinya sudah diberlakukan dalam liga-liga elite Eropa seperti Bundesliga Jerman dan Serie A Italia misalnya. Tapi dengan seribu satu alasan Inggris selalu menolak VAR masuk dalam kompetisi sepak bola negaranya.

Baca Juga

Hingga akhirnya keras kepala Liga Primer Inggris akhirnya luluh juga setelah ada keputusan bahwa VAR akan digunakan untuk musim 2019/20. Lantas seperti apa dan bagaimana cara kerja VAR yang ada di Liga Primer Inggris?


1. Apa itu VAR?

Video Assistant Referee (VAR)

VAR atau Video Assistant Referee adalah teknologi berbasis video berisi tayangan ulang yang dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan lebih tepat dan akurat. Intinya VAR akan memeriksa kembali kejadian yang luput dari pengamatan wasit.

Memangnya apa saja yang akan diperiksa oleh VAR?

Secara sederhana, VAR baru akan bekerja hanya untuk memeriksa ulang kejadian-kejadian seperti berikut:

VAR bakal secara otomatis mengecek permasalahan tersebut, tapi keputusan akhir tetap berada dalam kuasa wasit yang ada di lapangan.

Lantas, jika kejadian tidak termasuk dalam 4 poin tadi, apakah VAR bisa digunakan?

Selain empat permasalahan tadi berupa gol, penalti, kartu merah langsung, dan salah identitas, maka VAR tidak akan dipergunakan. Dengan kata lain, anda tidak akan melihat VAR untuk mengecek kejadian mengenai sepak pojok, kartu kuning, dan kartu kuning kedua.

Wasit memberikan kartu kuning kepada pemain City

Wah VAR sangat membantu, tapi kalau tidak salah keputusan wasit itu ada yang faktual dan subjektif ya?

Ya, beberapa keputusan akan bersifat faktual seperti permasalahan mengenai offside. VAR akan membantu wasit dalam menganalisis kejadian offside melalui tayangan ulangnya.

Faktual di sini berarti VAR membantu wasit dalam memberikan keputusan yang memang sesuai kenyataan tanpa perlu diperdebatkan lagi. Sehingga kontroversi dalam suatu pertandingan dapat dihindari.

Tahan dulu, VAR disebut dapat membantu wasit dalam mengeluarkan keputusan yang terbebas dari kontroversi. Tapi di musim lalu VAR justru mengundang kontroversi bukan?

Harus diakui pada musim lalu dalam duel Tottenham Hotspur vs Chelsea pada leg pertama semifinal Piala Liga Inggris, telah terjadi suatu kontroversi. Sesaat sebelum Tottenham Hotspur mendapatkan penalti dalam laga itu, Harry Kane dianggap onside setelah wasit melihat VAR.

Momen Kontroversi Harry Kane onside dalam duel Tottenham Hotspur vs Chelsea di Piala Liga Inggris, Copyright: Sky Sports.

Saat itu VAR menggunakan teknologi garis 2D yang menunjukan garis offside berhenti di kaki Kane yang sejajar dengan pemain Chelsea.

Tapi selepas laga, staf kepelatihan Chelsea membeberkan temuannya di mana posisi badan Kane yang membungkuk mendahului pemain The Blues sehingga itu offside. Jika itu offside maka Tottenham seharusnya tidak mendapatkan penalti pada saat itu.

Jadi, Percuma dong ada VAR tapi hasil keputusannya tetap salah?


2. VAR

Video Assistant Referee.

Tenang saja VAR di Liga Primer Inggris 2019/20 akan mengadopsi teknologi garis 3D yang mirip dengan Liga Champions. Teknologi garis 3D diharapkan dapat memberikan tayangan ulang yang lebih akurat.

Oke terdengar cukup melegakan, coba sekarang jelaskan mengenai keputusan subjektif wasit meski sudah ada VAR?

Pada dasarnya VAR hanya akan memberikan tayangan ulang misalnya bagaimana pelanggaran atau tekel dilakukan, tetapi semua dikembalikan lagi ke wasit untuk mengambil keputusan berdasarkan persepsinya.

Tunggu dulu, apa yang dimaksud persepsi wasit? Bukankah itu menjadi tidak sesuai dengan kenyataan?

Tenang jangan marah dulu, persepsi di sini maksudnya adalah biar bagaimanapun VAR hanyalah sebuah alat sehingga butuh penalaran dari manusia untuk menginterpretasikannya lagi.

Salah satu contoh kasus yang memerlukan persepsi dari wasit adalah mengenai pelanggaran dari tekel keras, perlu diketahui apakah ada intensi ketidaksengajaan atau tidak.

Dan itu hanya wasit yang dapat mengetahuinya, alat seperti VAR tidak akan mengerti kapan manusia akan sengaja atau tidak bukan?

Dalam duel Manchester City vs Liverpool pada Januari lalu yang berkesudahan dengan skor 2-1. Saat itu wasit Anthony Taylor hanya memberikan kartu kuning saja akibat tekel kerasnya ke Mohamed Salah.

Banyak yang beranggapan kalau tekel itu seharusnya terkena kartu merah karena Kompany adalah orang terakhir di depan gawang Manchester City.

Tapi jika diperhatikan keputusan Anthony Taylor sudah tepat karena Kompany tidak sengaja mentekel Salah yang sepersekian detik menyepak bola lebih dulu.

Itu artinya bahkan dengan VAR sekalipun Kompany tetap tak akan terkena kartu merah.

Fabian Delph mendapat kartu merah dari wasit, Anthony Taylor.

Cukup rumit ya, terus sampai sejauh mana tingkat akurasi dari VAR akan membantu keputusan wasit?

Pihak Liga Primer Inggris sendiri sudah menyatakan kalau VAR tidak akan secara otomatis menghasilkan keputusan yang akurasinya mencapai 100 persen. Bahkan itu tidak akan mungkin terjadi karena kesempurnaan itu hanyalah milik sang Khalik.

Kembali ke topik, tingkat akurasi selama ini di Liga Primer Inggris seperti yang dinukil dari Sky Sports tercatat mencapai 82 persen. Itu artinya VAR diharapkan akan meningkatkan akurasi yang dapat mencapai lebih dari 82 persen.

Oh iya kalau tidak salah saat wasit menggunakan VAR, biasanya itu akan membutuhkan waktu untuk mengeceknya, bakal berapa lama?

Dalam uji cobanya, rata-rata waktunya untuk sekali meninjau VAR dapat mencapai 84 detik. Tapi pihak operator Liga Primer Inggris tengah mengupayakan proses untuk mempercepat pengambilan keputusan wasit dengan menggunakan layar pinggir lapangan.

Menarik, lalu jika kita ke stadion dapatkah kita melihat VAR itu secara langsung?

Video Assistant Referee di Piala Dunia 2018.

Dalam 18 stadion dari 20 klub Liga Primer Inggris, telah terpasang layar lebar yang akan memberi tahu keputusan mengenai VAR. Hanya di Anfield dan Old Trafford saja yang tidak ada layar lebarnya untuk VAR.

Tapi tenang saja karena lagi-lagi operator liga sedang mengupayakan penonton di stadion masih bisa melihat VAR dari aplikasi di HP anda.

Oke paham, tapi VAR di Liga Primer Inggris berbeda gak sih dengan liga lain?


3. VAR di Liga Primer Inggris

Wasit Piala Dunia 2018 melihat Video Assistant Referee (VAR).

Wasit di Liga Primer Inggris sudah diperintahkan untuk hanya menggunakan VAR dalam situasi yang benar-benar penting dan mendesak saja. Itu hal yang bagus karena wasit menjadi tidak perlu sering melihat VAR untuk mengambil keputusan yang receh.

Dengan kata lain, insiden memalukan seperti Piala Dunia Wanita 2019 tidak akan terjadi di Liga Primer Inggris. Perlu diketahui dalam duel Inggris vs Kamerun di Piala Dunia Wanita 2019, laga harus berakhir setelah menambah waktu sekitar 18 menit.

Alasannya cukup konyol yaitu dikarenakan sang wasit terus-menerus menghentikan waktu hanya untuk mengecek VAR. Akibatnya waktu banyak terbuang dan itu menjadi pertandingan yang sangat lama.

Terakhir, apakah VAR juga dapat menyelesaikan permasalahan hand ball?

Sadio Mane melakukan handball ketika melawan Sunderland.

Pertanyaan bagus, secara singkat VAR akan membantu wasit dalam memutuskan apakah itu hand ball atau tidak berdasarkan persepsinya (lagi-lagi persepsi). Persepsi wasit mengenai apakah itu handball atau tidak dapat disimak berikut ini:

Suatu kejadian akan diputuskan handball apabila:

Tapi ada juga situasi yang bisa saja membuat persepsi wasit untuk tidak menganggap itu sebagai sebuah hand ball seperti:

Jadi sudahkah anda paham mengenai apa saja yang perlu diketahui mengenai VAR dan bagaimana cara kerjanya di Liga Primer Inggris musim 2019/20?

Jika sudah, kami mau pergi mencari tahu dulu bagaimana caranya menonton Liga Primer Inggris musim 2019/20 secara langsung yang katanya tak kalah rumit juga, hmm.

LiverpoolInggrisChelseaManchester CityTottenham HotspurMohamed SalahVincent KompanyHarry KaneLiga Primer InggrisWasitLiga InggrisOffsideVideo Assistant Referees (VAR)Sepak Bola

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom