Sejarah Transfer Saga Neymar: Tak Lengkap Tanpa Sensasi dan Pengkhianatan
INDOSPORT.COM – Neymar dan megatransfernya seakan tidak bisa lepas dari bumbu sensasi. Berbagai bentuk ‘kenakalan’, entah terselubung hingga terang-terangan, telah ia lakukan sejak proses kepindahannya dari Santos ke Barcelona pada Juli 2013. Tak terkecuali dengan kepindahannya ke Paris Saint-Germain (PSG) pada musim 2017/18.
Kepindahannya ke PSG sebenarnya sempat tak dikehendaki oleh rekan setimnya seperti Gerard Pique di Catalan. Ia ingin mencari petualangan baru sebagai pusat 'alam semesta' akibat ditenggelamkan kebintangan sosok Lionel Messi. Seolah ngeyel dengan Pique, keputusan Neymar terbukti membawa kesialan.
Dalam 58 penampilannya selama dua musim terakhir di ibu kota negara Prancis, ia memang tampil mentereng dengan 51 gol dan 29 assists.
Namun, ia malah melengkapi torehan fantastisnya dengan satu pukulan on target pada paruh akhir musim 2018/19. Neymar terbukti menghajar salah seorang penggemar di tribun usai melawan Rennes di partai puncak Coupe de la Ligue.
Bukan tanpa alasan, ia rupanya dilanda frustrasi akibat kekalahan dan serangkaian kegagalan ekspektasinya. Belum lagi fakta bahwa karier Neymar di PSG malah di balik bayang-bayang Kylian Mbappe.
Baru-baru ini, rengekan kerasnya kembali memberi sinyal bahwa ia akan bereuni dengan Messi dan Luis Suarez di lini gedor Barcelona. Neymar secara sengaja mangkir dari latihan pramusim hari pertama PSG yang digelar pada Senin (8/7/19).
Bisa ditebak, PSG sebagai ‘tuan’ Neymar saat ini berang atas aksi tak terpujinya. Les Parisiens akan menindak tegas sang bintang dan sekalian mengurungnya di Parc des Princes untuk musim 2019/20.
Drama ini semakin membuat tidak pasti apakah Neymar akan benar-benar bisa pulang ke rumahnya di Spanyol. Tetapi, bisa saja dalam beberapa pekan ke depan publik sepak bola dunia akan ‘menikmati’ ulahnya yang bisa mewujudkan dirinya kembali ke Catalan.
Berikut ini, INDOSPORT.COM akan menyajikan ‘kenakalan’ Neymar yang membuatnya berhasil hengkang demi mewujudkan ambisinya.
1. 1. Santos ke Barcelona: Pengkhianatan Terselubung
Neymar mulai mencuri perhatian dengan aksi individunya sekitar tahun 2010. Sebagai pemuda berusia 18 tahun, talentanya membuat para raksasa Eropa layaknya Chelsea, Real Madrid, dan Barcelona tak segan untuk menggelontorkan dana besar.
Ternyata, dikutip dari situs The Guardian, hati Neymar hanya tertambat pada Blaugrana. Menurut rekan terdekatnya, ‘pengkhianatan’ Neymar kepada Santos dimulai pada 15 November 2011. Saat itu, Neymar diam-diam menandatangani pakta perjanjian untuk bergabung ke Barcelona.
Bak persekongkolan, pihak keluarga Neymar, yang ingin anaknya segera mentas di Eropa, mengupayakan agar kontraknya di Santos segera berakhir. Pasalnya, Santos sempat memiliki rencana agar Neymar bisa bertahan selama mungkin di sana.
Neymar sendiri menyepakati perjanjian dengan Barcelona berkat tawaran yang sangat menarik. Blaugrana menjanjikan uang muka 10 juta euro (160 miliar rupiah) plus 30 juta euro (475 miliar rupiah) jika ia benar-benar menginjakkan kaki di Camp Nou.
Tawaran itu sekaligus memagari Real Madrid yang juga berminat atas jasanya. Jika Neymar hengkang ke Los Blancos, sang pemain harus membayar separuh yang ia dapatkan sebagai kompensasi pembatalan perjanjian.
Pada akhirnya, Barcelona, yang kala itu dipimpin oleh Presiden Sandro Rosell, berhasil menempuh proses negosiasi yang mengagumkan. Bagaimana tidak, Blaugrana mendapatkan jasanya dengan harga yang sangat murah, yakni 17 juta euro (269 miliar rupiah).
Itulah nilai transfer kontroversial Neymar yang totalnya ‘hanya’ mencapai 57,1 juta euro (903 miliar rupiah). Nilai tersebut diyakini belum disertai dengan bonus dan biaya 'terselubung' lainnya.
2. 2. Barcelona ke Paris Saint-Germain: Tak Sudi Jadi Bayang-bayang Messi
Partai ‘epic comeback’ Barcelona melawan Paris Saint-Germain pada Liga Champions musim 2016/17 seolah menegaskan sosok Neymar yang sesungguhnya. Ia berperan besar atas kemenangan 6-1 Blaugrana di 10 menit terakhir.
Bagaimana tidak, ia berperan dalam tiga gol terakhir dengan tendangan bebas, penalti, plus assist-nya kepada Sergi Roberto di detik-detik akhir.
Neymar mengemukakan bahwa laga itu merupakan salah satu yang terbaik dalam hidupnya. Kreativitas permainannya pun membuat 70 juta pasang mata terkesima menyaksikan pertandingan bersejarah tersebut.
Namun, entah mengapa Neymar merasa tak kunjung lepas dari bayang-bayang seorang Lionel Messi. Dengan posisi tawar Messi yang telah menjadi legenda hidup Barca, tak ada kemungkinan bahwa Barca akan bermain di sekeliling Neymar sebagai pusatnya.
Meski sudah menjadi sosok populer di ruang ganti Barcelona, Neymar merasa tak bisa membiarkan situasi itu terus terjadi. Ia ingin memimpin, menjadi sinar, dan pusat perhatian di tim yang ia perkuat.
Ia ingin semua pemain di sekelilingnya beradaptasi dengan permainannya. Itulah yang kemudian menjadi alasan terjadinya megatransfer Neymar ke Paris Saint-Germain seharga 222 juta euro (3,5 triliun rupiah).
Rencana kepindahannya itu sebenarnya sempat ditentang oleh beberapa rekan setimnya seperti Gerard Pique. Nama terakhir bahkan sempat menyatakan harapanya ke media Catalan agar sang bintang tak meninggalkan Camp Nou. tetapi, hasrat Neymar terbukti lebih besar daripada keinginan rekan dekatnya.
3. 3. Paris Saint-Germain ke Barcelona: Cerita Lama yang Terus Berulang
Mangkirnya pemain dari sesi latihan merupakan cerita lazim yang melatari kepindahan seorang pemain ke Barcelona. Hal tersebut terjadi pada Philippe Coutinho (dari Liverpool) dan Ousmane Dembele (Borussia Dortmund) pada musim lalu.
Neymar diketahui tak muncul di sesi latihan pramusim hari pertama Paris Saint-Germain (PSG) jelang musim 2019/20 yang digelar pada Senin (8/7/19). Sudah jelas, hal ini mengisyaratkan kepindahannya ke Barcelona.
Ia diyakini tak betah berada di Paris. Harapannya sebagai pemimpin tim yang sangat disegani tampaknya belum kunjung terwujud. Ini terjadi ketika ia berebut penalti dengan Edinson Cavani kala melawan Dijon FCO di kancah Ligue 1 musim 2018/19.
Selain itu, Kylian Mbappe yang datang usai menjuarai Piala Dunia 2018, membuat Neymar harus berbagi aura kebintangannya. Mbappe muncul sebagai salah satu pemain terbaik dunia yang langsung menunjukkan ketajaman di Les Parisiens.
Hal itu diperparah dengan insiden pemukulan yang ia lakukan usai partai final Coupe de la Ligue melawan Rennes. Tak suka dengan perlakuan fans di tribun, ia menghajar orang tersebut kala berjalan menerima medali ke podium.
Namun, belum diketahui apakah Neymar akan benar-benar kembali ke Camp Nou. Barcelona dikabarkan telah lebih dulu mendatangkan Antoine Griezmann dari Atletico Madrid dengan harga 120 juta euro (1,9 triliun rupiah). Hingga saat ini, belum diketahui apakah Barca sanggup memulangkan Neymar dengan harga yang mencapai 200 juta euro.