Termasuk Eks Borneo FC, Ini 5 Rekrutan Terburuk Real Madrid dari Liga Primer Inggris
INDOSPORT.COM - Eden Hazard merupakan pemain terbaru yang direkrut Real Madrid dari Liga Primer Inggris, yang tak bisa dipungkiri sebagai kompetisi kelas wahid penghasil bintang sepak bola dunia.
Tak mengherankan bila melihat banyak tim yang berbondong-bondong untuk menghabiskan uang mereka hanya untuk membajak Liga Primer Inggris. Tak terkecuali Real Madrid yang dikenal gemar membeli bintang dari sana.
Teranyar adalah Eden Hazard yang diangkut dari Chelsea dengan tebusan senilai 100 juta euro (sekitar 1,6 triliun rupiah). Dia menjadi satu dari sekian banyak para bintang yang dibajak oleh Real Madrid.
Tentu harapan dari Real Madrid agar Hazard bisa memberikan penampiln terbaiknya sehingga bisa membawa pulang banyak trofi ke Santiago Bernabeu.
Berikut INDOSPORT merangkumnya dalam lima rekrutan terburuk Real Madrid dari Liga Primer Inggris.
1. Jonathan Woodgate
Pertama ada Jonathan Woodgate dari Newcastle United pada musim panas 2004. Tanda-tanda kegagalan memang sudah terlihat dari kenekatan Real Madrid merekrut sang pemain yang saat itu sebenarnya sedang cedera sobek otot paha.
Benar saja, butuh sekitar 561 hari bagi Woodgate untuk mencatat debut bersama Real Madrid di laga LaLiga Spanyol melawan Athletic Bilbao. Nahas, dia malah mencetak gol bunuh diri dan menerima kartu merah.
Singkat cerita, Woodgate akhirnya hanya bermain dalam 14 laga sampai dirinya dibuang ke Middlesbrough pada edisi 2006/07. Dalam jajak pendapat yang dilakukan Marca, Woodgate terpilih sebagai pembelian pemain terburuk di abad 21.
Nicolas Anelka
Saat Nicolas Anelka didatangkan Real Madrid dari Arsenal pada musim 1999/00, banyak yang berharap pada pemuda usia 20 tahun itu akan berbuat banyak, sayang jiwa mudanya justru menghancurkan karier di Santiago Bernabeu.
Anelka selama di Real Madrid terus memiliki masalah di luar lapangan yang berpengaruh pada penampilannya. Tercatat dirinya paceklik gol setidaknya hingga bulan Februari, padahal ia sudah membela tim sejak awal musim.
Berbagai masalah di Real Madrid bahkan sempat membuatnya terkena skors dari pelatih Vicente del Bosque yang terkenal ramah. Setelah hanya mampu mencetak dua gol dalam 19 laga, Anelka akhirnya meninggalkan Real Madrid menuju Paris Saint-Germain.
2. Julien Faubert
Berikutnya ada Julien Faubert yang segala tindak tanduknya di Real Madrid begitu aneh bin ajaib. Bagaimana tidak, sejak didatangkan pada Januari 2009 dengan status pinjaman dari West Ham, dia lebih dikenal dengan kegagalannya.
Meski hanya membela Real Madrid dalam waktu enam bulan saja. Faubert diketahui sempat berbuat ulah dengan tertangkap basah tengah tertidur di bangku cadangan dalam laga melawan Villarreal.
Uniknya, Faubert menyangkalnya dengan mengatakan bahwa dia hanya menutup mata karena bosan. Dia hanya bertahan enam bulan sebelum akhirnya ia kembali ke West Ham setelah kegagalannya menembus skuat Real Madrid.
Bagi pecinta sepak bola Indonesia sendiri, nama Faubert memang tidak asing karena dirinya sempat membela Borneo FC pada tahun 2018.
Thomas Gravesen
Pada Januari 2005, Thomas Gravesen yang memiliki sisa kontrak enam bulan bersama Everton tiba-tiba dihubungi oleh agennya bahwa Real Madrid tertarik padanya.
Awalnya Gravesen merasa itu hanya gurauan saja tapi nyatanya ia benar-benar bergabung dengan Real Madrid saat tim memang membutuhkan sosok gelandang bertahan di belakang Zinedine Zidane dan Luis Figo.
Seperti diketahui, kedua pemain itu memiliki naluri menyerang yang sangat luar biasa sehingga dibutuhkan Gravesen untuk mengimbanginya.
Namun, Gravesen malah lebih terlihat dengan sosok yang sangat kasar dan aneh saat berteriak dalam memberikan komando. Hanya bertahan selama 18 bulan, dia pun segera dibuang ke Celtic.
Lassana Diarra
Terakhir ada Lassana Diarra yang diangkut Real Madrid dari Portsmouth dengan kesepakatan mencapai 20 juta pound pada 2008. Nominal tersebut dianggap pada saat itu termasuk cukup mahal.
Uniknya meski berposisi sebagai gelandang bertahan, Lassana Diarra ternyata diberi kepercayaaan memakai nomor punggung 10.
Sayang, dirinya tidak begitu bersinar bersama Real Madrid, tampakdari kegagalannya menghentikan Lionel Messi setiap kali bentrok dengan Barcelona. Diarra yang dibeli dengan harga mahal pun pergi pada 2012 ke Liga Rusia.