5 Klub Eropa yang Sukses di Bursa Saham Bisa Jadi Contoh Bali United
INDOSPORT.COM – Klub Bali United menjadi salah satu peserta kompetisi Shopee Liga 1 2019 yang berani membuat gebrakan baru. Kali ini bukan hanya soal taktik permainan saat di dalam lapangan, namun urusan non teknis yang berkaitan dengan bisnis.
Klub berjuluk Serdadu Tridatu ini memiliki terobosan menjual sahamnya ke publik. Hal ini dilakukan demi klub semakin profesional dan berkemajuan dalam mengarungi kompetisi.
PT Bali Bintang Sejahtera, perusahaan yang memayungi tim berjuluk Serdadu Tridatu ini kabarnya telah melepas sebanyak dua miliar saham atau 33,33 persen dari jumlah yang disetorkan. Namun, Bali United tak boleh berpuas diri, mereka tetap harus belajar dari klub yang sebelumnya telah sukses melakukan hal yang sama.
Dilansir dari The Richest, di Eropa terdapat lima klub besar yang sukses di bursa saham setelah berani melakukan hal serupa. Berikut lima klub yang bisa menjadi contoh untuk Bali United ke depannya dalam hal lingkup saham:
1. AS Roma
Klub asal Ibukota Italia ini menjual sahamnya di lantai bursa Borsa Italiana (bursa saham Italia). Klub tersebut tetap memegang prinsip walaupun menjual beberapa sahamnya ke publik, namun kepemilikan tetap berada di satu pihak yakni NEEP Roma Holdings yang memiliki saham hingga 78%.
NEEP sendiri adalah perusahaan patungan antara Unicredit (sebuah perusahaan jasa keuangan Italia) dan AS Roma SPV. Meskipun saham mayoritas klub dikendalikan melalui labirin perusahaan induk, 22% lainnya dapat dibeli oleh siapa saja dengan akun untuk resmi di Borsa Italiana.
2. Juventus
Sama seperti AS Roma, klub asal Turin dan pemegang gelar juara Liga Italia musim lalu ini menjual sahamnya di Borsa Italiana. Pemegang saham utama klub adalah keluarga Agnelli, yang memiliki 60% klub melalui perusahaan induknya Exor SpA The Agnelli.
Harga saham Juventus sebenarnya tak lebih mahal dari AS Roma walaupun memiliki nama klub yang lebih besar. Perlu diingat bahwa kelangkaan akan saham juga akan berpengaruh dan itu terjadi pada kasus antara AS Roma dan Juventus. Tetapi kinerja tim bisnis klub asal Turin telah meningkatkan harga saham mereka 5,6% selama semusim.
3. Borussia Dortmund
Salah satu raksasa asal Jerman ini telah menjual sahamnya ke publik semenjak tahun 2000 atau telah berjalan selama 19 tahun. Mereke melepas sahamnya di Bursa Efek Frankfurt yang termasuk salah satu lantai saham paling besar di salah satu negara Benua Eropa tersebut.
Aktivitas klub dijalankan oleh perusahaan induk, Borussia Dortmund GmbH & Co. KgaA, yang pada gilirannya dimiliki oleh perusahaan induk lainnya. Berbeda dengan dua klub sebelumnya, klub yang identik dengan warna kuning ini menjual sahamnya lebih banyak ke publik dan mencapai angka 80%.
4. Lazio
Lazio adalah salah satu dari 3 klub di Serie A Italia yang memiliki saham publik yang terdaftar di Borsa Italiana. Mayoritas saham Lazio, 66,692%, dikendalikan oleh Claudio Lotito, seorang pengusaha Italia yang menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2004.
33,308% saham lainnya didistribusikan di antara publik. Saham Lazio saat ini diperdagangkan pada € 0,5035, dengan total kapitalisasi pasar sebesar € 34,11 juta. Rata-rata kenaikan nilai sahamnya mencapai 9,68% per tahun.
5. Manchester United
Klub asal Manchester ini memiliki hubungan yang paling menarik dengan pasar saham di semua cabang olahraga. Hal ini karena pemilik Setan Merah Malcom Glazer tidak hanya memiliki sebuah klub di satu cabang olahraga.
Manchester United pertama kali go public pada tahun 1990. Pada 2012, Glazer memutuskan untuk membawa klub yang bermarkas di Old Trafford ini untuk lebih aktif ke bursa saham guna meningkatkan modal.
Lima klub tersebut yang bisa menjadi contoh Bali United supaya sukses di bursa saham. Beberapa waktu lalu, klub asal Pulau Dewata ini sudah mulai menjual sahamnya ke publik dengan harga Rp175 per saham.