Menanti Romansa Jilid Ketiga Chelsea dan Jose Mourinho
INDOSPORT.COM - Cepat atau lambat, Chelsea sepertinya harus merelakan pelatih Maurizio Sarri hengkang ke Juventus. Manajemen klub harus bertindak cepat untuk mencari pengganti yang sepertinya akan berujung pada rujuk dengan Jose Mourinho.
Media-media Italia seperti Sky Sport meyakini bahwa pekan ini, Juventus bakal mengumumkan Sarri sebagai suksesor Massimiliano Allegri.
Dengan demikian, Chelsea harus segera menunjuk penggantinya. Beberapa waktu lalu, legenda klub, Frank Lampard, dijagokan sebagai manajer baru The Blues. Akan tetapi, beberapa hari terakhir, mereka malah dikaitkan dengan Jose Mourinho.
Sejak dipecat Manchester United pada Desember 2018, Mourinho belum menemukan klub baru. Pria asal Portugal itu justru sibuk menjadi pundit sepak bola di stasiun televisi yang menyiarkan Liga Champions 2018/19.
Meski begitu, Mourinho mengungkapkan dirinya ingin segera kembali melatih klub.
"Saya akan senang kembali melatih musim depan. Saya memutuskan tidak melatih tim manapun hingga awal musim depan dan hanya ingin kembali melatih klub di kompetisi yang bikin saya termotivasi," ujar Mourinho pada April 2019.
Saling Membutuhkan
Romansa jilid ketiga antara Chelsea dan Mourinho bisa saja terwujud. Memang, bukan rahasia umum bahwa Mourinho terlibat friksi, entah dengan pemilik Roman Abramovic maupun para pemain, selama dua kali menangani Chelsea.
Belum lagi kasus perselisihan dengan dokter Chelsea, Eva Carneiro, yang sampai harus ke jalur hukum.
Meski begitu, Mourinho tetap menjadi salah satu figur kesayangan sejumlah suporter di Stamford Bridge atas segala hal yang sudah ia persembahkan buat Chelsea.
Memang, akibat perselisihan di masa lampau, tidak sedikit fans Chelsea yang enggan menerima Mourinho kembali. Meski begitu, pada dasarnya, The Blues tidak punya banyak opsi di tengah polemik klub saat ini.
Mourinho dan Chelsea saling membutuhkan. Mou butuh sang mantan untuk mengembalikan reputasinya yang tengah tercoreng karena dipecat Manchester United.
Sebaliknya, Chelsea butuh pelatih bertangan dingin yang siap dengan kondisi bahwa mereka tak bisa berbelanja pemain akibat melanggar Financial Fair Play.
Skuat Chelsea 2019/20 terbilang seadanya. Selain tak bisa membeli pemain, mereka juga kehilangan Eden Hazard yang pindah ke Real Madrid.
Artinya, Chelsea membutuhkan sosok yang mengenal klub amat baik, telah teruji tajinya. Mourinho menawarkan hal demikian.
1. Cap Anti Pemain Muda
Tanpa belanja pemain, Chelsea praktis bermodalkan stok pemain saat ini, para pemain pinjaman, plus tambahan pemain baru Christian Pulisic yang transfernya terjadi sebelum sanksi transfer diberlakukan.
Di antara mereka, banyak pemain berusia muda yang miskin jam terbang. Hal ini ditengarai sebagai batu terjal andaikata Mourinho kembali ke Chelsea.
Mourinho kadung dicap sebagai pelatih yang sulit mengembangkan pemain muda. Padahal, tidak demikian.
Mantan pemain Chelsea, Joe Cole, pernah berujar bahwa Mourinho membantunya ketika masih pemain muda, memahami apa yang tepat buat perkembangan dirinya.
Lalu, ada Karim Benzema yang pernah memuji Mourinho karena meningkatkan kualitas permainannya di Real Madrid.
Selain itu, gelandang muda Manchester United, Scott McTominay, yang blak-blakan berterima kasih karena merasa berutang pada Mourinho.
"Jose sungguh luar biasa. Saya merasa ia melihat sesuatu dalam diri saya. Saya berterima kasih padanya," kata McTominay pada April silam.
Akankah romansa jilid ketiga antara Chelsea dan Jose Mourinho akan benar-benar terjadi?