x

Dipermalukan Chelsea di Final Liga Europa, Ini 3 Dosa Besar yang Dilakukan Arsenal

Kamis, 30 Mei 2019 10:28 WIB
Editor: Rafif Rahedian
Para pemain Arsenal tertunduk lesu usai ditaklukan Chelsea di final Liga Europa. Etsuo Hara/Getty Images

INDOSPORT.COMArsenal harus menelan hasil memalukan saat bermain di partai final Liga Europa 2018/19 pada Kamis (30/05/19) dini hari WIB. Meriam London dipaksa menyerah dengan skor telak 1-4 atas Chelsea di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan.

Empat gol Chelsea didapatkan melalui aksi Olivier Giroud (49’), Pedro (60’), dan brace Eden Hazard (65’, 72’). Sedangkan Arsenal hanya mampu memperkecil ketinggalannya lewat gol yang dilesatkan Alex Iwobi.

Ini menjadi gelar Liga Europa kedua Chelsea sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, tim yang dilatih Maurizio Sarri tersebut berhasil mempersembahkan trofi Liga Europa pada musim 2012/13 lalu.

Baca Juga

Saat itu Chelsea berhasil menumbangkan Benfica di partai final dengan skor tipis 2-1. Dua gol Chelsea didapatkan lewat aksi Fernando Torres dan Branislav Ivanovic. Sedangkan Benfica hanya mampu meraih gol melalui titik putih yang dieksekusi Oscar Cardozo.

Sementara bagi Unai Emery, ini menjadi hasil yang sangat buruk. Karena untuk kali pertama mantan pelatih Paris Saint Germain tersebut kalah di partai final Liga Europa sejak musim 2013/14 lalu.

Kekalahan itu nyatanya tak terlepas dari sejumlah kesalahan yang dilakukan para pemain dan tentunya sang pelatih. Berikut tiga dosa besar yang dilakukan Arsenal saat dipecundangi Chelsea dini hari tadi.


1. Dua Sayap Arsenal Mati Gaya

Sead Kolasinac tertunduk lesu kalah telak dari Chelsea. Joosep Martinson - UEFA/UEFA via Getty Images)

Pelatih Unai Emery memilih untuk memainkan tiga bek pada pertandingan final malam tadi. Itu membuat dirinya terpaksa memainkan dua bek sayapnya bermain lebih ke depan untuk lebih aktif menyerang tanpa lupa meninggalkan tugasnya di lini pertahanan.

Dalam kasus ini, Sead Kolasinac dan Ainsley Maitland-Niles yang ditempatkan di posisi tersebut. Sayangnya gaya permainan kedua bek sayap tersebut agak ketinggalan zaman. Artinya, mereka tak mampu melancarkan umpan-umpan berbahaya dari sisi lapangan.

Maitland-Niles Menambah Masalah

Ainsley Maitland-Niles menjegal Eden Hazard di final Liga Europa. Francois Nel/Getty Images

Pada saat para pemain Arsenal ingin mencari peluang mengembalikan keadaan, Maitland-Niles justru membawa malapetaka. Itu terjadi ketika pemain muda asal Inggris tersebut menjatuhkan penyerang Chelsea, Olivier Giroud, di titik putih.

Maitland-Niles memberikan Giroud sedikit dorongan dari belakang. Hal itu seharusnya tidak dilakukan, mengingat Arsenal masih memiliki sosok Nacho Monreal yang sudah siaga menutup pergerakan Giroud.

Alhasil, wasit memutuskan jika dorongan yang diberikan Maitland-Niles adalah sebuah pelenggaran. Eden Hazard yang bertugas sebagai algojo pun sukses mencetak gol ketiga bagi Chelsea.

Ozil-Aubameyang-Lacazette Mandul

Mesut Ozil, Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette tertunduk lesu.

Lini serang Arsenal yang diisi oleh Alexandre Lacazette, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Mesut Ozil, nyatanya tidak memperlihatkan permainan maksimal. Bahkam trio tersebut tak mampu memberikan kontribusi nyata di laga malam tadi.

Lacazette sebenarnya mendapatkan kesempatan melepaskan tiga kali tembakan. Sayangnya, hanya satu tembakan yang mengarah ke gawang. Sisanya, tidak menemui sasaran dan diblok oleh pemain lawan.

Aubameyang bisa dikatakan yang paling buruk di pertandingan ini. Menurut situs Whoscored, dirinya melepaskan empat tembakan dan sejumlah usahanya tersebut tak ada yang mengarah ke gawang Kepa Arrizabalaga.

Sedangkan Ozil tidak begitu kreatif dalam mengalirkan umpan-umpannya ke depan gawang lawan. Alhasil, mantan gelandang Real Madrid tersebut ditarik keluar dan Joseph Willock pada menit ke-77.

ChelseaArsenalMesut OzilLiga EuropaAlexandre LacazettePierre-Emerick AubameyangSead KolasinacTRIVIASepak Bola

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom