Profil Sackie Teah, Calon Pemain Naturalisasi yang Bakal Bela Madura United
INDOSPORT.COM - Salah satu kontestan Liga 1 2019, Madura United dikabarkan telah mendatangkan satu pemain tambahan pada bursa transfer musim ini. Mereka mencoba untuk memakai jasa pemain jebolan Timnas Liberia, Sackie Teah Doe.
Sackie Teah Doe sendiri sebelumnya telah menjalani trial di tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab. Namun Madura United telah melengkapi slot pemain asing non-Asia pada kompetisi Liga 1 2019 mendatang.
Saat ini, Madura United sudah merekrut tiga pemain asing non-Asia, yakni Jaimerson Xavier (Brasil), Zah Rahan Krangar (Liberia), dan Aleksandar Rakic (Serbia). Artinya, sudah tidak ada ruang lagi untuk Sackie.
Namun Gelandang berusia 30 tahun tersebut tidak akan didaftarkan sebagai pemain asing di kompetisi Liga 1 2019 ini. Madura United dikabarkan telah membantu proses naturalisasi Sackie Teah sebelum pendaftaran pemain lokal ditutup.
Sekedar informasi, pendaftaran pemain lokal Liga 1 2019 baru akan ditutup pada 22 Mei mendatang. Artinya, masih ada satu hari lagi bagi Madura United untuk menunggu proses naturalisasi Sackie Teah.
Perjalanan Singkat Karier Sackie Teah
Sackie Teah memulai karier sepak bola profesionalnya bersama klub asal Liberia, yakni Invincible Eleven pada periode 2002-2005. Sebelum memilih untuk meninggalkan Liberia, Sackie Teah memperkuat LPRC Oilers terlebih dahulu selama tiga musim (2006-2009).
Sang gelandang pun akhirnya memilih Indonesia sebagai desitinasi selanjutnya. Sickie Teah memilih untuk memperkuat Deltras Sidoarjo dan berhasil mencetak 5 gol dari 18 pertandingan. Catatan itu terbilang cukup fantastis bagi seorang gelandang.
Sackie Teah memang terbilang cukup produktif bagi pemain yang beroperasi sebagai gelandang. Saat berseragam Bhayangkara FC (2010-2011), dirinya berhasil mencetak 10 gol dari 25 pertandingan.
Bahkan ketika berkarier di kasta kedua sepak bola Indonesia pada musim 2011/12, Sackie Teah berhasil dinobatkan sebagai top skor dengan raihan 18 gol. Saat itu dirinya terdaftar sebagai pemain Barito Putera. Menariknya, ia juga membantu Barito Putera meraih trofi Liga 2 2011/12.
PS Bangka pun menjadi klub terakhir Sackie Teah di Indonesia, sebelum akhirnya hijrah ke Liga Myanmar pada musim 2015 lalu. Terhitung, ada dua klub Myanmar yang dibela Sackie Teah sepanjang karier sepak bola profesionalnya.
Chin United menjadi klub pertama Sackie Teah di Myanmar. Sayangnya, ia tak mampu mencetak gol dari 12 pertandingan yang dimainkan. Penampilan serupa juga ia perlihatkan ketika membela Zwekapin United. Ia juga tak mampu mencetak gol.
Gaya Permainan
Sackie Teah punya gaya permainan yang cukup apik bagi seorang gelandang. Ia merupakan tipikal gelandang yang kuat yang membuat lawan sulit membongkar lini tengah timnya.
Selain itu, Sackie Teah juga bisa menjadi penyalur bola ke beberapa lini. Tak jarang, dirinya juga bisa mengirimkan umpan-umpan mematikan. Keahlian ini tentunya cukup ditakuti oleh setiap lawan.
Gaya permainan ini tentunya cukup dibutuhkan Madura United untuk bisa menyuplai bola kepada Beto Goncalves dan Aleksandar Rakic di lini serang Laskar Sapeh Kerrab. Bukan tidak mungkin hadirnya Sackie Teah bisa menambah produktivitas lini serang Madura United.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT